Everybody’s Fine: Kisah Seorang Ayah yang Tanpa Sengaja Mengetahui Kebenaran Tentang Anak-anaknya

eperibadipine.jpg

“Mulai sekarang, beritahu saya kabar baik dan kabar buruk”

– Frank Goode

Jika Anda sedang mencari film bernuansa parenting, maka film Everybody’s Fine yang dirilis pada tahun 2009 ini dapat menjadi salah satu solusinya! Dibintangi oleh Robert de Niro sebagai pemeran utama, film ini menyajikan cerita yang menarik, dimana Anda dapat menyaksikan perjuangan seorang ayah untuk bertemu dan mengetahui kebenaran tentang anak-anaknya.

Frank Goode (diperankan oleh Robert de Niro) merupakan seorang ayah yang memiliki 4 orang anak, yaitu David, Amy, Robert, dan Rosie. Mereka tinggal terpisah dengan kesibukannya masing-masing. David merupakan seorang seniman, Amy memiliki agensi periklanan, Robert sebagai konduktor orkestra, dan Rosie merupakan penari terkenal. Istri Frank telah meninggal sejak 8 bulan yang lalu, sehingga kini ia tinggal sendirian di rumahnya. Ia pun baru saja pensiun dari pekerjaannya selama ini di industri komunikasi.

Pada suatu akhir pekan, Frank mengundang keempat anaknya untuk berkumpul bersama di rumahnya. Ia membeli berbagai keperluan untuk barbeque dan minuman anggur paling mahal untuk menyambut kedatangan anak-anaknya. Namun, pada malam ketika ia sedang mempersiapkan barang-barang tersebut, Robert meneleponnya dan mengatakan bahwa ia tidak dapat hadir karena ada tur konser orkestra. Tak lama kemudian, anak-anaknya yang lain pun mengatakan tidak dapat hadir. Pembatalan yang sangat mendadak di saat-saat terakhir ini membuat Frank kecewa. Akhirnya, ia memutuskan untuk memberi kejutan dengan mengunjungi satu per satu anaknya meskipun jauh dan bertentangan dengan anjuran dokter untuk istirahat di rumah.

Perjalanan pertamanya yaitu mengunjungi David di New York dengan menggunakan kereta. Di perjalanan, ia berbincang-bincang dengan seorang wanita muda mengenai pemandangan yang mereka lihat melalui jendela kereta tersebut, yaitu kabel telepon. Ia mengatakan bahwa kabel telepon tersebut dapat menyampaikan kabar baik maupun buruk. Ia juga memperkenalkan keempat anaknya (melalui foto) yang kini telah sukses di bidangnya masing-masing. Pada malam hari, ia tiba di tempat tinggal David. Namun, tidak ada jawaban dari dalam ketika ia berkali-kali memencet bel. Setelah menunggu beberapa saat, Frank akhirnya memutuskan untuk berjalan dan ia pun melewati sebuah galeri yang memajang lukisan David.

Keesokan harinya, Frank melanjutkan kunjungan ke Chicago untuk bertemu Amy. Ia dibukakan pintu oleh Jack (cucunya) dan mendapati bahwa suami Amy (Jeff) tidak ada di rumah. Ketika Jeff tiba di rumah, mereka terlihat seperti keluarga yang harmonis, namun Jack terlihat tidak rukun dengan ayahnya. Pada awalnya, Frank berencana untuk menetap di rumah Amy selama 2-3 hari. Namun, Amy mengatakan bahwa mereka bertiga akan sangat sibuk beberapa hari ke depan, sehingga Frank hanya dapat menginap selama 1 malam saja. Padahal,  alasan yang sebenarnya adalah Amy telah memesan tiket penerbangan ke Mexico untuk mencari David yang dikabarkan ditahan di kantor polisi karena terlibat kasus narkotika. Ia juga mengatakan bahwa anaknya selalu menjadi yang terbaik di kelasnya, padahal ketika Frank bertanya langsung pada Jack, ia mengaku bahwa nilainya tidak begitu baik. Hubungan Amy dengan suaminya pun tidak seharmonis yang mereka perlihatkan pada Frank.

Keesokan harinya, Amy mengantar Frank ke stasiun kereta untuk melanjutkan perjalanannya mengunjungi Robert di Denver. Sesampainya di Denver, Frank melihat sebuah poster besar mengenai pertunjukkan orkestra. Ia merasa bangga bahwa anaknya merupakan konduktor orkestra tersebut. Namun, ketika ia mengunjungi tempat latihannya, barulah Frank mengetahui bahwa Robert bukanlah seorang konduktor, melainkan pemain perkusi. Robert mengatakan bahwa dirinya senang dan merasa berada pada posisi yang tepat sesuai kemampuannya dalam orkestra tersebut. Robert berbohong kepada Frank dengan mengatakan bahwa ia akan segera pergi tur ke Eropa sore itu, sehingga Frank tidak dapat menginap.

Setelah itu, Frank melanjutkan kunjungannya menuju Las Vegas untuk bertemu Rosie. Sesampainya di apartemen Rosie, Jilly (teman Rosie) datang sambil membawa seorang bayi dan meminta bantuan mereka untuk menjaga bayi tersebut (bayi Rosie). Ketika sedang berbincang-bincang, Frank menanyakan bahwa mengapa keempat anaknya dapat berbicara panjang dengan ibunya, namun tidak dengan dirinya. Kemudian Rosie mengatakan bahwa ibu merupakan seorang pendengar yang baik, sedangkan ayah (Frank) merupakan pembicara yang baik. Frank tidak memiliki tujuan yang jelas dalam hidupnya, namun ia menganggap bahwa seorang ayah yang baik yaitu ia yang dapat mendukung anaknya menjadi sukses. Hal ini menyebabkan Frank bersikap keras (menekan) terhadap keempat anaknya dan terlalu banyak khawatir terhadap apa yang mereka alami. Sehingga keempat anaknya enggan menceritakan masalahnya kepada Frank dan mengatakan bahwa mereka sukses, bahagia dan baik-baik saja.

Mengapa demikian?

Terdapat salah satu teori pengasuhan anak yang disebut Bidirectional Effects. Teori ini mengungkapkan bahwa sikap orang tua dapat mempengaruhi sikap anak, begitu pula sebaliknya. Pada film Everybody’s Fine tersebut, sikap Frank yang keras dalam mengasuh anak-anaknya semasa kecil menjadikan mereka kurang terbuka dalam menceritakan permasalahan yang mereka hadapi dan merasa takut mengecewakan ayahnya. Pada akhirnya, sikap keempat anaknya terhadap Frank ini membuat dirinya merasa bersalah dan ingin anaknya untuk dapat lebih terbuka bila mengalami permasalahan dalam hidup. Ia pun mengatakan bahwa dirinya tetap bangga meskipun anak-anaknya tidak sukses. Hal ini menyebabkan mereka menjadi lebih terbuka kepada Frank.


Sumber Data Tulisan

Informasi Film

Judul               : Everybody’s Fine

Genre              : Adventure, Drama, Komedi

Sutradara         : Kirk Jones

Produser          : Gianni Nunnari, Ted Field,  Vittorio Cecchi Gori, Glynis Murray

Aktor               : Robert de Niro, Drew Barrymore, Kate Beckinsale, Sam Rockwell

Rilis                 : 4 Desember 2009 (USA)

Distributor       : Miramax Films (USA)

Durasi              : 99 menit

Informasi film, http://www.imdb.com/title/tt0780511/

By: Jesslyn Antoinette Justine

Featured Image Credit: play.google.com

Jesslyn Antoinette Justine

Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha

Previous
Previous

Bagaimana Posisi Penggunaan Internet dalam Kesehatan Mental? Simak Artikel Berikut Ini!

Next
Next

Cara Tepat Menyampaikan kepada Anak bahwa Ia adalah Anak Adopsi