Benarkah Sistem Kebut Semalam Menyebabkan Gangguan Memori? Apa Saja Dampak Lainnya?

“Kemenangan adalah suatu keahlian dalam mempersiapkan segala hal semaksimal mungkin.”

-Sir Goerge Allen

Anda mungkin sudah tidak asing lagi dengan istilah SKS. SKS sendiri memiliki kepanjangan sistem kebut semalam. SKS merupakan suatu metode belajar yang banyak digunakan sebagian besar pelajar maupun mahasiswa di Indonesia saat menghadapi ujian. Banyak hal yang melatarbelakangi mengapa para pelajar tersebut menggunakan sistem kebut semalam saat ujian. Diantaranya persiapan belajar yang kurang matang maupun banyaknya target materi yang harus dikuasai saat ujian. Padahal sesungguhnya seperti yang terdapat pada quotes di atas, suatu kemenangan, termasuk kemenangan dengan mendapat nilai bagus saat ujian adalah hasil dari persiapan yang matang.  Sistem kebut semalam (SKS) memiliki beberapa sisi positif, diantaranya adalah fokus yang tinggi saat belajar SKS, karena kita terpacu untuk menguasai banyak materi dalam waktu yang relatif singkat. Namun dampak negatif yang ditimbulkan tidak kalah mengganggu.

Berikut merupakan beberapa fakta dan mitos mengenai belajar dengan Sistem Kebut Semalam (SKS) :

Mitos tentang Sistem Kebut Semalam

1. SKS Membuat lebih bersemangat.

Banyak yang beranggapan bahwa Sistem Kebut Semalam membuat kita bersemangat saat mengerjakan ujian. Hal ini dikarenakan materi yang masih segar dipelajari tadi malam. Padahal kenyataannya SKS membuat mental tidak siap dan tidak tenang saat ujian disebabkan materi yang kita pelajari, kita paksakan selesai dalam waktu yang singkat, sehingga penguasaan kurang mendalam dan muncul kekawatiran bahwa ada materi-materi yang terlewatkan untuk kita pelajari.

2. Tumpukan tugas selesai dalam sekali kerja.

Mitos lain yang muncul berkaitan dengan Sistem Kebut Semalam adalah selesainya tugas-tugas yang menumpuk dengan sekali kerja. Sedangkan sesungguhnya, secara tidak langsung dan tanpa disadari dapat menyebabkan terbentuknya kebiasaan prokrastinasi (menunda-nunda pekerjaan) dimana belajar materi untuk ujian yang bisa dilakukan jauh-jauh hari secara menyicil menjadi tertunda-tunda dan dilakukan di waktu mendekati ujian

Fakta riset tentang dampak SKS pada kesehatan.

Terdapat beberapa fakta yang menunjukkan dampak SKS pada kesehatan fisik dan psikis kita.

1. Otak menjadi kekurangan protein otak

Di malam hari, jadwal otak yang seharusnya adalah untuk beristirahat, namun karena kita menggunakannya untuk belajar SKS, maka otak menjadi dipaksa semalaman untuk bekerja, hal ini menyebabkan otak menjadi kekurangan protein yang diproduksi saat tidur.

2. Otak panik/lelah

Otak yang terlalu sering digunakan untuk belajar SKS akan menjadi panik dan lelah, hal ini akan berdampak pada terjadinya gangguan memori pada otak dan sulitnya otak menerima rangsangan dari luar.

3. Memicu produksinya hormon kortisol secara berlebih

Belajar dengan SKS memicu kelenjar otak untuk memproduksi hormon kortisol secara berlebih. Hormon kortisol yang disebut juga hormon stress ini membuat tingkat stress kita meningkat. 1

4. SKS Menyebabkan konsentrasi menurun.

SKS yang terlalu sering dilakukan akan berdampak pada meningkatnyakecemasan, stress, turunnya daya konsentrasi, gelisah, menurunnya sistem kekebalan tubuh, dan munculnya insomnia. 2

Sebaiknya belajar dengan SKS kita hindari sebisa mungkin mempertimbangkan banyaknya dampak negatif yang ditimbulkan. Hal ini dapat kita upayakan dengan menyicil belajar dan mempelajari ulang materi-materi sekolah maupun kuliah jauh-jauh hari sebelum ujian.


Sumber Data Tulisan (sertaan daftar pustaka atau footnote)

  1. Health.detik.com

  2. www.okezone.com

Featured Image Credit: www.kaskus.co.id

Let others know the importance of mental health !

Pijar Psikologi

Pijar Psikologi adalah media non-profit yang menyediakan informasi kesehatan mental di Indonesia.

Previous
Previous

Brian May: Gitaris Band Rock “Queen” yang Juga Seorang Astrophysics dan Pecinta Hewan

Next
Next

Disconnect: Mengungkap Sisi Gelap Media Sosial