CURHAT: Saya Lelah Karena Harus Selalu Tampil Sempurna Demi Memenuhi Tuntutan dan Ekspektasi Orang Lain

Curhat

Halo Pijar Psikologi!

Saya adalah pelajar yang tergolong cukup cerdas dalam hal akademik. Mungkin karena label cerdas itu, saya merasa saya tidak boleh melakukan kesalahan. Ditambah, teman-teman saya juga seperti “mendukung” perasaan saya yang tidak bolej melakukan kesalahan. Mereka akan sangat senang dan mengolok-olok saya apabila saya melakukan sedikit kesalahan. Saya merasa selalu dituntut untuk sempurna. Orang-orang di sekitar saya selalu memiliki ekspektasi tinggi terhadap diri saya. Hal itu secara tidak sadar membuat saya juga memiliki target yang cukup tinggi untuk diri saya sendiri. Terkadang pemikiran seperti itu mampu membuat saya stres dan down. Saya juga sempat berpikir bahwa akan lebih baik apabila Tuhan mengambil nyawa saya daripada saya harus menjalani kehidupan yang seperti ini. Jujur, saya lelah. Saya lelah dengan ekspektasi dan tuntutan orang-orang. Saya terlihat seperti robot dan bukan manusia, yang hanya melakukan hal-hal sesuai dengan tuntutan dan ekspektasi orang.

Saya tidak berani dan tidak bisa bercerita permasalahan saya dengan teman di sekolah. Karena di sekolah itu bukan untuk meceritakan kelemahan saya apabila saya mendapat nilai jelek. Mereka akan merasa senang melihat saya jatuh dan membuat kesalahan serta akan kesal apabila saya berhadil dan sukses. Ditambah lagi, mereka akab berpikir masalah saya ini adalah masalah yang sepele. Padahal, bagi saya masalah sepele ini mampu membuat saya stres. Tidak jarang saya berpikir “Memangnya saya tidak boleh salah?” “Apakah sangat berarti bagi teman-teman apabila nilai saya lebih buruk daripada mereka? Padahal ketika nilai saya baik, saya pun biasa saja dan tidak menyombongkan diri.”

Saya sering merasa sedih yang berkepanjangan dan diluar kontrol saya. Saya juga tidak tahu pasti apa sebabnya. Saya juga sering merasa tidak bersemangat untuk melakukan apapun. Hal itu sering saya alami ketika orang-orang di sekitar saya mulai berekspektasi dan mengolok kesalahan kecil yang saya buat. Saya ingin sekali merubah keadaan diri dan hidup saya menjadi lebih positif. Saya ingin sekali bisa menerima dan memaafkan diri sendiri. Saya ingin legowo menerima kelebihan dan kekurangan dalam diri saya. Saya ingin sampai di tahap itu supaya saya tidak overthinking terhadap hal-hal kecil. Terima kasih.

Gambaran: Perempuan, 15 Tahun, Pelajar.


 Jawaban Pijar Psikologi

Halo, bagaimana kabarmu? Semoga selalu dalam keadaan sehat. Terima kasih atas kepercayaanmu untuk bercerita di Pijar Psikologi.

Berdasarkan ceritamu, permasalahan yang kamu sampaikan mengenai perasaanmu dalam menghadapi situasi pada saat ini dapat kami pahami dengan baik. Kamu merasa tidak bisa melakukan kesalahan karena adanya label cerdas yang diberikan lingkungan kepadamu. Kamu juga ingin dapat menerima diri sendiri dengan segala kelebihan dan kekurangan yang kamu miliki. Kami sangat mengapresiasi usaha yang kamu lakukan untuk mau bercerita pada Pijar Psikologi.

Setiap orang terlahir memiliki kelebihan, kekurangan, ketakutannya masing-masing. Dalam perjalanan kehidupannya, kegagalan maupun kesalahan adalah hal yang tentu menjadi bagian dari pengalaman kehidupan yang dirasakan oleh setiap manusia. Sehingga, kita harus menyadari bahwa bukan hanya kita saja yang akan mengalami kegagalan maupun kesalahan. Setiap orang juga akan mengalaminya, karena hal ini merupakan hal mutlak dari pengalaman kehidupan. Adanya kesadaran mengenai hal itu, akan memudahkan kita dalam menghadapi kesulitan maupun kegagalan yang kita alami.

Pandangan orang lain mengenai kita berada di luar kendali kita dan kita juga tidak dapat mengetahui sepenuhnya. Tidak semua orang akan menyukai kita, tidak semua orang akan setuju dengan kita, tidak semua orang akan percaya dengan kita. Namun, kita juga memiliki pilihan untuk menentukan orang-orang yang layak berada di samping kita untuk dipercaya. Sehingga, alangkah baiknya jika kita tidak menghabiskan waktu untuk memikirkan hal di luar kendali kita atau berfokus pada hal negatif mengenai diri kita dan juga mengenai lingkungan kita. Alangkah baiknya kita dapat mulai untuk menghabiskan waktu pada hal yang lebih positif, untuk lebih banyak belajar, berkarya, dan melakukan hal-hal yang bisa bermanfaat untuk orang lain.

Menerima diri sendiri dengan segala yang kita miliki memang bukan hal yang mudah. Penerimaan pada diri membutuhkan waktu dan proses. Penerimaan diri artinya ketika kita tidak menjadi musuh bagi diri kita sendiri. Ketika kita merasa nyaman pada setiap kondisi yang kita alami. Ketika kita tidak khawatir terhadap pandangan orang lain kepada kita. Menerima diri juga berarti kita menerima kekurangan yang kita miliki, bukan berarti kita tidak memperbaiki hal tersebut, tapi menerima kekurangan dan mencari cara agar kita dapat meningkatkan hal positif dalam diri kita. Fokus pada hal positif yang dapat kita lakukan, bukan fokus pada hal yang tidak dapat kita ubah. Penerimaan diri juga berarti kita tidak membandingkan diri kita dengan pencapaian orang lain. Memang akan selalu ada persaingan-persaingan, tapi dengan adanya pembandingan tersebut, hal itu tidak akan membuat kita merasa lebih baik.

Baca juga: Self Acceptance: Menyusun Puzzle Kebahagiaan dengan Menjadi Diri Sendiri di sini. 

Ketika kita bisa menerima diri kita sendiri dengan seutuhnya, hal ini akan membuat orang lain juga dapat menerima kita. Sehingga, cara yang paling penting untuk dilakukan adalah dengan menerima diri sendiri. Selain itu, ketika menghadapi kegagalan, biasanya kita membandingkan dengan pencapaian yang dapat dilihat atau dipuji oleh orang lain. Padahal banyak kesuksesan kecil yang sebenarnya kita buat. Kamu bisa coba buat daftar capaian harian atau mingguan dalam mencapai tujuan besarmu dan dari hal tersebut kamu bisa mensyukuri hal-hal yang sudah kamu selesaikan hari itu, hal-hal yang menjadi lebih baik setiap harinya. Kamu bisa memulainya dari mencari hal yang perlu dipuji dari dirimu. Selamat mencoba dan tetap semangat!

“When you can’t control what’s happening, challenge yourself to control the way you respond to what’s happening. That’s where your power is”

Baca juga: Sudahkah Anda ‘Menerima’ Diri Anda? di sini. 

Demikian yang bisa kami sampaikan. Semoga jawaban ini dapat membantu dan memberi manfaat, semoga suskes!

Terima kasih telah berbagi. Salam,

Pijar Psikologi.


Catatan: Curhat adalah sesi konsultasi yang disetujui oleh klien untuk dibagikan kepada pembaca agar siapapun yang mengalami masalah serupa dapat belajar dari kisahnya.

Pijar Psikologi

Pijar Psikologi adalah media non-profit yang menyediakan informasi kesehatan mental di Indonesia.

Previous
Previous

Dukungan Sosial Terhadap Anggota Keluarga yang Memiliki Gangguan Mental

Next
Next

6 Miskonsepsi Umum tentang Stres