CURHAT: Saya Ingin Menjadi Pribadi yang Supel dan Bisa Menempatkan Diri

Curhat

Saya tergolong orang yang susah bergaul dan kurang bisa akrab dengan teman-teman. Setiap saya bersosialisasi dengan teman atau tetangga, saya merasa perkataan dan tingkah laku saya selalu salah dan tidak disukai oleh orang lain. Saya merasa kurang bisa menempatkan kata-kata. Kadang, daripada melakukan kesalahan, saya lebih memilih untuk diam saja. Mungkin dari situlah saya menjadi semakin malas bergaul.

Namun, saya ingin berubah menjadi lebih positif, tidak mempunyai pikiran negatif terhadap orang lain dan bisa menempatkan setiap perkataan kepada orang sesuai dengan kondisi dan situasi. Saya juga ingin menjadi pribadi yang menyenangkan untuk diajak mengobrol.

Gambaran: Perempuan, 24 tahun, Ibu Rumah Tangga

Jawaban Pijar Psikologi:

Terimakasih atas kepercayaannya untuk bercerita di Pijar Psikologi.

Memiliki keinginan untuk dapat dekat dengan orang lain, tetapi merasa bahwa kita selalu melakukan hal yang tidak tepat atau salah berkata-kata tentunya tidak menyenangkan. Rasanya pasti sangat tidak nyaman. Namun, di satu sisi kamu ingin menjalin hubungan dekat dengan orang lain dan ingin menjadi teman yang menyenangkan.

Meskipun demikian, kamu memiliki pikiran negatif bahwa kamu selalu berbuat salah dan tidak disukai orang lain. Seringkali pikiran negatif itulah yang menghambat kita untuk melakukan suatu hal, seperti yang terjadi dalam diri kamu saat ini. Kamu memiliki banyak kekhawatiran, sehingga kamu lebih memilih untuk diam. Satu hal yang baik adalah bahwa kamu menyadari bahwa hal tersebut merupakan hal yang kurang tepat dan kamu memiliki keinginan untuk memperbaiki diri.

Berdasarkan apa yang kamu sampaikan ada beberapa hal yang bisa kamu coba untuk lakukan:

  1. Mengenali pikiran dan perasaan. Kamu dapat mulai mengenali pikiran dan perasaan yang muncul dalam dirimu ketika ada pikiran bahwa kamu merasa tidak disukai. Kamu mulai dapat melakukan pengenalan pikiran dan perasaanmu dengan bantuan cara seperti berikut:

  2. Mencari bukti​. Kamu bisa mulai mencari apakah yang kamu pikirkan memang benar-benar ada buktinya. Misalnya kamu merasa bahwa perilaku dan perkataan kamu salah, namun apakah memang benar-benar ada orang lain yang mengatakan bahwa kamu salah? Atau bila kamu ingin lebih yakin, kamu bisa bertanya kepada teman-teman terdekatmu apakah kamu terkadang menyampaikan kata-kata yang kurang baik atau berperilaku kurang tepat. Kamu juga merasa bahwa orang lain tidak menyukaimu, apakah ada bukti mengenai hal tersebut? Adakah yang menyampaikan secara langsung atau adakah perilaku-perilaku tertentu yang membuat kamu merasa bahwa orang lain tidak menyukainya?

  3. Mencari pikiran alternatif. Kamu dapat mencari pikiran alternatif mengenai pikiran negatifmu tersebut seperti yang tertera pada tabel di atas. Semakin spesifik kamu menuliskan pikiran negatif, semakin mudah kamu untuk menentukan pikiran alternatif. Misalnya, saat kamu sedang berbicara kemudian ada orang yang pergi meninggalkanmu. Jangan buru-buru merasa bahwa hal tersebut dilakukan karena ia tidak menyukaimu. Buatlah pikiran alternatif. Misalnya, mungkin saja ia sedang sibuk atau ada pekerjaan mendadak yang harus ia selesaikan.

  4. Bagaimana jika. Hal ini dapat kamu lakukan untuk mengevaluasi situasi yang kamu hadapi. Kamu dapat bertanya kepada diri sendiri kira-kira apabila kamu memulai percakapan, hal terburuk apa yang mungkin terjadi? Apabila hal tersebut terjadi, kira-kira bagaimana orang lain akan mengatasinya?

  5. Melihat dari perspektif yang berbeda. Kamu juga dapat melihat apa yang kamu lakukan dari perspektif yang berbeda. Misalnya saja kamu menjadi lebih berhati-hati sebelum berbicara dengan orang lain. Kamu juga orang yang perhatian kepada orang lain karena memikirkan apakah orang lain akan terganggu dengan apa yang kamu ucapkan.

  6. Menghentikan pikiran negatif. ​Setiap kali pikiran negatif tersebut muncul, cobalah untuk menghentikannya. Kamu mulai perlu mengenali kapan saja pikiran negatif tersebut muncul sehingga kamu akan dapat langsung menyadari dan menghentikannya. Awalnya, kamu mungkin akan mengalami kesulitan untuk mengatasi hal tersebut. Namun, lama-lama kamu akan terbiasa. Jangan lupa buat catatan mengenai perkembangan-perkembangan yang telah kamu capai.

Untuk dapat menempatkan diri dan menjadi orang yang menyenangkan tentu tidak mudah. Beberapa hal yang dapat kamu lakukan antara lain tentu saja dengan menambah pergaulan ke lingkungan yang lebih luas​. Bertemu dengan banyak orang akan membantu untuk mengenali berbagai karakter orang dan emosi-emosi yang dirasakan orang lain.

Kamu juga dapat mencontoh dari orang lain ​yang menurutmu memiliki interaksi yang baik. Ketika kamu menilai bahwa diri kamu kurang menyenangkan tentunya kamu punya standar atau pandangan tertentu mengenai orang yang menyenangkan. Amati apa yang dia lakukan atau tanyakan kepada orang tersebut bagaimana berkata-kata dengan baik. Banyak membaca juga akan membantu dalam berkomunikasi dengan orang lain. Semakin banyak yang kamu tahu, akan semakin banyak pengetahuan dan semakin banyak bahan pembicaraan yang dapat kamu gunakan untuk memulai percakapan.

Yang terakhir, banyak-banyaklah berlatih​. Apabila kamu merasa tidak yakin dengan lingkungan yang baru, cobalah berbicara dengan orang-orang dekat terlebih dahulu. Kemudian, mintalah pendapat mereka mengenai dirimu tentang hal-hal apa yang kira-kira perlu kamu tingkatkan.

Apa yang saya sampaikan tidak akan ada artinya apabila kamu tidak mencobanya. Oleh karena itu, selamat mencoba dan semoga berhasil. Usaha tidak akan pernah mengkhianati hasil. Semakin sering kamu berusaha dan mencoba, semakin baik hasil yang akan kamu dapatkan.

 

Terima kasih telah berbagi.

Salam,

Pijar Psikologi.

Pijar Psikologi

Pijar Psikologi adalah media non-profit yang menyediakan informasi kesehatan mental di Indonesia.

Previous
Previous

7 Proses untuk Melangkah Keluar dari Zona Nyaman

Next
Next

Fakta Mitos Tentang Perempuan