CURHAT: Saya Sangat Benci dan Takut Laki-laki

Curhat

Kok saya bisa benci ya sama laki-laki? Benci campur takut.

Pas kecil pernah dipukul kepalanya, dan terlalu banyak peristiwa pahit yang ditorehkan laki2 di hidup saya. Saya bisa gemeteran kalo ngeliat laki-laki. Ngeliat orang nikah sampai heran…. kok mereka mau nikah ya hmm.

Kalau sebatas suka sama laki-laki, okelah. Tapi untuk lebih dari itu…. saya ga yakin. Sebenarnya saya tidak mau nikah. Terus saya harus gimana?

Kalau harus datang dan bertemu psikolog seperti nya… uang jajan saya couldn’t handle it.

Could I heal it by myself?

I’ve prayed as hard as I can, but i still have no idea about this feeling…

Gambaran Identitas: Perempuan, 22 Tahun, Orang tua tidak akur


 Jawaban Pijar Psikologi

Halo!

Terima kasih sudah menceritakan apa yang ada di hatimu ke Pijar Psikologi.

Apa yang kamu alami sebenarnya hal yang normal dan cukup sering dialami oleh wanita.

Apakah kamu pernah mendengar kata misogyny dan misandry?

Misogyny adalah konsep yang cukup dikenal. Istilah ini sangat umum, menggambarkan situasi di mana perempuan selalu dibenci, dianggap sebelah mata, dianggap tidak bisa apa-apa, dianggap lemah dan merepotkan. Misogyny cukup mengakar kuat di masyarakat hingga dalam bentuk “perempuan tidak bisa jadi pemimpin” atau “perempuan tidak layak diberi gaji setara dengan pria”.

Misogyny adalah istilah yang cukup dikenali, namun sebenarnya ada juga misandry, yaitu di mana seseorang (biasanya wanita) baik secara individu atau kolektif membenci laki-laki.

Hal ini didasarkan pada asumsi bahwa pria adalah makhluk kasar dan tidak bisa menghargai perasaan wanita. Sering juga misandry terjadi karena banyak wanita yang mengalami kekerasan verbal, fisik, atau sampai pelecehan seksual.

Memiliki perasaan benci itu sangat wajar, namun yang harus kita tanyakan ke diri kita adalah, “mau sampai kapan?” Karena membenci hanya akan merusak diri kita dari dalam. Orang (atau laki-laki) yang pernah menyakiti kita mungkin sudah lupa bahwa ia pernah menyakiti kita, namun bertahun-tahun kita menyimpan kebencian dan sakit hati.

Yes, Men can be difficult and terrible. Mungkin ada yang menyakiti kita sekali waktu, mungkin ayah kita, mungkin kakak, mungkin guru, mungkin teman kita. Tetapi bukan semua pria di dunia ini. Kita tidak bisa membenci semua pria di dunia ini.

Saya laki-laki, namun saya juga pernah mengalami ketakutan kepada sosok laki-laki yang lebih dewasa dari saya, yang seusia kakak saya. Hal itu terjadi karena saya selalu takut akan dominasi kakak saya dalam hidup saya.  Namun perasaan itu hilang setelah saya bisa melampaui kakak saya secara prestasi akademik. Juga karena seiring perjalanan saya, saya bertemu sosok laki-laki yang lebih tua dari saya namun memiliki sikap yang sangat lembut. Diantaranya adalah psikolog-psikolog yang saya temui dan juga pembimbing meditasi saya.

Men can be painful and heart breaking-creatures, but men can also be beautiful.

Sebagai contoh, kamu tau kisahnya Kelly Clarkson (juara American Idol season 1) yang dibuang oleh ayahnya kandungnya sendiri? Tapi dia menuliskan lagu untuk ayah angkatnya yang merawat dan mencintai dia setulus hati. Judul lagunya Piece by Piece.

Kamu bisa lihat videonya di sini https://youtu.be/tuunqfdz388

Menurut saya, yang dapat kamu lakukan saat ini adalah melihat kembali ke dalam kenapa kamu sangat membenci laki-laki? Setelah itu, kamu ingat sosok-sosok laki-laki yang sebenarnya tidak memiliki kriteria untuk dibenci.

Langkah selanjutnya mungkin mencari sosok laki-laki yang tenang dan tidak kasar mungkin di komunitas vegetarian atau di komunitas meditasi. Rasanya saat ini sudah ada di mana-mana.

You can heal yourself, if you want.

Mungkin bisa juga baca buku-buku tentang pria seperti male brain, atau why men can’t listen and women can’t read maps. Bukunya sudah banyak di toko buku beberapa tahun lalu. Atau coba beli di toko online.

Semoga membantu ya!

Salam

Pijar Psikologi


 Catatan: Curhat, adalah sesi konsultasi yang disetujui oleh klien untuk dibagikan kepada pembaca agar siapapun yang mengalami masalah serupa dapat belajar dari kisahnya. Nama klien dan nama konselor kami anonimkan

Pijar Psikologi

Pijar Psikologi adalah media non-profit yang menyediakan informasi kesehatan mental di Indonesia.

Previous
Previous

CURHAT: Pikiran Saya Aneh dan Menyimpang

Next
Next

CURHAT: Saya Takut dengan Masa Depan, Rasanya Saya Ingin Mati Saja