Karena Hadirku Untuk Mendengarkanmu

Salah satu bagian hidup yang tidak bisa kita hindari adalah masalah. Tidak ada hidup yang berjalan tanpa sebuah masalah. Sama halnya, tidak ada satupun orang yang hidup tanpa memiliki masalah.

Biasanya, seseorang yang memiliki masalah membutuhkan orang lain untuk berbagi cerita. Fenomena itu lebih dikenal orang-orang dengan sebutan curhat. Lalu, bagaimana sikapmu ketika ada seseorang yang curhat kepadamu? Terkadang, kamu merasa bingung akan bersikap seperti apa atau jawaban apa yang seharusnya diberikan. Oleh karena itu, artikel kali ini mencoba membantumu dalam menyikapi hal tersebut.

Berikan Beberapa Pilihan

Hal pertama yang bisa kita lakukan adalah menawarkan beberapa pilihan. Pilihan yang ditawarkan bisa terkait tempat atau sarana yang ingin digunakan saat sesi curhat. Hal ini dilakukan supaya orang yang ingin curhat kepada kita merasa nyaman. Selain itu, hal tersebut bisa menjadi bentuk keseriusan kita untuk mendengarkan dia.

Fokus Mendengarkan

Mereka yang bercerita kepada kita tentang masalahnya merasa sangat dihargai ketika benar-benar didengarkan. Singkirkan hal-hal yang bisa mengganggu fokus kita ketika mendengarkan dia, termasuk gadget. Selain itu, ada baiknya jika kita bisa membuat kontak mata dengan dia selama curhat. Ingat, kontak mata yang kita lakukan jangan berlebihan. Pandanglah dengan tatapan netral, itu akan membuat teman yang sedang curhat merasa lebih nyaman.

Pada saat mendengarkan, fokuslah pada cerita yang disampaikan, bukan pada ‘aku harus respon apa nih?’. Hal itu tidak dianjurkan karena tidak semua orang yang bercerita butuh diberi jawaban atau respon balik. Terkadang, mereka hanya butuh untuk didengarkan.

Jangan Hakimi Dia

“Kan udah aku bilangin kemarin, kamunya aja yang nggak nurut.’’

“Kamu juga egois sih sebenernya, makanya dia mutusin kamu.”

Beberapa orang yang bercerita masalahnya kepada kita sebenarnya sudah mengerti posisinya. Maksudnya, dia sebenarnya sudah tahu letak kesalahan pada masalahnya yang sedang dialami.

Daripada kita menghakimi atau memperjelas kesalahan dia, lebih baik kita membantunya untuk melihat masalahnya dari sisi yang lebih baik. Seperti, menganggap bahwa masalah adalah salah satu cara untuk menjadi dewasa atau melihat masalah sebagai salah satu cara belajar bijaksana.

Jangan Ucapkan Kata Ini!

Coba ingat kembali, respon apa yang sering kita dapatkan ketika sedang bercerita? Sepertinya respon ‘yang sabar ya…’ menjadi salah satu yang sering kita dengar. Perlu diketahui bahwa mereka yang memiliki masalah, sebenarnya sudah memiliki rasa sabar jauh sebelum bertemu kita. Salah satu bentuk kesabarannya adalah mereka tidak memaksa untuk didengarkan. Bahkan ketika, mereka masih bisa beraktivitas seperti biasa saat memiliki masalah, merupakan salah satu bentuk kesabaran mereka.

Ucapkan Terimakasih

Kita sebagai pendengar juga harus berterimakasih. Berterimakasih karena mereka sudah percaya kepada kita. Selain itu, berterimakasih karena mereka sudah bersedia bercerita tentang masalahnya kepada kita.

Menjadi orang yang dipercaya oleh orang lain merupakan salah satu hal yang membahagiakan. Sama halnya dengan mereka yang bahagia menemukan kita sebagai pendengar.

Bagaimana tanggapanmu? Semoga artikel ini dapat membantu kita menjadi pendengar yang baik karena suatu hari nanti kita akan butuh didengarkan juga. Bukankah lebih baik jika kita yang lebih dulu menjadi pendengar yang baik sebelum menuntut orang lain? Ketika kita berhasil menjadi pendengar yang baik, maka akan ada lebih banyak orang yang mungkin lebih terbuka.

Dzikria A. Primala

Write to be understood, speak to be heard and read to grow. Mahasiswi Psikologi. Nice to see ya!

Previous
Previous

Histrionik: Dia yang Suka Mencari Perhatian

Next
Next

CURCOL: Curhat College Life