Glove: Ajarkan Anak Bisu dan Tuli untuk Percaya Diri

jung.jpg

“Jangan bersembunyi. Bermainlah dengan penuh percaya diri dan tunjukkan hasil latihan keras kalian”

Kim Sang-nam

Mengubah tim baseball amatir menjadi pemain-pemain mumpuni mungkin bukan hal yang susah bagi seorang atlet baseball profesional. Tetapi apa jadinya ketika bahasa justru menjadi kendala utama? Benarkah kesempurnaan fisik adalah kunci utama untuk berprestasi di dunia olahraga?

Atlet bermasalah yang beralih menjadi pelatih  

Kim Sang-nam (Jeong Jae-young) adalah seorang pitcher legendaris Korea Selatan yang bernaung dalam tim LG Twins. Sayangnya, kehebatannya bermain di lapangan tidak diimbangi dengan sikap dan perilaku yang baik. Sang-nam sering membuat masalah dan terlibat perkelahian sehingga dia selalu mendapatkan teguran dari Federasi Baseball Korea Selatan. Puncak permasalahan terjadi ketika Sang-nam kembali terlibat dalam kasus kekerasan. Selain terancam masuk penjara, karir atlet baseball profesional ini juga terancam berakhir.

Untuk menghindari kejaran media, Sang-nam akhirnya diasingkan oleh manajernya ke daerah pedesaan. Di sana, dia harus menjalani kehidupan sebagai pelatih tim baseball di sekolah bisu-tuli bernama Chung-ju Sung-Shim. Awalnya, Sang-nam tidak bersedia untuk melatih tim tersebut. Dia berpendapat bahwa anak-anak tuli tidak memiliki harapan untuk menjadi pemain baseball. Selain tidak bisa melempar bola, Sang-nam melihat bahwa kesepuluh anak dalam tim tersebut tidak tahu cara berkomunikasi dan berkoordinasi dengan baik.

Keadaan berubah ketika secara tidak sengaja Sang-nam melihat salah satu siswanya—Cha Myoeng-jae—berlatih melempar bola. Menyadari kemiripan Myoeng-jae dengan dirinya di masa muda, Sang-nam akhirnya memutuskan untuk melatih tim baseball Chung-ju Sung-Shim. Seiring dengan berjalannya waktu, Sang-nam menjalin hubungan yang erat dengan tim yang dia latih. Bersama-sama dengan guru olahraga dan manajer tim baseball sekolah, Sang-nam dan timnya berjuang untuk meraih kemenangan pertama di kejuaraan baseball nasional Korea Selatan. 

Mulai pupuk rasa percaya diri, biarkan mereka mengukir prestasi 

Orang-orang tuli memiliki indra lain yang lebih peka sebagai pengganti dari pendengaran yang tidak berfungsi normal. Misalnya saja kepekaan indra penglihatan yang membantu mereka untuk sensitif terhadap ekspresi wajah ataupun membaca gerak bibir. Karena itulah, tuli tidak membuat seseorang kehilangan kemampuan layaknya orang normal. Sayangnya, tidak semua orang memahami kenyataan ini. Seringkali orang-orang terdekat justru bersikap terlalu protektif dengan harapan agar orang tuli tersebut tidak terluka.

Film ini berusaha membuka mata khalayak bahwa rasa kasihan yang berlebihan bisa menghancurkan kepercayaan diri dan semangat juang seseorang. Dalam salah satu adegan film ini, para orang tua berusaha membubarkan tim baseball karena tidak yakin dengan kemampuan anak-anaknya. Mereka menganggap bahwa sekolah adalah tempat bagi anak untuk belajar menyesuaikan diri dengan lingkungan, bukan untuk mengasah potensi mereka. Padahal, dengan bermain baseball, anak-anak itu merasa berharga dan lebih bersemangat dalam menjalani hari-harinya.

Dalam adegan lainnya, pelatih Kim Sang-nam merasa geram ketika tim baseball sekolah lain (Gunsan) seolah mengasihani tim baseball sekolah Chung-ju Sung-shim dalam pertandingan. Menurutnya, tindakan mengasihani tersebut bisa mematikan semangat juang anak-anak latihnya.    

 Jika kalian sengaja bermain mudah supaya memenangkan mereka itu salah. Itu akan melemahkan motivasi mereka. Silahkan kalahkan mereka. Tapi jangan curi keinginan mereka untuk bangkit kembali.”

– Kim Sang-nam 

Selain berupaya mengubah pola pikir masyarakat dalam memperlakukan orang-orang bisu dan tuli, film Glove juga ingin menunjukkan bahwa untuk berprestasi, seseorang harus yakin dan percaya diri akan potensinya sendiri. Perasaan seperti ini bisa dipupuk dengan terus berlatih setiap hari dan pantang menyerah terhadap kegagalan. Orang-orang tuli memiliki kesempatan dan kemampuan yang sama untuk berprestasi. Asalkan mereka percaya bahwa mereka bisa, maka kemenangan itu tentu saja bisa mereka dapatkan.

Bagaimana? Apakah Anda tertarik untuk mendapatkan inspirasi dan motivasi dalam meraih mimpi? Film ini adalah pilihan yang tepat untuk mengisi ulang semangat juang Anda. Selamat menikmati!


Informasi Film

Judul                :  Glove  

Sutradara       : Kang Woo-suk

Produser         : Katharie Kim, Jung Sun-young

Aktor                 : Jung Jae-young, Yoo Sun

Rilis                    : 20 Januari 2011

Distributor       : CJ Entertainment

Durasi                : 144 menit

Sumber data tulisan (sertaan daftar pustaka atau footnote)

1https://en.wikipedia.org/wiki/Glove_%28film%29

By: Azka Nafirul Hasna

Featured Image Credit:

http://filmsplace.com/wp-content/uploads/2011/10/glove.jpg

Pijar Psikologi

Pijar Psikologi adalah media non-profit yang menyediakan informasi kesehatan mental di Indonesia.

Previous
Previous

Bagaimana Berkomunikasi dengan Orang Tuli?

Next
Next

Kekerasan dan Ketidakpedulian Masyarakat: Apa Alasan Psikologis di Belakangnya?