Kenapa Psikolog Tidak Memberi Nasihat?

Tidak sedikit orang yang mengira, psikolog adalah sosok yang akan memberikan petuah-petuah dan strategi hidup. Miskonsepsi ini terjadi karena ciri negatif yang menempel (stigma) bahwa orang-orang datang ke psikolog karena sedang mengalami masalah dan butuh nasihat. Padahal, menurut standar profesionalitasnya, sebisa mungkin psikolog tidak memberi nasihat.

Bukan Sekadar Tempat Curhat

Psikolog adalah bagian dari profesi kesehatan layaknya dokter dan suster. Psikolog memiliki spesialisasi untuk mengidentifikasi apa-apa saja yang membuatmu merasa sedih. Psikolog juga membantu memahami akar masalahmu.

Psikolog juga membantumu memahami hubungan antara pikiran, perasaan, sensasi tubuh, dan pengaruhnya ke perilakumu.

Psikolog membantumu menyadari pola komunikasi dengan orang tua dan keluarga yang membentuk pola pikirmu saat ini.

Dan yang paling utama, psikolog membantumu menjadi versi terbaik dirimu. Jadi, psikolog itu bukan sekadar tempat curhat di mana kamu bercerita terus-menerus. Psikolog akan merefleksikan kata-katamu dan membantumu mengenali dirimu sendiri.

Psikolog Bukan Speakolog

Tak sedikit orang berharap, mereka akan diberikan petuah-petuah hidup jika ke psikolog. Mereka berharap, psikolog akan menjadi sosok motivator yang menjelaskan ini dan itu layaknya figur-figur terkenal di televisi. Namun, psikolog bukanlah motivator yang banyak bicara. Psikolog akan membantumu untuk menemukan motivator dalam jiwamu.

Hidupmu adalah Tanggung Jawabmu

Tidak bisa dihindari bahwa segala yang telah dan akan terjadi pada diri kita akan kita sendiri yang memikul dan menjalaninya. Maka dari itu, kita harus bisa mengambil tanggung jawab atas hidup kita sendiri dengan memilih pilihan hidup sendiri. Jika psikolog memberi kliennya arahan hidup, itu berarti, bisa saja sewaktu-waktu klien tersebut akan menyalahkan psikolog jika pilihan hidup yang kamu ambil salah.

Psikolog membantu menjernihkan pikiran kamu agarbisa lebih objektif dan bijaksana dalam mengambil keputusan.

Psikolog Lebih Fokus Mengatasi Negative Core Belief yang Kamu Miliki

Negative core belief adalah keyakinan negatif akan kualitas diri kita. Banyak sekali orang-orang yang datang ke psikolog dengan permasalah depresi dan kecemasan karena mereka memiliki negative core belief yang tidak disadari.

Sebagai contoh dari negative core belief, karena tidak memiliki tubuh seindah Miss Universe dan model-model produk kecantikan, kita percaya bahwa diri kita kurang cantik. Oleh karena kita merasa kurang cantik, kita merasa bahwa kita tidak layak untuk sukses. Karena tidak layak sukses, kita merasa diri kita tidak layak mendapatkan pasangan idaman. Karena merasa tidak akan sukses dan tidak akan mendapatkan pasangan idaman, kita mengunci diri dalam kamar dan tidak ingin berinteraksi dengan siapapun. Pada akhirnya, perasaan terisolasi membuat kita semakin terpuruk.

Contoh lain, karena seorang guru matematika di SD kelas 4 pernah mengatakan “kamu bodoh”, kita tumbuh dengan meyakini bahwa diri kita ini bodoh dalam matematika. Selanjutnya, keyakinan itu bertambah pada ranah lain sehingga kita merasa bodoh akan semua pelajaran akademik. Kadang, keyakinan itu bertambah lebar menjadi “saya bodoh dalam segala hal”. Karena merasa bodoh akan segala hal, pada akhirnya kita memutuskan untuk menyerah dari kehidupan ini.

Banyak dari kita yang tidak menyadari pola-pola seperti ini di dalam diri. Maka dari itu, psikolog berusaha menggali emosi kita perlahan-lahan. Jika seseorang sudah terbebas dari belenggu negative core belief yang dimiliki, terkadang, semua aspek lain dalam hidupnya seperti hubungan asmara, hubungan dengan orang tua, hubungan pertemanan, dan bahkan keadaan finansial bisa membaik.

Regis Machdy

A psychology graduate, an old soul, currently progressing to be a mindfull human being. Find me on www.svadharma.net

Previous
Previous

CELUP, Sebuah Refleksi Akan Afeksi (dan Parenting) (Part 1)

Next
Next

(Bukan) Cara Belajar Psikotes