Curhat: Bagaimana Cara Menghilangkan Pikiran Negatif?

AA, 14 tahun
Mohon maaf mengganggu, saya ingin bertanya sekaligus bercerita. Akhir akhir ini yang sering muncul dalam pikiran saya adalah pikiran yang aneh. Aneh yang kadang tidak masuk akal dan bahkan cenderung menyimpang (mulai dari keluarga,seks bahkan sampai masalah agama). Ditambah lagi karena saya sering melihat film film jagal (pembunuhan) yang adegannya penuh darah, jadi itu juga sering terbayang.
Perasaan saya saat ini adalah kacau dan bingung.
Saya mulai ingin menghilangkan pikiran negatif itu dan ingin mengurangi pikiran itu karena pikiran tersebut membuat takut dan bimbang.
Pikiran jelek ini muncul saat melihat wanita cantik yang memakai baju
ketat dan kalau saya sedang browsing internet. Perubahan positif yang saya inginkan adalah menjadi lebih bahagia dan tenang agar tidak mudah emosi dan tersinggung.
Saya nanti jawabannya terimakasih banyak

Jawaban:
Saya haturkan ucapan terima kasih atas kesediaan sdr. AA berbagi kisah bersama kami di Pijar Psikologi. Juga kiranya sudi Anda menerima permohonan maaf dari saya pribadi, yang membuat Anda harus menanti respon ini. Semoga kita semua senantiasa mampu bersabar dalam segala kondisi.

Sdr. A, kesehatan manusia dapat dikatakan dengan tidak adanya gangguan pada aspek-aspek fungsi manusia. Artinya, seringnya gangguan yang muncul dalam pikiran sebagaimana yang Anda keluhkan dapat dikatakan sebagai bentuk sakit secara psikologis. Namun kondisi sakit psikis yang Anda derita bukanlah diakibatkan oleh virus, melainkan oleh kebiasaan perilaku negatif, sehingga obatnya adalah perubahan perilaku ke arah positif. Dalam hal ini ijinkan saya memberi penjelasan sedikit lebih mendetail.

Pikiran manusia layaknya sebuah komputer canggih yang mengolah data. Dalam hal pemrosesan ini dibutuhkan input (masukan) dan akan menghasilkan output (keluaran). Apa yang Anda dengar, lihat, rasakan akan menjadi input bagi pikiran Anda, dan hasil outputnya pun berupa imajinasi dan perilaku yang tak akan jauh berbeda dari inputnya. Orang yang sering melihat adegan pornografi, maka otaknya tidak akan jauh dari pemikiran soal seks, dan perilakunya pun cenderung akan cabul. Demikian pula ia yang sering melihat tindak kekerasan, pikirannya akan cenderung toleran dengan kekejaman, dan perilakunya cenderung agresif-anarkis.

Dengan demikian, solusi paling konkrit yang bisa saya sampaikan adalah ubah input pikiran Anda. Tinggalkan semua tontonan, bacaan, obrolan yang mengarah pada hal seksual/ agresif, dan negatif lainnya. Ganti dengan hal-hal lain yang lebih mendukung pengembangan diri, seperti ilmu pengetahuan, teknologi, sastra positif dan agama. Di samping itu, Anda bisa mencari teman-teman baru, yang dapat mengajak Anda menemukan aktivitas seru di dunia nyata, sehingga dapat mengurangi waktu luang Anda untuk menonton film-film atau melakukan obrolan yang tidak bermutu. Hindari menyendiri, dan bergabunglah dengan teman-teman yang senantiasa produktif di dunia nyata.

Sdr. A, saya sepenuhnya menyadari bahwa merubah kebiasaan tentu tidak mudah, tetapi Anda bisa melakukannya secara bertahap dengan tekad yang kuat untuk berubah. Saran saya adalah sampaikan tekad dan upaya Anda untuk menjadi pribadi yang lebih baik kepada orang di sekitar yang Anda percaya (orang tua/wali kelas/ BK/ sahabat), untuk membantu mengingatkan Anda agar tidak melakukan kesalahan yang sama.

Terima kasih telah berbagi.

Salam hangat dari kami,

Pijar Psikologi

(Editor: Koes Ayunda Zikrina)

Sumber Foto:
newsinmind.com

Pijar Psikologi

Pijar Psikologi adalah media non-profit yang menyediakan informasi kesehatan mental di Indonesia.

Previous
Previous

Impulse Buying: Bijakkah Ketika Kita Membeli?

Next
Next

Curhat: Melepaskan Kekhawatiran atas Cinta dan Perasaan Bersalah, Bagaimana Caranya?