Ilmu Psikologi Itu Belajar Apa Saja, Sih?

Psiko.jpg

“Di mana ada manusia, di situ ilmu psikologi diterapkan” – Anonim

Seberapa kenal Anda terhadap ilmu psikologi? Mempelajari ilmu psikologi tidak melulu membahas mengenai karakter kepribadian manusia namun ada banyak yang bisa Anda pelajari ketika Anda memutuskan untuk kuliah di jurusan psikologi.

Banyak orang yang salah sangka dengan menganggap bahwa semua lulusan psikologi bisa disebut sebagai psikolog. Asalkan orang tersebut mengambil pendidikan psikologi maka orang tersebut dianggap bisa memberikan solusi pada semua masalah terkait psikologi. Padahal tidak semua lulusan psikologi mempunyai hak untuk melakukan hal tersebut. Lantas siapa yang lebih berhak dalam melakukannya? Apakah lulusan psikologi hanya sebatas memberikan alat tes dan menjadi tempat konseling?

Tulisan ini akan membahas bagaimana dunia pendidikan psikologi yang sesungguhnya, ruang lingkupnya, hingga penerapannya dalam masyarakat.

Mengenal Psikologi
Psikologi merupakan ilmu yang berfokus pada perilaku dan proses mental yang melatarbelakangi kehidupan manusia serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Ahli dalam ilmu psikologi dibagi menjadi dua bagian yaitu profesi yang berkaitan dengan praktik psikologi dan ilmu psikologi yang termasuk dalam ilmu murni sains dan terapan. Untuk ahli yang mempelajari bidang ilmu psikologi dengan latar belakang pendidikan S1, S2, dan S3 dalam bidang psikologi disebut ilmuwan psikologi.
Lulusan S1 belum bisa disebut sebagai psikolog dan tidak mempunyai wewenang untuk membuka praktik. Untuk bisa menjadi psikolog Anda harus menempuh pendidikan S2 pendidikan magister profesi psikologi dan lulusannya dapat membuka praktik sendiri. Apakah lulusan S2 psikologi di luar negeri bisa membuka praktik di dalam negeri (Indonesia)? Jawabannya, tidak bisa. Hal ini dikarenakan kompetensi yang diajarkan berbeda. Jadi, Anda harus mengambil S2 lagi di dalam negeri jika Anda ingin menjadi psikolog dan membuka praktik. Untuk lulusan yang bukan dari profesi psikologi, seperti ilmu psikologi sains dan terapan, tidak bisa disebut sebagai psikolog dan tidak memiliki hak dan kompetensi psikolog. Untuk lulusan ini biasanya lebih banyak melakukan penelitian dan pengembangan teori serta banyak yang menjadi dosen di perguruan tinggi.

Adapun psikolog adalah satu-satunya yang memiliki hak dan kompetensi untuk memberikan jasa psikologi. Jasa psikologi tersebut bisa yang terkait pemeriksaan psikologi menggunakan alat tes maupun proses konsultasi atau konseling psikologi. Laporan hasil pemeriksaan psikologi berupa interpretasi hasil tes beserta hasil dari catatan semua proses asesmen dan kesimpulan, hanya bisa diberikan oleh psikolog. Laporan ini bersumber dari hasil tes dan konsultasi yang mendalam kepada klien. Selain memberikan interpretasi hasil tes psikologi, psikolog juga dapat melakukan konseling kepada klien dan memberikan terapi psikologis.

Untuk ilmuwan psikologi, dalam hal ini lulusan S1 psikologi dan S2 psikologi non-profesi, hanya dapat terlibat dalam pemberian tes psikologis dan sebatas melakukan administrasi tes dan penghitungan skor. Mereka tidak dapat melakukan interpretasi tes karena hanya psikolog yang boleh melakukan hal tersebut. Meski demikian, ilmuwan psikologi banyak berjasa dengan melakukan penelitian dalam bidang psikologi yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah. Hasil dari penelitian tersebut dapat digunakan dalam berbagai bidang disiplin ilmu.

Sebagai tambahan, intervensi tidak hanya dapat dilakukan oleh psikolog tapi juga dapat dilakukan oleh ilmuwan psikologi maupun profesional bidang lainnya. Tujuan dari dilakukannya intervensi adalah sebagai upaya untuk mengubah perilaku, pikiran, dan perasaan seseorang atau kelompok dalam pemecahan masalah, peningkatan kemampuan dalam penanganan masalah dan pencegahan timbulnya masalah.

Berbagai bidang dalam psikologi

  1. Psikologi Perkembangan. Mempelajari proses perkembangan manusia pada seluruh rentang kehidupannya dimulai dari bayi hingga lansia.

  2. Psikologi Klinis. Anda akan menggali secara mendalam mengenai perilaku manusia dari sisi fisiologis dan keadaan mentalnya. Contohnya gangguan skizofrenia, gangguan bipolar, dan sebagainya.

  3. Psikologi Pendidikan. Berfokus pada bidang pendidikan seperti penanganan murid bermasalah, hingga merancang strategi yang tepat agar kegiatan belajar efektif.

  4. Psikologi Sosial. Berfokus pada interaksi sosial pada masyarakat. Seperti melakukan intervensi sosial kepada kelompok masyarakat.

  5. Psikologi Industri dan Organisasi. Bidang ini mempelajari psikologi dibalik proses manajemen di perusahaan atau organisasi.

Nah sekarang Anda tahu kan jika lulusan psikologi tidak selalu berakhir menjadi psikolog. Banyaknya bidang dalam ilmu psikologi tidak membatasi lulusannya hanya untuk menjadi psikolog.

Sudah merasa lebih dekat dengan ilmu psikologi?


Referensi:
Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI). (2010). Kode Etik Psikologi. Jakarta: Pengurus Pusat Himpunan Psikologi Indonesia.

Sumber Foto:
http://images.wisegeek.com/man-shaking-hand-of-woman-in-green-near-child.jpg

Previous
Previous

Mengapa Kita Sering Menunda Pekerjaan?

Next
Next

Haruskah Saya Cerita ke Psikolog atau Psikiater?