CURHAT: Riwayat Pernikahan Orangtua Membuat Saya Takut Menikah

Curhat

Saya adalah seorang anak pertama dari tiga bersaudara. Sebelumnya saya tinggal dengan orang tua sebelum mereka meninggal. Setelah orang tua tiada, kami bertiga tinggal terpisah. Saya dan adik pertama tinggal di Bekasi. Sedangkan adik kedua tinggal di luar Pulau Jawa.

Singkat cerita, akhir-akhir ini saya sering melihat postingan teman-teman saya mengenai pernikahan. Postingan tersebut berupa bridal shower, acara lamaran atau foto pernikahan mereka. Hal tersebut membuat saya kesal.

Saya teringat perilaku ayah saya yang pernah melakukan pernikahan siri tanpa sepengetahuan kami sekeluarga. Kami baru mengetahui hal tersebut setelah ayah saya mengidap kanker yang sudah parah. Saat saya mengetahui hal itu langsung dari pengakuan ayah, saya hanya terdiam. Yang ada dalam benak saya adalah pertanyaan tentang keberadaan istri ayah dan kenyataan bahwa ia justru sama sekali tidak menjenguk ayah saat sakit.

Saya merasa sangat kecewa dengan Ayah. Saya kesal setengah mati. Tapi sayangnya, saya justru sama sekali tidak bisa marah kepada Ayah.

Dengan kejadian seperti itu, membuat saya menutup diri dari hubungan perempuan dan laki-laki. Apalagi hubungan pernikahan. Saya takut akan menjadi seperti ibu saya yang merasa sakit hati karena perilaku ayah. Akibatnya, saat melihat postingan teman-teman yang berhubungan dengan pernikahan, saya merasa ingin memblokir akun teman tersebut.

Apakah ketakutan saya ini tidak wajar? Ataukah ini yang disebut sebagai trauma? Lalu saya harus bagaimana supaya trauma saya hilang?

Gambaran : Perempuan, 25 tahun , Pegawai Swasta

Jawaban Psikolog Pijar Psikologi:

Terima kasih atas kepercayaan Anda untuk bercerita di Pijar Psikologi.

Dari cerita Anda, saya merasa bahwa apa yang Anda alami adalah hal yang tidak mudah untuk dihadapi. Rasanya pasti kecewa saat tahu apa yang dilakukan mendiang ayah kepada ibu, Anda, dan adik-adik Anda. Tentu butuh proses untuk dapat sepenuhnya menerima kenyataan itu. Belum lagi, sekarang kedua orangtua Anda sudah tidak ada. Masih ada hal-hal yang ingin Anda sampaikan dan ingin Anda tanyakan. Tetapi, sayangnya sudah tidak ada lagi kesempatan itu.

Ketakutan dan kekhawatiran yang saat ini sedang Anda rasakan adalah hal yang wajar dialami ketika kita mengalami kejadian yang tidak menyenangkan, terutama yang membuat hati kita terluka. Reaksi Anda terhadap pernikahan dan hubungan dengan lawan jenis bisa jadi berkaitan dengan hubungan orangtua Anda. Atau, bisa jadi ada kemarahan dan kesedihan yang belum terungkapkan. Saya dapat membayangkan bahwa kestabilan hubungan kedua orangtua sangat mempengaruhi bagaimana perasaan kita terhadap mereka dan keluarga secara umum.

Saran saya, saat ini cobalah untuk mengambil waktu bersendiri. Luangkan waktu Anda untuk bertanya pada diri sendiri:

  • Apa yang aku rasakan saat ini?

  • Kenapa aku merasa seperti itu?

  • Apa yang aku pikirkan?

  • Kenapa aku berpikir seperti itu?

  • Apa yang dapat membuatku merasa lebih tenang?

Anda bisa menuliskan jawaban dari pertanyaan tersebut pada selembar kertas. Tujuannya agar Anda lebih tahu apa yang sebenarnya Anda rasakan dan pikirkan.

Anda juga bisa membaca beberapa artikel di Pijar Psikologi yang berkaitan dengan self-talk dan self-healing untuk memberikan gambaran tentang keresahan Anda saat ini:

  1. Perjalanan menyembuhkan diri sendiri

  2. Seni berdialog dengan diri sendiri

  3. Metode self healing

  4. Self care untuk kesehatan fisik dan mental

  5. Mengobati luka batin dengan memaafkan diri sendiri

Jika Anda merasa masih ada hal yang ingin disampaikan atau ditanyakan, saya menyarankan untuk bertemu secara langsung dengan Psikolog terdekat.

Berikut ini beberapa kontak yang dapat Anda  hubungi :

  1. Biro Konsultasi Psikologi Mutiara Jl. Kp. Ciketing Blok I No.140 rt 05 rw 02 Kota Bks, Mustika Jaya, Mustikajaya, Kota Bekasi 081378821451

  2. Klinik Mitra Setia Medika Ruko Harapan Indah Blok AA No. 3A, Jl. Harapan Indah Raya, Bekasi 021-88874749

Selain itu, umumnya beberapa rumah sakit besar menyediakan layanan konsultasi Psikologi.

Terima kasih telah berbagi.

Salam,

Pijar Psikologi.

Catatan: Curhat, adalah sesi konsultasi yang disetujui oleh klien untuk dibagikan kepada pembaca agar siapapun yang mengalami masalah serupa dapat belajar dari kisahnya. Nama klien dan nama konselor kami anonimkan

Pijar Psikologi

Pijar Psikologi adalah media non-profit yang menyediakan informasi kesehatan mental di Indonesia.

Previous
Previous

Mendampingi Tumbuh Kembang Anak dengan ADHD

Next
Next

Hormon Serotonin: Rahasia Dibalik Kebahagiaan Memakan Cokelat