Biarkan Mereka Tahu: Mengapa Kita Sulit Mengekspresikan Emosi?

785d7f36fc8aa69ba6c6398bb8c85ff2.jpg

“Dinding yang kita bangun di sekitar kita untuk melepaskan kesedihan, juga menjaga kegembiraan untuk terus berlanjut.” (Jim Rohn)

Mengapa saat kita merasakan sesuatu, entah itu kasih sayang, cinta, bahkan rasa terima kasih pada orang terdekat kita seperti keluarga, jarang sekali bisa mengekspresikannya. Kita lebih memilih untuk mengekspresikannya lewat tindakan daripada mengatakannya dengan kata-kata pujian yang bersifat positif (encouragement) padahal hal itu bisa menguatkan hubungan kita dengan orang lain.

Mungkin bagi sebagian orang yang tidak bisa mengekspresikan perasaan mereka secara alami perlu mengetahui terlebih dahulu hal-hal apa yang menahan mereka untuk memperlihatkan perasaan mereka. Berikut beberapa alasan yang mungkin menjadi penyebab2:

  1. Fobia akan Konflik
    Mungkin saja Anda pernah mengalami suatu konflik yang membuat Anda sampai saat ini menghindari emosi marah dan konflik dengan orang lain. Anda mempercayai jika membuka pikiran dan perasaan Anda dari keluarga, teman dekat, atau pacar, mereka justru akan menjauhi Anda. Terkadang hal ini seperti merujuk pada “fenomena ostrich” yaitu ‘menguburkan’ kepala Anda di dalam pasir daripada menyelesaikan permasalahan.

  2. Emosional Perfeksionis
    Biasanya pandangan mereka terlalu perfeksionis bahwa seseorang tidak seharusnya mempunyai emosi marah, cemburu, depresi, atau cemas, sebab hal-hal itu adalah emosi negatif. Mereka percaya bahwa seseorang seharusnya bisa bersikap rasional dan mengontrol emosinya dengan baik. Mereka takut jika orang lain berpikir dirinya lemah dan rapuh. Perspektif mereka memandang orang lain akan menjauhinya jika mereka mengetahui perasaannya yang sebenarnya.

  3. Kurang Percaya Diri
    Beberapa orang tidak mengekspresikan perasaannya karena berpikir mereka tidak mempunyai andil untuk mengekspresikan perasaannya atau untuk mengatakan apa yang mereka inginkan. Mereka berpikir sudah seharusnya untuk selalu menyenangkan semua orang dan menyesuaikan diri dengan ekpektasi orang lain.

  4. Berpikir Orang Bisa Membaca Pikiran
    Bisa saja salah satu alasan Anda tidak mengekspresikan perasaan adalah Anda berpikir orang lain sudah bisa mengetahui perasaan Anda dan apa yang Anda butuhkan tanpa diberitahu sama sekali. Padahal orang lain mungkin saja tidak mengerti maksud Anda sebelum Anda membuka diri dan memberitahunya secara langsung maksud Anda sebenarnya.

  5. Kurang Mengakui Perasaan Diri Sendiri
    Anda mungkin saja takut untuk mengakui kalau Anda sedang marah, sakit hati, atau benci dengan sesuatu. Anda tidak ingin membuat seseorang berpikir bahwa tindakan mereka tidak dapat diterima. Anda berpikir jika Anda tidak menerima perilaku seseorang dan memperlihatkan emosi, hal itu hanya akan memuaskan orang tersebut.

Diantara beberapa alasan di atas, alasan yang paling sering terlihat dari seseorang yang tidak bisa mengekspresikan perasaannya adalah karena rendahnya kepercayaan diri (self-esteem). Hal ini bisa menjadi sesuatu yang krusial karena dapat menurunkan hubungan antara anggota keluarga, teman, bahkan pasangan Anda. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Anna Luerssen4, seseorang dengan kepercayaan diri rendah cenderung percaya bahwa orang lain akan mendapatkan manfaat secara emosional dari kasih sayang mereka. Mereka juga menunjukkan bahwa persepsi mereka tidak akurat dan bias.

Seseorang dengan kepercayaan diri rendah cenderung fokus pada meminimalisir penolakan daripada mewujudkan hubungan yang memuaskan. Sebagian besar kurang bisa mengekspresikan perasaan mereka karena khawatir akan reaksi negatif dari orang lain. Padahal pemikiran seperti tidak sepenuhnya benar. Sebuah penelitian mengemukakan bahwa setiap orang akan merasakan manfaat yang positif ketika seseorang mau membuka diri mereka, dan memperlihatkan seberapa besar kasih sayang, cinta, dan penghargaan yang mereka rasakan untuk orang lain.


Referensi:
1Burns, D.D. 1989. The feeling good handbook. New York: William Morrow.
2John M. Grohol, Psy. D. 2017. 10 Reasons You Can’t Say How You Feel. (Artikel). https://psychcentral.com/lib/10-reasons-you-cant-say-how-you-feel/
3Luerssen, A., Jhita, G. J., & Ayduk, O. (2017). Putting yourself on the line: Self-esteem and expressing affection in romantic relationships. Personality and Social Psychology Bulletin, 43(7), 940-956. doi:10.1177/0146167217702374
4Robert Burriss Ph. D. 2017. Why Do We Strunggle to Express Affection?. (Artikel). https://www.psychologytoday.com/blog/attraction-evolved/201706/why-do-we-struggle-express-affection

Sumber foto:
https://s-media-cache-ak0.pinimg.com/236x/78/5d/7f/785d7f36fc8aa69ba6c6398bb8c85ff2.jpg


Let others know the importance of mental health !

Previous
Previous

Bystander Effect: Menolong Tidak Harus Memilih Situasi dan Kondisi

Next
Next

Musik yang Memengaruhi Mood atau Mood yang Memengaruhi Musik?