CURHAT: Saya Kesepian Tidak Punya Teman untuk Berbagi Cerita

Curhat

Halo Pijar Psikologi!

Saya merasa kesepian di rumah. Aktivitas saya akhir-akhir ini seringkali dilakukan di rumah dan itu membuat saya tidak punya teman untuk diajak ngobrol. Seharusnya, tahun ini saya mulai masuk kuliah tapi karena belum lolos seleksi maka saya punya gap year. Banyak sekali kegiatan yang ingin saya kerjakan tapi rasa malas tak pernah pergi dalam diri saya. Bukannya hilang, justru rasa malas itu semakin kuat. Hal itu membuat saya putus asa dengan diri sendiri dan membuat saya takut mencoba hal-hal baru.

Gambaran: Perempuan, 19 Tahun, Tidak Bekerja.


Jawaban Pijar Psikologi

Halo bagaimana kabarmu? Semoga selalu dalam keadaan sehat ya. Terima kasih atas kepercayaanmu untuk bercerita di Pijar Psikologi. Berdasarkan ceritamu, kamu mengatakan bahwa saat ini kamu merasa kesepian karena tidak memiliki teman berbicara di rumah. Hal ini mungkin terjadi karena adanya gap year yang sedang kamu jalani. Kamu juga merasa takut untuk mencoba sesuatu karena adanya perasaan malas. Kami memahami perasaanmu, pasti rasanya sangat bingung, sedih ya, ketika kita merasa kesepian dan ketika banyak hal yang ingin kita lakukan, namun merasa sulit untuk memulai dan mencoba untuk melakukan hal tersebut. Namun, kami sangat mengapresiasi keterbukaan kamu pada Pijar, tidak semua orang memiliki keberanian untuk berbagi cerita pada orang lain.

Merasa kesepian adalah perasaan yang wajar dirasakan oleh setiap orang, namun perasaan yang dirasakan akan berbeda pada setiap individu. Kesepian muncul bukan dari kesendirian tetapi karena adanya kebutuhan yang tidak terpenuhi oleh individu. Perasaan kesepian dapat muncul dari berbagai faktor. Misalnya adanya ketidakpuasan dalam hubungan yang kita miliki, adanya perubahan yang terjadi dalam kehidupan, adanya perasaan rendah diri, maupun adanya perasaan dan pikiran negatif terhadap orang lain. Dengan menyadari bahwa kita sedang merasa kesepian, bahwa kita memang sedang tidak baik-baik saja, bisa jadi merupakan langkah awal yang penting agar kita bisa merencanakan langkah selanjutnya.

Beberapa hal yang dapat coba kamu lakukan misalnya, kamu bisa mencoba menghubungi orang terdekatmu, seperti keluarga atau teman untuk sekadar mengobrol, jalan-jalan, menonton film kesukaan, atau melakukan hal lain yang kamu suka. Kamu juga bisa mencoba untuk rutin melakukan olahraga, tidak perlu lama yang penting konsisten. Kamu bisa melakukan olahraga yang kamu sukai misalnya lari, berenang, bersepeda, dan sebagainya. Selain itu, olahraga di rumah melalui video di youtube atau aplikasi olahraga dari ponselmu juga bisa dicoba. Karena menurut penelitian, olahraga dapat meningkatkan hormon endorfin yaitu hormon yang dapat membantu individu merasa bahagia serta olahrga dapat menurunkan hormon kortisol yang memicu stres. Selain itu, kamu bisa lebih mengenal dan mencintai diri sendiri dengan melakukan hal-hal yang kamu sukai atau hal-hal yang menjadi mimpimu yang ingin kamu lakukan.

Perasaan malas bisa kita hilangkan ketika kita menyadari bahwa jika kita selalu mengikuti perasaan malas, maka akan banyak hal dan kesempatan baik yang kita lewati. Selain itu, malas muncul karena kita tidak memiliki motivasi yang kuat dalam melakukan sesuatu. Sehingga, memiliki motivasi merupakan salah satu cara yang penting untuk dimiliki. Motivasi dapat membuat kita untuk tetap bergerak, mengerjakan berbagai hal. Motivasi muncul ketika kita memiliki alasan yang kuat dan jelas mengapa kita mengerjakan hal tersebut. Ketika kita tidak memiliki motivasi, seberapa penting sesuatu yang harus dikerjakan, akan terasa sangat tidak menyenangkan. Seringkali, hal yang dilakukan adalah menunda atau menghindari untuk melakukan hal tersebut.

Menetapkan tujuan yang jelas merupakan hal yang penting untuk membuat motivasi tetap ada. Kamu bisa mencoba untuk bertanya pada diri sendiri mengenai tujuan-tujuan yang ingin dicapai, alasan mencapai tujuan tersebut, misalnya mengenai jurusan kuliah yang akan diambil nanti. Pertanyaan “mengapa” dalam mempertanyakan alasan, merupakan hal yang penting untuk membantu kita mencapai apa yang kita inginkan. Setelah kamu mengetahui tujuan yang ingin dicapai, kamu bisa bertanya dan menuliskan kembali, langkah apa yang bisa dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Setelah itu, mencoba untuk berkomitmen pada diri sendiri untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.

Sebetulnya, adanya gap year ini bisa juga kamu jadikan kesempatan baik untuk meningkatkan kemampuan atau keterampilan yang kamu inginkan atau yang kamu butuhkan untuk menunjang di jurusan kuliah yang akan kamu ambil. Misalnya dengan mengikuti kegiatan volunteer yang ada di kotamu, mengikuti program magang, bergabung dengan komunitas yang sesuai dengan kesukaanmu. Dengan begitu, kamu akan bertemu dengan pengalaman dan juga teman-teman baru. Semoga jawaban ini dapat membantu dan memberi manfaat. Semangat ya! Semoga dirimu banyak menemui kebahagiaan-kebahagiaan!

“When you can’t control what’s happening, challenge yourself to control the way you respond to what’s happening. That’s where your power is”

 

Terima kasih telah berbagi.

Salam,

Pijar Psikologi.


Catatan: Curhat adalah sesi konsultasi yang disetujui oleh klien untuk dibagikan kepada pembaca agar siapapun yang mengalami masalah serupa dapat belajar dari kisahnya.

Pijar Psikologi

Pijar Psikologi adalah media non-profit yang menyediakan informasi kesehatan mental di Indonesia.

Previous
Previous

CURHAT: Apa yang Bisa Saya Lakukan untuk Mengurangi Rasa Panik?

Next
Next

CURHAT: Emosi Saya Sering Naik Turun. Bagaimana Cara Mengontrol Emosi dalam Diri?