Goldon Allport: Orang yang Sehat Mental akan Tetap Bangkit meskipun Ia Gagal

“ Bagaimana orang memandangmu bukanlah hal yang penting. Bagaimana kau melihat dirimu adalah hal yang paling penting”.

Sudahkah Anda sehat secara mental? Tahukah Anda kriteria orang yang memiliki kesehatan mental? Manusia tidaklah cukup sehat secara jasmani, tetap juga sangat perlu untuk sehat secara kepribadian atau biasa disebut dengan sehat mental. Selama ini, psikologi selalu dianggap sebagai bidang keilmuan yang melihat manusia bersifat negatif. Psikologi dianggap hanya mampu mengobati orang-orang yang sakit secara kejiwaan. Sebenarnya psikologi tidak hanya mampu mengobati orang-orang yang sakit. Namun,  tahukah Anda? Psikologi juga mampu menyehatkan orang yang sudah sehat agar bertambah sehat secara psikis. Allport mengemukakan bahwa kodrat manusia adalah positif dan penuh harapan. Allport tidak percaya bahwa orang-orang yang matang dan sehat dikontrol dan dikuasai oleh kekuatan-kekuatan tak sadar, yaitu kekuatan yang tidak dapat dilihat dan dipengaruhi.

Menurut Allport orang yang sehat adalah orang yang dibimbing dan diarahkan oleh masa sekarang. Mereka menyadari  kekuatan-kekuatan yang ada dalam diri dan mereka juga mampu untuk mengontrolnya. Pandangan orang yang sehat adalah ke depan, kepada peristiwa-peristiwa kontemporer dan yang akan datang. Pendapat Allport mengisyaratkan bahwa manusia memiliki kebebasan dalam memilih dan bertindak.[1] Manusia, menurut Allport, memiliki kebutuhan terus menerus akan variasi, sensasi-sensasi dan tantangan-tantangan baru. Seseorang seolah tidak akan berhenti jika telah mencapai suatu prestasi. Ya, manusia seolah tak memiliki rasa puas. Lalu, bagaimana sebenarnya seseorang dapat dikatakan sebagai pribadi yang matang? Menurut Allport, ini dia kriterianya :

Perluasan Perasaan Diri

Ketika seseorang sudah mampu memberi perhatian kepada hal-hal di luar dirinya maka orang tersebut tergolong matang dan sehat mental. Artinya, orang tersebut secara aktif terlibat dalam berbagai aktivitas, bergerak dalam lingkup sosial, dan mampu menuangkan ide. Mengerjakan pekerjaan yang nyaman, hubungan baik dengan keluarga serta teman-teman, memiliki kegemaran untuk dilakukan merupakan kegiatan yang mencerminkan kematangan dan kesehatan mental seseorang.

Hubungan Hangat Diri dengan Orang Lain

Orang yang sehat secara mental mampu memperlihatkan hubungan yang dekat, hangat serta akrab terhadap orang tua, anak, partner, teman akrab dan lain-lain. Cinta yang hasilkan oleh orang-orang yang matang dan sehat secara mental adalah cinta yang tanpa syarat, tidak melumpuhkan atau mengikat.

Keamanan Emosional

Kemampuan dalam mengontrol emosi sehingga tidak mengganggu aktivitas antar pribadi juga salah satu dari kriteria orang yang matang dan memiliki kesehatan mental.

Persepsi Realistis

Orang yang sehat mental selalu memandang dunia secara objektif. Tidak terlalu mempedulikan omongan dan pandangan orang terhadap dirinya. Orang yang matang dan memiliki kesehatan mental tidak akan menuntut orang dan lingkungan disekitarnya untuk menuruti keinginannya.

Keterampilan dan Tugas

Hidup orang yang matang dan memiliki kesehatan mental selalu diisi dengan keterampilan dan tugas yang sesuai dengan kemampuannya. Dibutuhkan dedikasi dan komitmen dalam melakukan itu semua supaya kehidupannya bisa terus berjalan.

Pemahaman Diri

Memahami segala kekurangan dan kelebihan yang dimiliki merupakan hal yang penting. Dengan demikian, seseorang tidak akan salah dalam bersikap di depan orang lain. Orang yang matang dan memiliki kesehatan mental mempunyai sifat terbuka terhadap masukan dan kritikan yang bersumber dari orang lain.

Filsafat Hidup yang Mempersatukan

Seseorang dengan kepribadian yang matang memiliki tujuan jangka panjang untuk dicapai. Memandang optimis ke depan dan mengerjakan seluruh tugasnya hingga selesai agar hidup mereka tetap berjalan sesuai yang dicita-citakan.

Ingat, kebahagiaan bukanlah merupakan satu-satunya hal yang harus dicapai oleh diri. Artinya, kebahagiaan sejatinya merupakan hasil dari segala aspirasi dan tujuan hidup yang telah tercapai. Kebahagiaan bukanlah tujuan, tapi penghargaan atas proses kehidupan. Jadi, jangan bahagia untuk hidup, tapi hiduplah untuk bahagia. Inilah hal unik yang dikemukakan oleh Allport. Bahkan menurut Allport, orang yang sehat mental pada dasarnya tidak pernah mencapai tujuan hidupnya. Seseorang dengan kepribadian yang matang dan sehat terus menerus membutuhkan motif serta daya hidup yang cukup untuk menghabiskan energinya. Misalnya, ada seorang mahasiswa yang ingin menghabiskan energinya untuk mencapai gelar sarjana selama 4 tahun. Ketika 4 tahun mahasiswa tersebut sukses melewati itu dengan mendapatkan gelar sarjana maka apa yang akan terjadi? Tidak ada hal lain yang bisa dikerjakan oleh mahasiswa tersebut karena tujuannya sudah tercapai. Mahasiswa harus segera menentukan minat, impian, motivasi atau tujuan baru supaya energi yang dia punya dapat diarahkan dan tersalurkan. Mari bangun dan raih hal-hal positif yang membuat kita bahagia!


Sumber Data Tulisan

[1] Schultz, Duane. 1991. Psikologi Pertumbuhan : Model-Model Kepribadian Sehat. Yogyakarta. Kanisius.

By: Dzikria Afifah Primala Wijaya

Featured Image Credit:

female.store.co.id

Pijar Psikologi

Pijar Psikologi adalah media non-profit yang menyediakan informasi kesehatan mental di Indonesia.

Previous
Previous

Berdamailah dengan Stres dan Buat Hidup Lebih Bahagia!

Next
Next

Bagaimana Agar Dapat Menjalankan Terapi secara Konsisten?