Musik yang Memengaruhi Mood atau Mood yang Memengaruhi Musik?

unsplash-image-DBGwy7s3QY0.jpg
Musik dapat mengubah kehidupan. Walaupun harimu buruk atau baik, kekuatan musik dapat mengubah suasana hati.
— Jess Bowen

Apakah Anda penikmat musik atau sering mendengarkan musik? Jika iya, pernahkah Anda merasa begitu terlarut dalam musik yang sedang didengarkan? Sekalipun suasana hati Anda sedang baik, tetapi Anda tetap dapat merasakan kesedihan ketika mendengar musik bernada sedih? Apakah musik tersebut memengaruhi suasana hati Anda ataukah sebaliknya, suasana hati kitalah yang memengaruhi musik yang kita dengar?

Bagi sebagian besar orang, musik tidak pernah lepas dari kehidupannya. Di mana pun berada, kapan pun waktunya, dan apapun yang sedang dilakukannya, musik hampir selalu menemani hari-harinya. Bahkan seringkali musik tersebut dapat memengaruhi suasana hatinya. Hal tersebut ternyata pernah dibuktikan dalam sebuah penelitian yang mengungkapkan bahwa musik dapat memengaruhi suasana hati seseorang. Ketika seseorang mendengarkan musik yang gembira maka akan berpengaruh positif bagi suasana hati orang tersebut. Sebaliknya, jika orang tersebut mendengarkan musik sedih akan berpengaruh terhadap suasana hatinya hingga menjadi negatif.

Pada dasarnya musik yang beredar di berbagai media ada dua jenis, yaitu musik instrumental dan musik berlirik. Musik instrumental hanya menyuguhkan permainan alat musik sang musisi. Sementara musik berlirik memiliki lirik di dalamnya dan musik jenis ini disukai dan didengar oleh lebih banyak orang dibanding musik instrumental. Bahkan kolaborasi musik dengan lirik atau kata-kata tersebut juga memiliki kekuatan yang memengaruhi suasana hati seseorang. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa ketika seseorang mendengar musik dengan lirik yang positif dapat membuatnya gembira. Sebaliknya musik dengan lirik yang negatif dapat membuatnya sedih. Selain itu, musik juga memiliki beberapa elemen, antara lain ketukan, tempo, lirik, gabungan suara, volume, dan kejernihan suara. Penelitian mengenai elemen musik tersebut juga pernah dilakukan di suatu tempat makan yang menyuguhkan musik jazz. Hasilnya, keenam elemen musik tersebut saling berpengaruh terhadap suasana hati konsumen yang mendengarnya.

Penelitian lainnya mengenai elemen musik menyebutkan bahwa ketika sebuah musik memiliki tempo yang cepat, volume suara yang sangat tinggi. Serta memiliki artikulasi legato atau antar notnya dimainkan tanpa terputus dapat membuat emosi seseorang menjadi marah. Sebaliknya, jika sebuah musik memiliki tempo yang cepat, volume suara tinggi, memiliki artikulasi stakato atau terputus-putus akan memicu kebahagiaan. Lalu jika sebuah musik memiliki tempo yang pelan, volume suara rendah, dan artikulasinya legato akan memicu emosi kesedihan. Sebaliknya jika artikulasinya stakato akan memicu ketakutan bagi orang yang mendengarnya.

Penyebab berpengaruhnya musik terhadap suasana hati seseorang disebabkan oleh mendengarkan musik itu sendiri yang merupakan stimulus yang besar bagi otak. Hal tersebut berpengaruh pada otak dalam aspek kognitif dan emosi. Dalam aspek emosi, mendengarkan musik dapat memengaruhi sistem saraf manusia yang ada dalam otak. Seperti amigdala dan korteks media orbitofrontal yang bekerja sama memproses emosi seseorang. Dengan demikian tidak heran jika mendengarkan musik dapat memengaruhi suasana hati seseorang.

Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa musik dapat memengaruhi suasana hati orang yang mendengarnya. Jika mendengar musik yang positif akan memengaruhi suasana hatinya menjadi positif, seperti gembira dan bersemangat. Sebaliknya jika mendengar musik yang negatif akan memengaruhi suasana hatinya menjadi negatif, seperti sedih dan marah. Penyebabnya karena mendengarkan musik menjadi stimulus bagi otak untuk memproses emosi seseorang. Untuk itu, tidak ada salahnya untuk mendengarkan musik. Selama tidak berlarut dalam musik, terutama yang membuat suasana hati kita menjadi negatif.

—-

Referensi:
1Djohan. 2009. Psikologi Musik. Yogyakarta: Penerbit Best Publisher.
2Lianto, Hendra. 2012. Pengaruh Elemen Musik Jazz terhadap Suasana Hati Konsumen di Moodz Gastrobar, Kuningan, Jakarta Selatan
3Zimmerman, Jurrit. The Effect of Mood on the Preference of Music.
4Widya Purna, Dara Marissa & Rahmanisa, Soraya. 2016. Pengaruh Musik Klasik dalam Mengurangi Tingkat Kekambuhan Penderita Skizofrenia di Rumah. Majority

Apriastiana Dian Fikroti

Introvert, penyuka warna biru, ailuropbilia, penikmat kata dan kopi.

Previous
Previous

Biarkan Mereka Tahu: Mengapa Kita Sulit Mengekspresikan Emosi?

Next
Next

Hilangkan Kecemasan dengan Mendengarkan Musik