Dilema Anak yang Berasal dari Keluarga Broken Home untuk Memulai Hubungan Asmara

Beberapa orang mengatakan bahwa menjalin hubungan asmara dengan orang yang disukai merupakan peristiwa terindah. Jatuh cinta menjadi indah setiap waktu dan mewarnai hidup seseorang. Namun, pada anak yang berasal dari keluarga broken home, jatuh cinta menjadi momok untuk mereka memulai dan melakukannya. Anak yang berasal dari keluarga broken home merasa memikul rintangan ketika mempunyai tekanan untuk memulai hubungan romantis. Tekanan berasal dari lingkungan, seperti teman yang sudah mempunyai kekasih atau karena tuntutan agama yang mengharuskan untuk menikah.

Anak yang berasal dari keluarga broken home cenderung membatasi dirinya untuk memulai hubungan asmara

Rusaknya hubungan pernikahan orangtua, membuat anak yang berasal dari keluarga broken home terkadang merasakan kecemasan, ketakutan, hopeless, dan tidak percaya diri membangun hubungan asmara. Padahal menjalin hubungan asmara termasuk salah satu jalan untuk memenuhi kebutuhan dasar cinta dalam diri seseorang. Mereka gelisah tidak mampu menciptakan kebahagiaan bersama kekasihnya. Untuk memulainya saja, anak yang berasal dari keluarga broken home  berulang kali berpikir dan bertanya kepada diri sendiri apakah mampu mengarungi hubungan asmara. Ketika mereka memulai hubungan asmara, perasaan negatif seperti ragu, cemas, takut, dan tidak percaya diri tetap ada. Mereka takut apabila hubungan asmaranya berakhir  seperti hubungan pernikahan orangtua mereka.

Dilema “Rasa Memiliki dan Dianggap oleh Seseorang”

“We are biologically wired to form connections; we want to be connected with other people.” – Anonim

Kebanyakan orang mempunyai naluri untuk memiliki dan dimiliki oleh seseorang. Lain halnya pada anak dengan broken home. Naluri untuk “ingin memiliki” seakan rapuh. Kehadiran orang lain bagi anak yang berasal dari broken home, sulit untuk diterima. Mereka merasa seolah-olah tidak pantas untuk memiliki orang lain karena tidak ada figur keutuhan keluarga sendiri. Sehingga anak yang berasal dari keluarga broken home bisa mengalami kesepian.

Anak yang Berasal dari Keluarga Broken Home Takut Untuk Jatuh Cinta 

Anak yang berasal dari keluarga broken home lebih berhati-hati untuk terlibat dalam hubungan asmara. Saat anak yang berasal dari keluarga broken home mulai menyukai lawan jenisnya, awalnya ada perasaan senang namun perlahan kesenangan memudar. Perasaan takut melingkari bayang-bayang pikiran anak yang berasal dari keluarga broken home jika satu waktu sang kekasih meninggalkannya atau bahkan dia yang meninggalkan kekasihnya.

Sebatas perasaan suka namun takut untuk mencintai, ragu akan keberhasilan hubungan asmara

Jika terdapat lawan jenis yang mendekati dan mencintainya, anak yang berasal dari broken home memvalidasi segala hal terkait perasaan lawan jenis terhadapnya. Ia bertanya kepada orang yang menyukainya dengan cara bagaimana membuktikan cinta, atau bahkan bertanya kepada teman-teman orang yang mencintainya tentang ketulusan perasaan cintanya.

Keretakan Merupakan Awal dari Keutuhan

Anak yang berasal dari keluarga broken home memiliki pengalaman pahit seperti kurang mendapat kasih sayang dan melihat orangtua bertengkar. Berdamailah dengan pengalaman pahit yang pernah terjadi. Tidak ada seorang pun yang dapat menjamin masa depan hubungan asmara anak yang berasal dari keluarga broken home bersama kekasihnya. Percayalah bahwa setiap akhir kisah hubungan asmara selalu mempunyai banyak kemungkinan akan berakhir bagaimana.

Anak yang berasal dari keluarga broken home dapat mengambil pelajaran dari pengalaman keretakan pernikahan orangtua. Anak yang berasal dari keluarga  broken home berhati-hati agar tidak mengulangi perbuatan yang sama seperti orangtua pernah lakukan pada masa lalunya. Anak yang berasal dari keluarga broken home akan mempunyai cara tentang mempertahankan keutuhan hubungan asmara bersama kekasihnya atas dasar pengalaman retaknya pernikahan orangtua.

Diharapkan dengan terjadinya keluarga yang pernah retak bisa menjadi kekuatan untuk bangkit membangun hubungan asmara bagi anak yang berasal dari keluarga broken home. Mereka bebas menggoreskan kisah perjalanan hubungan asmara sesuai yang diimpikan. Anak yang berasal dari keluarga broken home berhak bahagia dengan kekasihnya seperti anak yang berasal dari keluarga utuh. Yakinlah, dongeng hubungan asmaramu terwujud indah jika ingin perlahan berusaha menghadirkan rasa percaya bahwa hubungan asmara bukan ditentukan oleh masa lalu.

Previous
Previous

Hormon Serotonin: Rahasia Dibalik Kebahagiaan Memakan Cokelat

Next
Next

Hidup dan Pekerjaan Saya Menyenangkan, tapi Mengapa Saya Banyak Cemasnya?