Direktori Psikologi: Gangguan Depresi Mayor

Definisi

Depresi adalah gangguan suasana hati yang berdampak pada penurunan kondisi emosi, fisik dan pikiran akibat sedih, hampa dan ketidakberdayaan berkepanjangan. Kondisi ini menetap minimal dua minggu berturut-turut lamanya. Depresi merupakan kumpulan dari beberapa gejala seperti kehilangan nafsu makan, tidak memiliki harapan dan gangguan tidur.

Gejala

1. Merasa Hampa dan Sedih Berkepanjangan

Orang dengan depresi mengalami kesedihan dan kekosongan berhari-hari. Dirinya merasa tidak punya harapan hidup, gagal, dan hancur lebur.

2. Terjebak dalam ruminasi

Orang dengan depresi sulit memfokuskan pikirannya terhadap sesuatu karena ia terjebak dalam pikiran negatif yang berulang. Ia merasa tidak berharga, merasa bersalah dan terjebak dalam pikiran yang sama terus menerus. Ia mencoba menganalisis cara berpikirnya dan mencoba menyelesaikan masalahnya sendiri yang malah membuat pikirannya bercabang dan berputar-putar (ruminasi). Ia tidak tahu cara agar bisa keluar dari masalah yang dialami. Oleh karena itu, orang dengan depresi sangat membutuhkan bantuan dari orang lain dan psikolog atau psikiater untuk menjernihkan pikirannya.

3. Mood yang Buruk

Orang dengan depresi mengalami suasana hati yang meledak-ledak. Mudah marah dan sensitif terhadap hal-hal yang sepele sepanjang hari. Orang dengan depresi memikul beban yang berat di pundaknya. Mulai dari beban pikiran, kondisi fisik, dan perasaan emosinya sendiri, hingga ia kadang tidak bisa mengontrol emosinya. Oleh sebab itulah mood-nya bisa meledak kapansaja.

4. Terbesit Keinginan Bunuh Diri (Dengan atau Tanpa Rencana)

Orang dengan depresi lebih sering berpikir bahwa hidupnya tidak lagi berguna. Ia terjebak dalam sebuah permasalahan tanpa tahu cara keluar darinya. Pada titik inilah orang dengan depresi akan terbesit keinginan untuk bunuh diri.

5. Pola Tidur Berubah

Orang dengan depresi  mengalami perubahan pola tidur yang drastis. Mulai dari tidak bisa tidur dengan nyenyak, hingga tidur yang berlebihan. Akibat dari gejala ini seseorang merasa tidak tenang dan kurang fit. Kondisi semacam ini yang berlangsung lama dapat menyebabkan depresi.

6. Merasa Lelah dan Tidak ada Energi

Orang dengan depresi kehilangan semangat dan gairah dalam hidupnya. Bahkan kesulitan untuk menjalankan kegiatannya sehari –hari. Mereka merasa tidak memiliki alas an dan semangat untuk berkegiatan. Bahkan, orang-orang dengan depresi bisa sampai kehilangan minat untuk melakukan hobinya.

7. Menarik Diri dari Lingkungan

Seseorang dengan gangguan depresi cenderung menghindar dari lingkungan sosialnya. Orang yang biasanya ceria dan gembira bisa jadi seorang yang pasif dan tidak peduli dengan sekitar saat mengalami depresi.

8. Hasrat Seksual Menurun

Seseorang yang sedang mengalami depresi sudah tidak berminat terhadap segala hal yang menyenangkan seperti hobi dan juga aktivitas seksual. Hal ini terjadi karena pikiran mereka dipenuhi banyak hal sehingga mereka tidak berminat melakukan hal lain kecuali memikirkan dan merasakan emosi negatifnya.

9. Kenaikan atau Penurunan Berat Badan

Gangguan depresi adalah gangguan yang menyebabkan banyak gejala, seperti pola tidur dan pola makan. Kekurangan asupan makanan dan istirahat atau tidur dapat memicu orang dengan depresi mengalami fluktuasi berat badan.

Penyebab

Depresi ditimbulkan akibat dari pengalaman yang tidak menyenangkan atau traumatis. Contoh peristiwa atau keadaan yang dapat menimbulkan depresi antara lain adalah penyiksaan atau pelecehan, kematian seseorang yang dicintainya, masalah dalam hubungan (pernikahan, persahabatan, keluarga, percintaan, dan rekan kerja), serta kesulitan ekonomi. Selain itu, gen dalam diri seseorang juga membuatnya lebih rentan terkena gangguan depresi.

Penanganan

1. Cognitive Behavioral Therapy

Terapi ini akan membantu orang dengan depresi untuk mengenali pikiran dan perasaan negatif. Membuat orang tersebut lebih sadar akan alasan pikiran dan perasaan negatif itu datang.  Selanjutnya psikolog akan membantu klien untuk reframing (menata ulang cara berpikir) agar pikiran dan perasan negatif tersebut tidak selamanya menghambat aktivitas seseorang.

2. Terapi Psikoanalisis

Terapi ini berusaha menggali kembali pengalaman traumatis masa kecil yang bisa jadi akar dari depresi tersebut. Terapi ini membantu orang dengan depresi untuk mendalami berbagai perasaan dan emosi yang belum disadarinya sejak kecil. Terapi ini kemudian bertujuan untuk membantu orang dengan depresi memahami perasaannya sendiri.

3. Farmakoterapi

Farmakoterapi merupakan terapi menggunakan obat-obatan seperti anti depresan. Melalui obat-obatan yang diberikan oleh profesional ini dapat membantu orang dengan gangguan depresi agar suasana hatinya membaik sehingga mereka bisa kembali beraktivitas dan fokus atas pekerjaannya.

Catatan:

Direktori Psikologi adalah informasi lengkap mengenai gangguan mental yang terdiri dari pembahasan definisi, gejala hingga metode treatment. Semua yang tercantum di direktori ini semata hanya untuk keperluan penambahan pengetahuan. Perlu diketahui, diagnosis gangguan mental tidak bisa diidentifikasi hanya berdasarkan satu atau dua gejala yang dialami. Diagnosis gangguan mental hanya dapat dilakukan oleh psikolog atau psikiater. Jika merasa diri sendiri atau orang terdekat mengalami gejala yang ada disarankan untuk menemui psikolog/psikiater terdekat.

Mirza Iqbal

Mirza. Chief Editor at Kognisia.co, His jargon is “money can’t buy happiness, but it can buy ice cream”

Previous
Previous

Musik, Emosi Manusia dan Alunan yang Menyembuhkan

Next
Next

CURHAT: Saya Merasa Eksistensi Diri Saya Tidak Berguna Pasca Melihat Post di Media Sosial