Apa Kata Psikologi tentang Fangirl (Bagian 1)

Bagi sebagian orang, kata fangirl masih dirasa asing. Fangirl merupakan sebutan untuk fans perempuan yang sangat menggilai idolanya. Aktivitasnya bisa disebut fangirling.

Seringkali, aktivitas mereka dianggap mengganggu orang sekitarnya. Anggapan tersebut muncul terutama dari yang bukan fangirlFangirl dianggap mengganggu karena tidak segan mengekpresikan emosinya secara berlebihan. Emosi ketika sedang membaca berita atau menemukan barang apik yang berkaitan dengan idolanya.

Cerita Seorang Fangirl

Menjadi seorang fangirl  harus sudah siap dan terbiasa dipandang aneh karena betah berburu kabar tentang idola. Menjadi seorang fangirl juga harus siap dianggap mengganggu karena sering tiba-tiba heboh ketika menemukan foto baru tentang mereka. Hingga saat ini, menonton konser pun masih menjadi salah satu cita-cita seorang fangirl.

Selain menjadi fans, beberapa fangirl juga mulai belajar bahasa Korea. Tujuannya supaya bisa lebih memahami ketika idola sedang berbicara. Alasan lain belajar juga agar lebih selektif saat mendengarkan lagu dan menonton drama. Seiring berjalannya waktu, tidak hanya info musik dan drama yang dicari, tetapi info tentang politiknya juga.

Namun, ada kalanya seorang fangirl merasa di titik jenuh menjadi seorang penggemar yang berlebihan. Dulu selalu mengisi waktu luang dengan menonton drama, kini sudah tidak bisa mengikuti sensasi emosi yang coba dihadirkan dalam drama. Sampai akhirnya, muncul pertanyaan, “sampai kapan saya akan fangirling-an seperti ini terus?

Alasan Fangirling

Mereka melakukan itu semua karena ingin dianggap sebagai penggemar setia. Ada 3 komponen yang harus dipenuhi ketika seseorang dianggap penggemar setia. Tiga komponen itu meliputi keterlibatan, kepuasan, dan hubungan yang dekat.

Di Korea Selatan, ada hal unik tentang fenomena penggemar setia. Mereka rutin mengadakan proyek amal ketika idolanya sedang berulang tahun. Proyek amal diadakan atas inisiatif penggemar tanpa melibatkan sang idola. Proyek amal tersebut dapat berupa donasi dana atau pemberian bantuan sosial terhadap suatu yayasan. Secara tidak langsung, kegiatan tersebut membuat penggemar merasa terlibat dalam membangun citra baik idolanya.

Selanjutnya, rasa puas yang dimiliki penggemar cenderung muncul ketika bisa membeli barang atau menonton konser dari hasil menabung. Terakhir, hubungan yang dekat dapat dirasakan ketika penggemar dapat selalu mengetahui semua kabar yang menyangkut idolanya.

Apakah fangirling termasuk gangguan jiwa?

Fenomena unik lain terkait fangirl adalah muncul istilah sasaeng fansSasaeng fans adalah penggemar yang aktivitasnya dapat membahayakan idolanya. Contoh kejadian yang pernah dilakukan oleh sasaeng fans seperti menguntit idol menggunakan kendaraan hingga terjadi kecelakaan. Perilaku sasaeng fans seperti itu bisa dianggap memiliki kecenderungan gangguan jiwa.

Penggemar dapat dikatakan gangguan jiwa apabila sudah merasa marah atau cemburu berlebih karena suatu hal yang berkaitan dengan idolanya. Hal tersebut disebabkan karena si penggemar sudah merasa dekat dengan idolanya. Kemungkinan perasaan dekat itu muncul karena aktivitas yang dilakukan selama seharian selalu berkaitan dengan idolanya. Mulai dari mencari berita, sampai mencari foto terbarunya.

Nah, bagaimana dengan Anda? Semoga pembahasan kali ini dapat membantu Anda menjadi penggemar yang cerdas dalam mengagumi seseorang.

Dzikria A. Primala

Write to be understood, speak to be heard and read to grow. Mahasiswi Psikologi. Nice to see ya!

Previous
Previous

Kesepian? Siapa Takut! (3)

Next
Next

Kebutuhan Orang Lansia yang Terabaikan