CURHAT: Anak Saya Kerap Berganti Hobi. Sebagai Orangtua Bagaimana Baiknya?

Curhat

Anak ketiga saya sering kali tidak fokus pada satu hobi dan kesukaan. Beberapa waktu yang lalu, anak saya memiliki hobi menembak namun sekarang tiba-tiba beralih pada fotografi. Pada waktu itu, anak saya berkonsultasi kepada saya untuk menyatakan hobinya yang baru. Sebenarnya dalam hati saya cukup senang karena anak saya bisa menghemat dalam pengeluaran untuk hobi barunya ini. Namun saya gelisah tentang hal ini. Sebagai orang tua, saya sebaiknya bagaimana?

Gambaran: Laki-laki, 65 tahun, Karyawan

Jawaban Pijar Psikologi

Terima kasih atas kepercayaan Anda untuk bercerita di Pijar Psikologi.

Semoga Anda dan keluarga sehat selalu saat membaca pesan ini. Berdasarkan cerita yang disampaikan, Anda merasa cukup kebingungan karena minat anak yang berganti-ganti dan tidak fokus, tetapi di sisi lain Anda merasa senang karena hobinya yang baru menghemat pengeluaran Anda. Sebelumnya, saya mengapresiasi Anda yang mau meluangkan waktu untuk mendengarkan pendapat anak mengenai minatnya bahkan mendukung dengan cara membelikan ia peralatan pendukung sesuai dengan kemampuan.

Masing-masing individu memiliki tugas perkembangan yang berbeda setiap kelompok usia. Suatu yang wajar ketika anak memiliki minat yang belum tetap pada satu hal sehingga menyebabkan ia seringkali berganti-ganti hobi / kegiatan terutama pada masa remaja. Hal ini dikarenakan ia berada dalam tahap eksplorasi minat untuk kemudian dijadikan kegiatan jangka panjang mengisi waktu luang. Bahkan bukan tidak mungkin di kemudian hari hobinya tersebut akan menjadi profesinya di masa depan. Namun, perlu dipastikan bahwa minatnya dapat bersifat positif bagi diri dan lingkungannya. Saat ini, Anda sudah melakukan hal yang baik dalam mendukung kegiatan sang anak tercinta. Mari kita bantu anak meningkatkan keteguhan minatnya.

Pertama, luangkan waktu setiap hari untuk berdiskusi dengan anak mengenai minatnya. ​Misalnya, pada saat makan malam bersama atau sesudah anak mengerjakan pekerjaan sekolahnya selama kurang lebih 15-30 menit.

Kedua, ajak anak untuk mencari informasi untuk memahami kelebihan dan kekurangan dari minatnya saat itu. Hal ini bisa dilakukan dengan cara browsing melalui internet, membaca artikel di koran atau media lainnya, sampai dengan mengajak anak untuk menemui salah satu kolega yang Anda ketahui juga memiliki minat yang kurang lebih sama dengan sang anak.

Ketiga, pada akhir pekan atau hari libur, lakukan kegiatan bersama untuk mempererat ikatan orangtua dan anak sekaligus dapat meneguhkan minatnya. Misalnya, jika saat ini anak Anda menyukai kegiatan fotografi, ajaklah ia untuk menghadiri pameran atau galeri fotografi.

Keempat, mengenai pengeluaran untuk peralatan pendukung minatnya. Anda dapat bekerjasama dengan anggota keluarga lainnya untuk melakukan sistem ​reward ​berupa memberikan hadiah dalam bentuk tabungan uang yang dapat ia pergunakan untuk membeli barang-barang pendukung minatnya jika anak berhasil melakukan tugas atau mendapatkan prestasi yang baik.

Terakhir, Anda dapat meminta bantuan psikolog pendidikan untuk melakukan serangkaian tes minat dan bakat anak untuk membantu memahami potensi intelektual dan kepribadiannya untuk kemudian mengarahkan anak sesuai dengan kemampuan yang dimiliki dan diinginkannya di masa depan.

Demikian yang dapat saya sampaikan. Percayalah seiring dengan waktu, anak akan tumbuh sesuai dengan perkembangannya melalui dukungan orangtua yang positif.

Terima kasih telah berbagi.

Salam,

Pijar Psikologi.

Pijar Psikologi

Pijar Psikologi adalah media non-profit yang menyediakan informasi kesehatan mental di Indonesia.

Previous
Previous

Berteman (Kembali) dengan Mantan

Next
Next

Cerita Kami: Hidup dengan Bipolar itu Menyenangkan Sekaligus Menyedihkan