5 Hal yang Bisa Dilakukan Saat Ada Kerabat yang Ingin Bunuh Diri

Pemikiran untuk bunuh diri bisa terlintas dalam benak siapapun, tidak terkecuali kerabat dekat kita. Suicidal thought atau dikenal sebagai keinginan bunuh diri, merupakan pikiran tentang bagaimana untuk membunuh diri sendiri. Hal tersebut dapat berupa rencana rinci ataupun pertimbangan sekilas untuk bunuh diri yang tidak berakhir dengan tindakan bunuh diri.

Sebagian besar orang memiliki keinginan bunuh diri baik disadari ataupun tidak disadari. Sebagian lainnya secara hati-hati telah merencanakan bunuh diri dengan harapan usaha tersebut dapat berhasil. Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh American Foundation for Suicide Prevention (AFSP), sebanyak 47.173 orang menyatakan ingin bunuh diri setiap tahunnya di Amerika. Pada tahun 2017, di negara ini, bunuh diri tercatat sebagai penyebab kematian no.10 dan di tahun yang sama sebanyak 1.400.000 orang tercatat melakukan percobaan bunuh diri. Dengan demikian, pemikiran hingga percobaan bunuh diri tidak bisa lagi kita anggap hal remeh.

Baca juga: Mengapa Kami memilih Bunuh Diri: Ajakan untuk Memahami Depresi di sini.

Hampir setiap orang yang memiliki pemikiran bunuh diri dan telah merencanakan untuk melakukannya, biasanya memberikan petunjuk atau peringatan. Namun, tidak semua dari kita mampu untuk membaca petunjuk atau peringatan tersebut. Inilah mengapa bunuh diri adalah kasus yang tergolong sulit untuk dikaji. Bunuh diri bisa terjadi karena hal ini adalah tindakan yang dilakukan sendiri (self-inflicted). Tindakan tersebut mungkin terlaksana akibat gagalnya kita sebagai orang terdekat untuk menangkap petunjuk atau peringatan baik secara implisit maupun eksplisit yang mereka berikan.

Bunuh diri telah menjadi masalah kesehatan masyarakat utama terutama di Amerika Serikat. Hal ini menjadi sebuah tragedi bagi semua yang terlibat: keluarga, teman, tetangga, kolega, dan komunitas. Tidak sedikit dari kita mungkin masih menganggap bunuh diri sebagai hal yang tabu, bahkan takut untuk dibahas atau tidak tahu apa yang bisa dilakukan ketika ada teman, kerabat yang ingin melakukan bunuh diri. Bunuh diri berawal dari sebuah pemikiran yang mungkin kita remehkan sebelumnya. Sebagai teman atau kerabat dekat, tentunya kita selalu ingin mengulurkan bantuan dan sebisa mungkin membantu mereka untuk keluar dari pemikiran bunuh diri tersebut. Lalu apa sebenarnya yang bisa kita lakukan? Berikut ini adalah 5 hal yang bisa kita lakukan apabila ada kerabat yang ingin bunuh diri:

Baca juga: CURHAT: Teman Saya Kerap Terlihat Sedih dan Bercerita Tentang Bunuh Diri. Apa yang Bisa Saya Lakukan di sini.

1. Mulailah dengan Menanyakan Apa yang Membuatnya Merasa Tidak Baik

Menjadi hal yang sulit bagi orang-orang dengan pemikiran bunuh diri menjelaskan begitu pahitnya kehidupan mereka hingga seperti tidak ada jalan lain kecuali membunuh dirinya sendiri. Perlu kita ketahui bahwa orang-orang dengan pemikiran bunuh diri berada dalam ambivalensi sehingga yang terpenting adalah bagaimana membantunya untuk keluar dari perasaan tersebut. AFSP menyarankan untuk berbicara kepada kerabat atau teman yang memiliki pemikiran bunuh diri dari hati ke hati secara langsung. Pembicaraan tersebut dapat diawali dengan pertanyaan tentang apa yang membuatnya merasa tidak baik hingga ia berpikir untuk mengakhiri hidup. Pastikan kerabat atau teman kita merasa nyaman dan aman untuk membuka diri dan berkomunikasi. Mulailah dengan kalimat-kalimat yang menyatakan simpati dan perhatian kita kepada mereka dan biarkan mereka mencurahkan segala perasaannya. Selain itu, kitapun juga bisa memulai pertanyaan-pertanyaan seperti:

“sudah berapa lama kamu merasakan hal seperti ini?

“bagaimana aku bisa membantumu?

“apakah kamu berpikir untuk mencari bantuan?

2. Dengarkanlah Apapun yang Dia Katakan Tanpa Menghakiminya

Selama pembicaraan kita dengan kerabat/teman yang ini bunuh diri, sebaiknya hindarilah segala bentuk penilaian dan judgment. Biarkanlah mereka bercerita dengan aman dan nyaman tanpa takut untuk dihakimi. Mendengarkan tanpa menghakimi sangat penting untuk membangun kepercayaan dan menjembatani emosi antara kita dan mereka. Tujuan dari pembicaraan dengan kerabat/teman yang ingin bunuh diri adalah untuk tetap terhubung dengan mereka sehingga mereka merasa tidak sendiri. Dengan begitu, merekapun mau menceritakan keadaan yang dialami saat ini sehingga kita bisa membantu mereka untuk mendapatkan pertolongan yang tepat. Pahamilah bahwa bagaimanapun mereka bercerita baik dengan kemarahan, kesedihan bahkan emosi yang meluap-luap, kita harus tetap mendengarkan dengan sabar, tenang dan menerima mereka tanpa menghakiminya.

3. Yakinkan Bahwa Dia Tidak Sendiri Dalam Menghadapi Semuanya

Yakinkan kerabat atau teman terdekat kita bahwa mereka tidak sendirian dan nyatakan bahwa kita betul-betul peduli. Sampaikan rasa sayang dan empati bahwa mereka sangat penting bagi kita, sehingga apapun yang dihadapi saat ini akan selalu ada kita yang siap membantu mereka. Pastikan bahwa pemikiran bunuh diri yang ada dalam benak mereka benar-benar kita tanggapi secara serius sehingga akan muncul rasa aman pada mereka untuk bercerita tentang apa yang dialaminya dengan kita.

4. Yakinkan Bahwa Akan Selalu Ada Harapan

Orang-orang dengan pemikiran bunuh diri terkadang tidak mampu melihat adanya harapan yang selalu tersedia. Pelan-pelan yakinkan bahwa masih ada harapan bisa dengan cara menawarkan bantuan apabila mereka membutuhkannya ataupun dengan menyisipkan pelan-pelan pemikiran bahwa perasaan sedih, marah, tidak berguna dan pemikiran bunuh diri itu sementara. Sekali lagi, yakinkan bahwa hidupnya sangat berarti untuk kita dan semua yang dihadapinya saat ini pelan-pelan akan berlalu.

5. Yakinkan Bahwa Kita Akan Selalu Ada untuk Membantunya

Pemahaman bahwa kita akan selalu ada untuk membantunya memang perlu ditekankan bagi kerabat/teman yang berpikir untuk bunuh diri. Tetaplah untuk memberi perhatian kepada mereka dan jangan berhenti untuk peduli. Namun, yang perlu kita ingat adalah kita tidak bisa memaksakan keadaan ketika apa yang kita lakukan tidak membuat mereka merasa lebih baik. Hal ini karena kita tidak bertanggungjawab untuk membuat hidup mereka lebih baik atau memperbaiki keadaan hidupnya. Hal yang bisa kita lakukan adalah dengan terus memberikannya dukungan berupa pemahaman bahwa mereka tidak sendiri dan kita akan selalu ada disamping mereka kapanpun mereka membutuhkan bantuan. Satu-satunya yang bisa membuatnya lebih baik atau tidak lagi berpikiran untuk bunuh diri adalah komitmen mereka untuk berproses memulihkan diri (healing).

Baca juga: Self-healing: Sebuah Perjalanan Menyembuhkan Diri di sini.

***

Bukan hal yang mudah bagi kita ketika ada kerabat atau teman dekat yang berkeinginan untuk bunuh diri. Dibutuhkan banyak keberanian untuk membantu mereka. Dengan memperhatikan 5 hal yang telah disampaikan sebelumnya, harapannya kita mampu untuk-paling tidak-menawarkan kesediaan diri untuk menjadi seseorang yang “aman” bagi mereka bercerita, membantu mencari bantuan secara profesional atau sekadar menjadi penguat bahwa mereka tidak sendiri. Tidak lupa pastikan untuk menjauhkan hal-hal atau benda-benda yang dapat mendukung terlaksananya bunuh diri seperti obat-obatan maupun benda tajam dari jangkauan mereka. Hal-hal yang telah disebutkan sebelumnya tentu saja tergantung kepada tingkat urgensi atau keadaan yang dialami kerabat/teman kitaApabila dirasa keadaannya sudah tidak memungkinkan untuk melakukan hal-hal yang telah disebutkan sebelumnya, maka kita bisa mencari bantuan dengan menghubungi nomor-nomor darurat seperti hotline bunuh diri setempat.

Nomor darurat yang bisa kita hubungi, yaitu:

Nomor gawat darurat Kemenkes di nomor 119 (sumber: detiknews)

Nomor call center Polri di nomor 110 (sumber: detiknews)

International Wellbeing Center di nomor 081290529034 (sumber: tirto.id)

Atau hubungi:

Layanan puskesmas setempat

Layanan psikologi di fakultas psikologi terdekat

Layanan kesehatan mental di rumah sakit terdekat

Jesslyn Antoinette Justine

Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha

Previous
Previous

5 Trik Sederhana Menjadi Pribadi Cerdas Emosi

Next
Next

Disleksia? Sulit Membaca Tapi Tetap Istimewa