Invictus: Perbaiki Prasangka Lewat Olahraga

Invictus2.jfif

“Zaman telah berubah, kita juga perlu untuk berubah.” – Nelson Mandela

Apa jadinya bila sebuah tim olahraga nasional tidak lagi dipercaya oleh masyarakatnya sendiri? Bagaimana jadinya bila sebuah tim olahraga nasional akan dibubarkan oleh masyarakatnya sendiri? Dari Invictus, kita akan lebih memahami besarnya kekuatan sebuah prasangka. Sebab film ini mengisahkan perjuangan tim rugbi asal Afrika Selatan, Springboks, yang tidak hanya mengalahkan tim lawan tetapi juga prasangka masyarakat

Perjuangan Awal Mandela Sebagai Presiden

Empat tahun setelah bebas dari penjara Victor Verster, tahun 1994 Nelson Mandela berhasil memenangkan pemilu presiden pertama di Afrika Selatan. Sebagai salah satu tokoh pejuang anti apartheid di Afrika Selatan, ia berhasil memenangkan hati dan kepercayaan dari warga Afrika Selatan. Apartheid merupakan politik diskriminasi untuk kulit hitam di wilayah Afrika Selatan. Isu ini bergulir sejak tahun 1948.

Perjuangan Mandela di awal kepemimpinan dapat dikatakan tidak mudah. Ia harus mulai menata setiap lini dalam negara, salah satunya yang terberat adalah bidang ekonomi. Mandela perlu berjuang untuk menarik kepercayaan dari negara lain agar mau berinvestasi di Afrika Selatan.

Di saat yang bersamaan, luka masa lalu yang berasal dari politik apartheid masih belum sepenuhnya pulih bagi sebagian besar masyarakat. Salah satu kenyataan yang begitu jelas terlihat adalah kebencian masyarakat terhadap Springboks, tim rugbi nasional milik Afrika Selatan.

Dalam pertandingan rugbi antara Inggris dan Afrika Selatan, Mandela mendapati bahwa orang-orang berkulit hitam lebih antusias memberikan semangat untuk tim rugbi asal Inggris dibandingkan untuk Springboks. Ia kemudian tahu bahwa bagi sebagian besar masyarakat, Springboks masih dianggap sebagai salah satu bentuk Apartheid. Sebagian besar anggota Springboks, termasuk kapten tim adalah orang berkulit putih. Kekalahan telak Springboks membuat masyarakat semakin membenci tim rugbi ini.

Dukungan Mandela untuk Springboks

Bagi Mandela, kondisi yang dialami oleh Springboks merupakan gambaran nyata tentang cara pikir sebagian besar masyarakat di Afrika Selatan. Maka dari itu, Mandela berinisiatif untuk turun tangan langsung menghadapi isu ini. Mandela berniat untuk memperbaiki prasangka yang salah di masyarakat perihal Springboks. Terlebih lagi, tahun 1995 Afrika Selatan menjadi tuan rumah dalam kejuaraan rugbi dunia.

Mandela berinisiatif untuk menemui François Pienaar, kapten tim Springboks. Padanya, Mandela menyampaikan harapan dan optimisme untuk kemenangan Springboks dalam piala dunia tahun itu, 1995. Mandela dapat dikatakan sebagai satu-satunya orang di luar tim rugby, yang percaya bahwa Springboks dapat menjadi pemenang.

Tidak hanya melalui dukungan, Mandela juga berusaha memperbaiki nama Springboks melalui publikasi di media tentang kegiatan latihan mereka. Mandela juga secara tidak langsung mengajak Springboks ke dalam berbagai pelatihan tidak terduga. Springboks diminta untuk bermain rugbi sekaligus mengajari anak-anak di pinggiran kota. Mereka juga sempat diajak berkunjung ke penjara tempat Mandela ditahan bertahun-tahun.

Invictus, dalam bahasa latin, memiliki makna tak terkalahkan

Film bergenre drama ini mengajarkan sebuah optimisme dan usaha yang pantang menyerah. Dari Springboks kita dapat memahami bahwa usaha tidak akan pernah mengkhianati hasil. Sementara itu, kekuatan berpikir optimis juga turut berpengaruh terhadap keberhasilan tim.

Mandela dan Pienaar sungguh-sungguh yakin bahwa Springboks bukanlah sekadar tim rugbi nasional. Ada misi yang lebih besar dari pertandingan piala dunia pada 1995. Mereka percaya bahwa kemenangan Springboks kelak akan berhasil meluluhkan prasangka buruk terhadap Springboks. Selain itu, olahraga ini juga kelak akan dapat menyatukan seluruh lapisan masyarakat Afrika Selatan.

Dari Invictus, kita juga dapat belajar bahwa tidak selamanya prasangka yang ada dalam masyarakat adalah sesuatu yang benar. Prasangka justru seringkali menjadi penyebab kita untuk menutup diri atas hal-hal yang berbeda dan asing bagi kita. Mari lebih bijak dalam berpikir, selami pokok persoalan sebelum mulai berprasangka!


Informasi Film

Sutradara: Clint Eastwood
Aktor: Morgan Freeman, Matt Damon, Tony Kgoroge
Tahun rilis: 2009
Produksi: Warner Bros. Pictures
Durasi: 2 jam 14 menit

Sumber gambar:
http://www.imdb.com/title/tt1057500/mediaviewer/rm469405184

Previous
Previous

Chrissy Teigen: Berjuang Menjadi Ibu yang Lebih Baik

Next
Next

5 Alasan Anda Harus Hidup Bahagia Tanpa Prasangka!