Direktori Psikologi : Anhedonia

Definisi

Anhedonia adalah ketika seseorang mengalami kehilangan atau penurunan dalam minat, motivasi dan kesenangan dalam beraktivitas.  Seseorang yang mengalami anhedonia tidak bisa menikmati aktivitas yang biasanya menyenangkan dan tidak bisa mencapai hal-hal yang membuatnya senang. Ia juga akan kesulitan untuk mempertahankan kesenangan atau kenikmatan dari aktivitas yang biasanya dilakukan. Sebagai contoh, menonton drama adalah hal yang paling disuka tetapi ketika dilakukan malah tidak merasa senang. Kemudian, biasanya akan sangat menantikan pertemuan dengan teman dekat namun saat bertemu ternyata malah tidak merasakan apa-apa.

Simtom Gangguan Mental

Anhedonia dapat menjadi simtom dari gangguan mental, seperti depresi dan skizofrenia. Pada skizofrenia, anhedonia merupakan simtom negatif dan diartikan sebagai menurunnya kemampuan untuk merasakan senang dari hal yang positif atau menurunnya kemampuan untuk mengingat pengalaman-pengalaman sebelumnya yang menyenangkan.

Sementara pada depresi, anhedonia diartikan sebagai hilangnya keinginan atau minat dalam melakukan hobi atau hal-hal yang disuka, serta hilangnya kemampuan untuk menikmati aktivitas yang biasanya dilakukan. Sebagai akibatnya, dapat membuat sensitivitas seseorang dengan depresi mengalami penurunan dalam merespons dan mempelajari tentang penghargaan yang akan didapat dalam hidupnya.

Mengapa Anhedonia Bisa Terjadi?

Penelitian masih terus berkembang untuk mengetahui proses terjadinya anhedonia dalam diri manusia. Salah satunya menjelaskan, anhedonia terjadi karena seseorang tidak mampu mempertahankan perasaan positif dari waktu ke waktu. Ketidakmampuan mempertahankan perasaan positif ini berkaitan dengan kerja otak manusia.

Otak manusia memiliki bagian nucleus accumbens (NA) dan prefrontal cortex (PFC) yang mengatur motivasi dan apresiasi yang dirasakan manusia. Sebuah penelitian menyatakan, seseorang yang mengalami depresi akan kesulitan untuk mempertahankan aktivitas pada NA yang berpengaruh pada menurunya aktivitas pada PFC. Hingga akhirnya, ia akan sedikit memberikan respons positif pada hal yang menyenangkan.

Dengan kata lain, seseorang masih mungkin mengalami kesenangan secara utuh, tetapi hanya sebentar, sehingga tidak cukup lama untuk mempertahankan minat atau keterlibatan dalam hal-hal yang baik dalam hidupnya.

Tipe Anhedonia

Anhedonia dibagi menjadi empat tipe, yaitu fisik, sosial, appetitive dan consummative.

Anhedonia fisik berarti menurunya kemampuan untuk merasakan senang atau nikmat dari aktivitas fisik yang dilakukan, seperti makan, sentuhan dan aktivitas seksual. Contoh lebih detailnya lagi, seseorang tidak menikmati makanan seperti yang selama ini ia rasakan. Sebaliknya, anhedonia sosial adalah menurunnya kemampuan untuk merasakan senang atau nikmat dari menjalin interaksi dengan orang lain. Dengan demikian, seseorang lebih memilih untuk sendiri meskipun sebelumnya ia menikmati berkumpul bersama orang lain.

Sementara itu, appetitive dan consummative dikelompokkan berdasarkan waktu kronologi terjadinya kesenangan pada diri seseorang. Appetitive terjadi ketika seseorang mengantisipasi suatu aktivitas akan memuaskan atau tidak. Sementara consummative, ketika seseorang menilai aktivitas sekarang yang dilakukan adalah hal yang memuaskan atau tidak. Pada dasarnya, dua tipe anhedonia ini menjelaskan bahwa seseorang meyakini dirinya menikmati kesenangan lebih sedikit daripada yang biasanya ia rasakan. Ia mengalami penurunan pada appetitive tetapi menikmati conssumative secara utuh. Begitu juga sebaliknya. Seseorang bisa mengalami penurunan pada consummatory, tetapi menikmati anticipatory secara utuh

Lebih Lanjut tentang Anhedonia

Peneliti, psikolog, atau psikolog perlu mengandalkan self-report untuk mengetahui komponen afektif atau pengalaman dari anhedonia. Seseorang bisa saja menikmati aktivitas yang dilakukan tetapi tidak menunjukkan tanda-tanda kesenangan secara yang jelas, yang mudah diamati oleh orang lain. Anhedonia juga umumnya diperlihatkan dengan ekspresi emosional yang terbatas. Akan tetapi, tidak selamanya ekspresi emosional yang terbatas sama dengan anhedonia.

Selain itu, anhedonia memang mengurangi atau menghilangkan kemampuan seseorang untuk merasakan senang atau emosi positif lainnya. Namun, tetap membuat seseorang merasakan emosi negatif seperti, sakit, sedih atau luka lainnya. Hal inilah yang membedakan anhedonia dengan analgesia (tidak mampu merasakan sakit) atau alexithymia (tidak mampu memahami, menggambarkan emosi yang dirasakan). Oleh karena itu, anhedonia dapat hadir dengan atau tanpa perasaan negatif seseorang.

 

Catatan

Direktori Psikologi adalah informasi lengkap mengenai gangguan mental yang terdiri dari pembahasan definisi, gejala hingga metode treatment. Semua yang tercantum di direktori ini semata hanya untuk keperluan penambahan pengetahuan. Perlu diketahui, diagnosis gangguan mental tidak bisa diidentifikasi hanya berdasarkan satu atau dua gejala yang dialami. Diagnosis gangguan mental hanya dapat dilakukan oleh psikolog atau psikiater. Jika merasa diri sendiri atau orang terdekat mengalami gejala yang ada disarankan untuk menemui psikolog/psikiater terdekat.

Zahrah Nabila

a psychology student who is still learning and should treat herself first, before treat others

Previous
Previous

Masturbasi, Hal Tabu yang Semua Orang Sudah Tahu

Next
Next

Meditasi dan Ketangguhan Mental