Curhat: Saya Mudah Sekali Marah Jika Keinginan Saya Tidak Terpenuhi. Apa yang Harus Saya Lakukan?

Curhat

Halo Pijar Psikologi!

Saya sering merasa gelisah setiap saya sedang sendiri. Pada saat seperti itu biasanya saya menghubungi teman atau orang terdekat untuk datang menemani. Namun, ketika mereka tidak ada atau tidak bisa menemani dan memenuhi keinginan saya, saya pun marah. Saya bahkan memaki-maki mereka yang tidak bisa memenuhi keinginan saya. Namun, setelah itu saya sadar dan merasa menyesal. Hal itu terus berulang seperti siklus. Saya kesepian lalu saya ingin mereka datang, tapi mereka tidak bisa lalu saya marah selanjutnya saya menyesal. Begitu seterusnya.

Jika saya marah, saya bahkan lupa apa saja yg sudah saya katakan. Saya berubah menjadi sosok yang berbeda dan menjadi tidak terkendali bahkan saya pernah berkeinginan untuk berbuat hal yang merugikan diri saya sendiri. Saya pun terkadang merasa tidak berharga dan tidak ada yang peduli. Orang-orang hanya ada disaat mereka butuh, tetapi ketika saya membutuhkan mereka, mereka tidak pernah ada membantu saya.

Saya bingung apa yang sebenarnya terjadi dengan diri saya, saya mohon bantuannya!

Gambaran: Perempuan, 19 Tahun, Mahasiswa.


Jawaban Pijar Psikologi

Halo, apa kabar? Semoga saat membaca pesan ini perasaan dan keadaanmu jauh lebih baik. Terima kasih atas kepercayaanmu untuk berbagi dengan Pijar Psikologi.

Kami memahami perasaanmu saat orang lain tidak mengikuti keinginanmu. Ada perasaan kesal dan jengkel. Disaat kita membutuhkan mereka lalu mereka menghilang, muncul pikiran bahwa ternyata tidak ada yang peduli dengan kita. Semua perasaan dan pikiran itu pada akhirnya memunculkan respon marah, sementara marah yang kamu lakukan hingga ke tahap memaki.

Sebelumnya, kami sangat mengapresiasi usahamu yang pada akhirnya menyadari dan menyesal atas respon marah yang meledak. Kami juga mengapresiasi keberanianmu untuk berbagi dengan kami, Pijar Psikologi. Hal ini menunjukkan kesungguhanmu untuk berubah dan keluar dari situasi yang mengganggu kehidupanmu.

Berdasarkan cerita yang kamu sampaikan, kami ingin mengajakmu melihat sudut pandang lain dari situasimu.

Benarkah tidak ada yang peduli denganmu?

Peduli seperti apa yang kamu inginkan?

Dirimu perlu menyadari bahwa semua orang memiliki kehendak bebas yang artinya memiliki keinginan sendiri-sendiri. Bayangkan bila semua keinginan setiap orang HARUS diikuti oleh orang lain, betapa kacaunya kehidupan ini? Tetapi kenapa sejauh ini kehidupan cukup damai? Hal itu karena adanya toleransi, menghargai dan saling memahami antar sesama. Tidak semua keinginan terhadap orang lain harus dituruti dan bukan berarti hal tersebut diartikan tidak adanya kepedulian.

Tidak ada salahnya membiasakan diri untuk berpikir dari 2 sudut pandang yaitu sudut pandang yang dipengaruhi emosi dan sudut pandang secara objektif. Sudut pandang objektif yaitu melihat dari sisi orang lain. Contohnya, ketika orang lain tidak sesuai dengan harapanmu lantas kamu marah. Sudut pandang yang dipengaruhi emosi akan meluapkan saja apa yang kamu rasakan. Beda halnya apabila kamu melihat dari sisi orang lain, sadari ketika perasaan marah muncul kemudian fokus mengapa orang lain bersikap seperti itu terhadapmu. Bayangkan perbedaan keduanya!

Mungkin sebenarnya ada banyak orang yang menyayangimu dan peduli terhadapmu, hanya saja definisi sayang dan peduli kamu dengan mereka berbeda. Ketika kamu menuntut lebih banyak tanpa mencoba memahami mereka, kamu mungkin akan menyakiti mereka tanpa kamu sadari. Coba renungkan hal ini ya!

Apabila kamu ingin berubah, jangan terlalu mengharapkan orang lain untuk melakukan apa yang kamu inginkan dan jangan lagi merasa tidak berharga. Asal kamu tahu, kamu sangatlah berharga atas dirimu sendiri, masa depanmu, keluargamu, sahabatmu dan orang lain yang merasakan manfaat atas kehadiranmu. Kenali emosi diri, segera alihkan apabila perasaan marah memuncak dengan menghindar dari tempat/orang tersebut. Berpikirlah dari sudut pandang yang objektif dan juga dampak pemikiran tersebut.

Kami yakin, kamu pelan-pelan akan terbiasa mengelola emosi dan berpikir positif. Kami juga yakin kamu mampu mengatasi persoalan ini dan menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Mungkin itu saja yang bisa saya sampaikan, semoga cukup membantu. Terima kasih atas kepercayaanmu untuk berbagi dengan kami. Semoga kebahagiaan selalu menyertaimu!

Terima kasih telah berbagi.

Salam,

Pijar Psikologi


Catatan: Curhat adalah sesi konsultasi yang disetujui oleh klien untuk dibagikan kepada pembaca, agar siapapun yang mengalami masalah serupa dapat belajar dari kisahnya.

Pijar Psikologi

Pijar Psikologi adalah media non-profit yang menyediakan informasi kesehatan mental di Indonesia.

Previous
Previous

Meningkatkan Optimisme dengan Self-esteem dan Self-efficacy

Next
Next

5 Hal yang Bisa Dilakukan Workaholic Untuk Sehat Secara Fisik dan Mental