FoMo : Mereka yang Takut Kehilangan

Di zaman seperti ini, pastinya mudah sekali menemukan orang bersama gadget-nya. Saat ini, lebih mudah mengingat seseorang dengan merek gadget-nya daripada seseorang dengan tanggal lahirnya. Hal itu terjadi karena saat ini orang lebih memilih membuka gadget daripada mengobrol dengan orang lain. Apakah kamu salah satu orang yang seperti itu? Salah satu tanda seseorang terkena FoMo bisa dilihat dari seberapa sering seseorang membuka gadget. Yuk simak pembahasannya!

Diciptakan dan Dimanfaatkan Oleh Media Sosial

Sadarkah kamu jika saat ini banyak media sosial yang menyediakan fitur live? Atau, mengapa Instastories  hanya terunggah 24 jam setelah itu terhapus dengan sendirinya? Pihak media sosial justru memanfaatkan FoMo sebagai alasan pembaharuan fitur-fitur di media sosial. Akan tetapi di sisi lain, media sosial juga yang menyebabkan FoMo itu ada. Selain itu, algoritma yang sekarang digunakan oleh media sosial sengaja dibuat untuk memenuhi fenomena FoMo yang terjadi.

Fitur live maupun Instastories yang hanya bertahan 24 jam disediakan oleh pihak media sosial untuk menjawab kecemasan orang yang takut tertinggal informasi. Fitur live dan Instastories dianggap sebagai sarana terbaik untuk menginformasikan kegiatan paling terbaru dari penggunanya.

Tidak sampai disitu, akun media sosial saat ini juga bisa diatur sedemikian rupa agar menyuburkan FoMo. Contohnya di Twitter, kamu bisa mengatur tampilan tweet sesuai keinginanmu. Kamu bisa memilih tweet yang kamu lihat sesuai urutan waktu atau berdasarkan tweet orang-orang tertentu. Selain itu, di Instagram atau Facebook kamu juga bisa mengaktifkan pemberitahuan jika ada postingan terbaru dari seseorang. Seseorang itu bisa artis yang kamu idolakan atau seseorang yang kamu sukai.

Bahkan Line pun tidak mau ketinggalan. Sadarkah kamu jika timeline Line saat ini terkesan berantakan? Apalagi saat ini, jika kamu membuka Instagram, maka yang pertama kali muncul adalah unggahan orang yang sering berinteraksi dengan kita. Akun Instagram yang berada di urutan pertama orang yang melihat Instastories-mu juga tidak bisa diterjemahkan mengapa akun tersebut bisa berada di urutan pertama.

Apa itu FoMo?

Fear of Missing Out atau FoMo adalah salah satu fenomena yang erat kaitannya dengan gen milenial. Dikatakan erat kaitannya dengan gen milenial karena gen milenial dianggap sebagai generasi yang sangat dekat dengan gadget dan hal-hal yang berkaitan dengan dunia maya. FoMo merupakan sebuah fenomena kecemasan yang dirasakan oleh seseorang. Kecemasan yang dialami terkait perasaan takut kehilangan atau tertinggal sesuatu oleh keseruan kejadian di luar sana. Rasa cemas itulah yang menyebabkan seseorang ingin selalu membuka gadget dan terhubung dengan dunia maya.

Seseorang yang sudah dilanda FoMo akan merasa menyesal jika ia terlambat atau bahkan tidak ikut dalam sebuah keseruan yang terjadi. Seseorang yang sudah terkena FoMo merasa bahwa mendapatkan informasi terkait pengalaman atau aktivitas orang lain adalah sebuah kebutuhan. Jika sudah seperti ini, membuka gadget dan terhubung dengan dunia maya menjadi kebutuhan yang sangat penting. Bahkan ada kemungkinan, mereka yang terkena FoMo menganggap data paket lebih penting daripada sepiring nasi.

Semua Orang Terkena FoMo

Sebenarnya, seseorang yang sudah pernah atau sedang terhubung dengan media sosial pasti terkena FoMo. Hanya saja, yang membedakan satu dengan yang lainnya adalah tingkat keparahannya. Seseorang yang sudah terkena FoMo yang parah, cenderung memiliki kontrol diri yang rendah. Kontrol diri yang rendah maksudnya ketika seseorang menggunakan media sosial masih berdasarkan keinginan bukan kebutuhan. Jika berdasarkan keinginan maka yang terjadi adalah hampir tiap menit seseorang membuka media sosial hanya karena ingin mengetahui keseruan apa yang sedang terjadi di luar sana.

Lalu apa yang harus dilakukan jika sudah terkena FoMo?

Kamu bisa mulai dengan cara menonaktifkan pemberitahuan di media sosial. Pemberitahuan yang dimaksud adalah pemberitahuan terkait postingan terbaru seseorang di Instagram. Selain itu, kamu juga bisa mulai mengatur timeline Twitter-mu dengan tidak mencentang di bagian show me the best tweet first. Pengaturan tersebut dapat membantumu mengurangi FoMo karena timeline Twitter-mu menampilkan tweet berdasarkan waktu bukan orang-orang tertentu.

Cara lain yang bisa kamu gunakan untuk mengurangi FoMo-mu adalah dengan cara meyakinkan diri sendiri bahwa tertinggal satu informasi tidak membuat kamu dikucilkan, kurang update, atau kurang gaul. Tertinggal beberapa informasi di media sosial juga tidak akan membuatmu mati penasaran. Jika kamu merasa itu adalah hal yang mustahil, maka Ed Sheeran adalah jawaban dari ketidakmustahilan itu. Sebagai seorang artis kelas dunia, dia tidak menggunakan media sosial. Akan tetapi, keberadaannya diakui dan penggemarnya tersebar di seluruh dunia.

Semoga pembahasan kali ini dapat lebih membantumu dalam memahami FoMo dan mengurangi FoMo yang kamu alami.

Dzikria A. Primala

Write to be understood, speak to be heard and read to grow. Mahasiswi Psikologi. Nice to see ya!

Previous
Previous

Hidup Berdampingan dengan Penyesalan

Next
Next

Histrionik: Dia yang Suka Mencari Perhatian