Chrissy Teigen: Berjuang Menjadi Ibu yang Lebih Baik

00-promo-chrissy-baby-body.jpg

“Saya berbicara agar orang tahu depresi pasca melahirkan bisa terjadi pada siapapun dan saya tidak ingin orang yang mengalaminya malu atau merasa sendiri. Satu hal yang pasti adalah, untuk saya, terbuka untuk menceritakan apa yang sedang dihadapi akan banyak membantu.” (Chrissy Teigen)


Sebagian besar wanita mengalami Postpartum Depression atau Depresi Pasca Melahirkan. Sudah banyak wanita yang mengungkapkan pengalaman mereka mengenai hal itu, salah satunya adalah istri John Legend, Chrissy Teigen. Akhir April lalu Chrissy Teigen melahirkan anak pertamanya, Luna, buah pernikahan dengan suaminya, John Legend. Namun, Chrissy Teigen juga membagi pengalamannya kepada publik tentang bagaimana ia harus kuat menghadapi depresi pasca melahirkan. Sebelum menyelami cerita dari Chrissy, mari cari tahu apa yang dimaksud dengan Postpartum Depression (PDD).


Postpartum Depression adalah sebuah kondisi yang mempengaruhi 1 dari 9 wanita merujuk dari data Centers for Disease Control and Prevention. Menurut Karen Kleiman, L.C.S.W., yang merupakan seorang direksi Postpartum Stress Center, mengatakan bahwa wanita yang mengalami depresi pasca melahirkan merasakan kesedihan yang berlebihan, merasa putus asa, tidak berharga, dan rendahnya kepercayaan diri. Wanita yang mengalami depresi pasca melahirkan memiliki gejala mudah gusar, lekas marah, kecemasan akut, dan serangan panik, sekaligus perasaan yang campur aduk. Mereka menjadi lebih sering menangis, kehilangan nafsu makan, dan kemampuan konsentrasi menurun. Terkadang mereka bisa mengalami pengalaman menakutkan seperti dorongan yang tidak diinginkan untuk menyakiti bayi yang dilahirkan. Wanita yang mengalami depresi pasca melahirkan hampir tidak dapat menikmati apapun dan bersenang-senang seperti biasanya.


Seperti yang dialami oleh istri penyanyi internasional John Legend, Chrissy Teigen yang juga mempunyai depresi pasca melahirkan anak pertamanya, Luna. Ia bercerita tentang pengalamannya melalui surat terbuka. Chrissy tidak mengetahui kondisinya sampai pada akhirnya ia pergi ke dokter. Chrissy mengaku lelah untuk menghadapi rasa sakitnya karena lebih sering tidur di sofa, bangun malam, muntah, dan lekas marah dengan orang, sekaligus tidak menikmati hidup, jarang bertemu teman-teman dan tidak berenergi untuk membawa bayinya jalan-jalan. Kemudian dokter Chrissy mengambil sebuah catatan dan memulai mendiagnosisnya. Dokter menyimpulkan Chrissy mengalami depresi pasca melahirkan atau Postpartum Depression (PPD) dan kecemasan.


Bagaimana hal tersebut dialami Chrissy ketika semuanya terasa berjalan baik? Sebenarnya Chrissy sudah merasakannya selama berbulan-bulan namun ia mengabaikan karena kurang sadarnya akan kesehatan mental. Ternyata, Postpartum Depression bisa terjadi pada siapa saja, tanpa terkecuali. Menurut Chrissy, ia merasa jauh lebih baik sekarang karena adanya dukungan dari sang suami, John. Chrissy juga mengkonsumsi obat anti-depresi, yang juga dikatakan sangat membantu. Selain itu Chrissy juga mencoba bercerita tentang kondisi dengan orang-orang terdekat seperti teman-teman dan keluarga walaupun sedikit kesulitan saat menjelaskannya. Chrissy menjelaskan dengan menyamarkan istilah depresi karena kata tersebut masih menakutkan bagi sebagian orang. Hal yang juga berpengaruh bagi Chrissy adalah meminum obat anti-depresi dan menemui terapis atau psikolog yang telah membuatnya merasa lebih baik. Sebaiknya malah dianjurkan untuk menemui terapis atau psikolog mulai dari sebelum melahirkan.


Tidak ada yang bisa dilakukan John selain memberikan dukungan kepada istrinya walaupun ia tidak mengerti secara langsung bagaimana rasanya pasca melahirkan. John Legend selaku suami merasa bangga bahwa istrinya mau membagi pengalamannya pada publik sehingga banyak orang yang sadar akan adanya depresi pasca melahirkan pada ibu.


Pengalaman yang dibagi oleh Chrissy Teigen menyadarkan para ibu yang mengalami hal yang sama bahwa mereka tidak sendiri. Berapapun kekayaan dan ketenaran yang Anda miliki, semua ibu bisa merasakannya. Untuk mengalami hal tersebut sama sulitnya bagi setiap orang tidak peduli di mana Anda tinggal. Jika Anda tidak mencari pertolongan atau perawatan, Anda bisa mengalami depresi bertahun-tahun dan itu bisa berdampak pada Anda dan bayi Anda. Jadi, mencari pertolongan dengan mengunjungi terapis atau dokter bukanlah hal yang buruk, justru itu adalah salah satu proses Anda untuk menjadi ibu yang lebih baik.


Referensi:
Chrissy Teigen. 5 March 2017.Chrissy Teigen Opens Up for the First Time About Her Postpartum Depression.
(http://www.glamour.com/story/chrissy-teigen-postpartum-depression)
Adam Boult. 6 March 2017. Chrissy Teigen Reveals Battle with Postnatal Depression. (http://www.telegraph.co.uk/tv/2017/03/06/chrissy-teigen-reveals-battle-postnatal-depression/)
Korin Miller. 6 March 2017. Here’s What You Need to Know About Postpartum Depression.
(http://www.glamour.com/story/heres-what-you-need-to-know-about-postpartum-depression)

Sumber foto:
https://www.google.co.id/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=imgres&cd=&ved=0ahUKEwjOmbre64nTAhWBRo8KHdcqDqMQjBwIBA&url=http%3A%2F%2Finm-baobab-prod-eu-west-1.s3.amazonaws.com%2Fpublic%2Finm%2Fmedia%2Fimage%2F2016%2F12%2F07%2F44611711johnlegendchrissyteagen.jpg&psig=AFQjCNGoO86W1TcDhv8nl30FR1RwvLXk4Q&ust=1491362262338806

Let others know the importance of mental health !

Previous
Previous

Haruskah Saya Cerita ke Psikolog atau Psikiater?

Next
Next

Invictus: Perbaiki Prasangka Lewat Olahraga