Mari Kenali Anak Berbakat secara Lebih Dekat!

unsplash-image-FtZL0r4DZYk.jpg

“Semua anak berbakat  akan mampu  mengoptimalkan potensi mereka hanya dari bagaimana cara mereka diperlakukan. Sederhana memang, tapi kenyataannya justru tak banyak yang tahu cara memperlakukan mereka dengan baik. ”

 

Apa yang terlintas dalam pikiran Anda ketika mendengar kata “anak berbakat”? Bagaimana Anda mengartikan kata “berbakat”? Sebagian orang menganggap bahwa “anak berbakat” adalah julukan bagi anak dengan bakat-bakat atau kemampuan istimewa tertentu. Ada pula pandangan bahwa “anak berbakat” merupakan anak dengan inteligensi yang luar biasa. Lalu, sebenarnya siapakah yang disebut sebagai “anak berbakat” itu? Mari kita bahas lebih jauh!

Banyak orang mungkin mengira bahwa anak berbakat sama dengan anak cerdas. Dalam beberapa tahun terakhir, isu-isu mengenai anak berbakat mencuat di dunia pendidikan karena semakin banyak kasus yang ditemukan di berbagai sekolah. Banyak sekolah kemudian memberikan fasilitas pendidikan khusus untuk anak-anak di kategori berbakat ini. Biasanya penempatan anak di dalam kategori berbakat didasarkan pada tiga hal, yaitu tingginya skor tes inteligensi, tingginya skor nilai-nilai akademis, dan kriteria lain yang dianggap mendekati ciri-ciri anak berbakat1. Kriteria-kriteria tersebut bisa berupa sifat-sifat umum yang biasanya dimiliki oleh anak berbakat, diantaranya adalah[1]:

  • Pemikiran yang divergen (pemikiran yang orisinal dan inovatif).

  • Bersemangat, memiliki fokus, dan kemampuan konsentrasi yang baik.

  • Sensitif dan mampu menunjukkan empati terhadap orang lain.

  • Mampu mengambil tindakan dalam situasi yang ia hadapi.

  • Memiliki motivasi yang tinggi dalam melakukan aktivitas.

Meskipun demikian, penilaian terhadap anak berbakat berbeda di setiap tempat. Masing-masing institusi pendidikan memiliki kriterianya sendiri dalam menilai apakah seorang anak dapat dikatakan berbakat atau tidak. Berbagai institusi pendidikan yang memberikan perhatian khusus bagi pendidikan anak berbakat mayoritas menggunakan kriteria penilaian seperti yang telah diuraikan di atas (inteligensi, akademis, sifat kepribadian anak). Untuk mengatahui  ciri-ciri  anak berbakat secara lebih lengkap, Anda dapat membaca pula artikel Pijar di sini .

Faktor apa saja yang mempengaruhi “bakat” anak? Sampai saat ini, hal tersebut masih menjadi perdebatan. Terdapat dua pemikiran mengenai faktor yang menentukan bakat anak, yaitu faktor genetis dan faktor lingkungan. Untuk faktor genetis, bisa terlihat dari banyaknya pasangan dengan tingkat kecerdasaan tinggi yang kemudian memiliki anak dengan kecerdasan yang sama tingginya atau bahkan lebih. Namun tak jarang pula ditemukan fenomena yang sebaliknya. Tidak semua anak cerdas terlahir dari orang tua yang cerdas. Hal ini membuktikan adanya pengaruh dari faktor lingkungan. Bakat maupun kecerdasan juga ditentukan oleh berbagai pengalaman yang sangat mendukung perkembangan anak sejak usia dini. Lalu manakah faktor yang memberi sumbangan paling besar bagi bakat anak? Faktor genetik? Atau faktor lingkungan? Penelusuran mengenai bakat anak masih terus diteliti dan hingga saat ini masih belum menemukan jawaban pasti. Berdasarkan fakta yang ada, faktor lingkungan dan faktor genetik terbukti mempengaruhi perkembangan bakat anak (meskipun belum diketahui secara pasti faktor mana yang kontribusinya paling besar).

Pendidikan khusus untuk anak berbakat merupakan sebuah jawaban atas beberapa masalah yang seringkali ditemui oleh anak berbakat di sekolah umum. Biasanya anak berbakat akan kesulitan menyesuaikan diri terhadap “iklim” sekolah yang berkaitan dengan kurikulum dan metode pengajaran guru. Mengapa demikian? Anak berbakat memiliki cara-caranya sendiri dalam belajar dan memahami banyak hal. Pada umumnya mereka tetap mampu berprestasi meski tidak cocok dengan pola pengajaran yang ada. Namun sebenarnya potensi mereka akan lebih berkembang  jika mereka dapat dimengerti dan difasilitasi dengan baik. Masalah yang muncul dalam proses belajar anak tidak hanya terjadi di sekolah, tapi juga di rumah. Banyak orang tua dan sekolah yang masih belum menyadari bahwa anak berbakat membutuhkan perhatian khusus di bidang pendidikan. Orang-orang yang berada di lingkungan anak berbakat sebaiknya peka terhadap kebutuhan anak. Sering kali anak berbakat justru tidak memahami kondisi yang dimilikinya, maka coba kenali dan bantu anak berbakat untuk mengembangkan potensinya.

Jangan biarkan anak mendapatkan label yang buruk dari orang-orang yang tidak cukup peka dengan keberbakatan yang dimiliki anak.

Anak berbakat terkadang dianggap sebagai anak yang menganggu atau nakal karena kemampuannya yang luar biasa justru tidak disadari. Label buruk pada anak tidak hanya berdampak terhadap motivasi belajar, tapi juga berdampak pada bagaimana anak memandang dirinya sendiri di masa depan. Anak berbakat patut dan memiliki hak untuk diperlakukan dengan adil. Setiap anak memiliki keistimewaannya masing-masing. Mereka tetap berhak menerima pendidikan untuk mengembangkan potensi dan mewujudkan segala impian yang telah mereka gantungkan.


Sumber Data Tulisan

1 Disadur dari DelandtSheer, J. (2010). Making All Kids Smarter: Strategies That Help All Students Reach Their Highest Potential . California: Corwin Press.

By: Ayunda Zikrina

Featured Image Credit: abcdirga.wordpress.com

Koes Ayunda Zikrina Putri

I write and read about psychology but i talk about football (a lot). Sometimes you may hear me on the radio. Enjoying life as Chief Creative Officer Pijar Psikologi.

Previous
Previous

Keajaiban Kata dalam Sebuah Keluarga

Next
Next

Anak Sulit Membaca tapi Berprestasi? Mana Bisa?