Kurangi Kecemasan Anda dengan Cara Ini!

unsplash-image-VzqEavUGnss.jpg

Mungkin Anda sudah sering mendengar istilah kecemasan. Kecemasan adalah sebuah perasaan ketika seseorang merasa tidak mampu atau tidak aman terhadap sesuatu yang terjadi. Namun, apakah selama ini Anda sudah tahu bagaimana cara mengurangi rasa cemas?

Nah, jika beberapa hari yang lalu pijar sudah membahas tentang apa itu kecemasan. Kali ini pijar, mencoba membantu Anda untuk mengurangi kecemasan. Bagaimana caranya? Yuk kita simak beberapa cara mengurangi kecemasan berikut ini!

Berhenti Berpikir Negatif

Apa yang sering Anda rasakan ketika kecemasan melanda? Pusing, mual, atau sakit perut? Hal itu wajar terjadi karena pikiran seseorang akan mempengaruhi kondisi fisiknya.

Cara menghentikan itu semua sebenarnya cukup dengan Anda berhenti berpikiran negatif. Ketika Anda berhasil berpikir positif, maka kondisi fisik Anda juga lebih siap dalam menghadapi rasa cemas.

Pertanyaan selanjutnya adalah “Bagaimana bisa berpikir positif ketika merasa cemas?”. Anda tetap bisa berpikir positif ketika merasa cemas dengan cara memaksa diri sendiri untuk berpikir positif. Berpikir positif bisa dengan cara mengatakan berulang kali dalam hati kalimat-kalimat seperti, “Semuanya akan baik-baik saja” atau “Kamu pasti bisa melakukannya” dan berbagai macam kalimat positif serupa.

Bersikaplah Seperti Apa yang Anda Inginkan

Mungkin ini terdengar mustahil untuk dilakukan. Akan tetapi, tidak ada salahnya jika Anda mencobanya. Silahkan Anda mencoba untuk tidak cemas ketika merasa cemas. Bagaimana caranya?

Jika Anda ingin terlihat tenang ketika sedang cemas, maka minimalisir gerakan-gerakan yang mengartikan rasa cemas. Gerakan tersebut bisa berupa menggosokkan telapak tangan, menggigit kuku, atau menggoyangkan kaki.

Apabila cara tersebut terlalu sulit untuk Anda lakukan, bisa diganti dengan cara menarik nafas dalam dan dihembuskan secara perlahan. Sangat dianjurkan untuk dilakukan berulang kali dengan jarak waktu yang tidak berdekatan. Akan tetapi, Anda tidak perlu menarik napas terlalu berlebihan sampai terlihat oleh orang lain. Cukup menarik napas biasa saja ya.

Katakan Kalimat Ini!

“Saya memang belum tahu nanti akan menjadi pemenang atau tidak. Akan tetapi, saya akan berusaha untuk menjadi pemenang.”

“Saya memang belum tahu akan bagaimana hidup saya setelah ini. Akan tetapi, saya percaya bahwa Tuhan akan menolong saya.”

Pernahkah Anda mempraktikkan seperti hal di atas? Anda bisa mencoba mengatasi rasa cemas dengan cara menambahkan kata “akan tetapi” pada kalimat yang ingin Anda ucapkan. Faktanya, apa yang kita ucapkan atau pikirkan akan terprogram ke alam bawah sadar kita. Bagaimana caranya? Anda bisa melakukannya seperti yang sudah dicontohkan di atas ya.

Mendengarkan Musik

Anda merasa cemas ketika akan maju presentasi di kelas? Atau, Anda merasa cemas karena hari ini adalah hari pertama kerja? Jangan khawatir, mendengarkan musik bisa menjadi salah satu cara untuk mengatasi rasa cemas.

Musik yang direkomendasikan untuk didengarkan ketika merasakan kecemasan adalah musik dengan melodi menenangkan dan ritme yang lembut. Mungkin Anda bisa coba mendengarkan lagu berjudul “Weightless” karya Marconi Union. Kabarnya, lagu ini menjadi lagu yang paling menenangkan sedunia lho!

Tingkatkan Kemampuan Anda

Apa yang menyebabkan rasa cemas Anda muncul? Merasa tidak pandai berbicara di depan orang banyak atau tidak sanggup menatap mata seseorang ketika sedang berbicara? Tingkatkan kemampuan Anda!

Meningatkan kemampuan pada hal-hal yang membuat Anda cemas merupakan cara lain untuk mengurangi rasa cemas. Jika Anda merasa cemas karena kurang percaya diri berbicara di depan orang banyak, Anda bisa berlatih terlebih dahulu jauh sebelum hari H.

Selain berlatih, Anda juga bisa meningkatkan kemampuan dengan cara belajar kepada orang yang Anda anggap lebih pintar dalam bidang tertentu.

Jadi, kiat mana yang akan Anda pilih untuk mengurangi rasa cemas? Semoga pembahasan kali ini dapat membantu Anda. Selamat mencoba kiat dari kami!

Dzikria A. Primala

Write to be understood, speak to be heard and read to grow. Mahasiswi Psikologi. Nice to see ya!

Previous
Previous

Cinta Tak Berbalas : Tentang Menerima dan Mengakui

Next
Next

Filter Media Sosial: Saatnya Beranikan Diri