Berteman dengan Sosial Media secara Bijaksana

“Saya mungkin mencoba mengambil waktu tanpa peduli dengan sosial media dan melihat berapa ‘likes’ yang saya dapat dari foto atau video. Saya juga mengajakmu untuk melakukan hal yang sama dan melihat apa yang bisa kamu pelajari tentang dirimu sendiri yang bisa terlupakan ketika kamu mencoba mendapatkan persetujuan orang lain.” (David Archuleta)

Siapa yang tidak kenal dengan aplikasi populer bernama Instagram? Banyak dari kita adalah pengguna Instagram entah itu pasif maupun aktif. Instagram adalah aplikasi yang seru dan menarik karena kita bisa membagi momen dengan orang lain dan sebaliknya. Setidaknya itu yang menjadi tujuan awal Kevin Systrom dan Mike Krieger saat membuat aplikasi tersebut. Namun pada beberapa tahun terakhir banyak orang yang meyuarakan bagaimana mereka merasa lebih baik tanpa media sosial, seperti Facebook, Path, atau Instagram di kehidupan mereka. Kira-kira kenapa, ya? Apakah Anda merasakan hal yang sama?

Seperti yang diceritakan oleh Noelle D. Lilley dalam artikelnya yang berjudul “Why I’m happier without Instagram”. Artikel tersebut berisi opininya tentang bagaimana ia merasa hidupnya lebih menyenangkan ketika ia sudah tidak menggunakan Instagram lagi. Noelle bercerita bahwa ia sempat menjadi pecandu Instagram, selalu mengusahakan untuk memposting foto sesuai rencana, mengikuti aktivitas teman-teman dan artis favoritnya di Instagram. Namun ada sisi negatif yang Noelle rasakan ketika foto yang ia posting tidak mendapatkan banyak respon “likes” dan “comment”. Hal tersebut membuat kepercayaan diri Noelle berkurang dan menghapus foto-foto yang tidak mendapatkan banyak “comment” dan “likes” di akunnya. Mungkin hal tersebut ada hubungannya dengan yang dikatakan oleh Hannah Krasnova dari Humboldt University bahwa sebuah foto memiliki pengaruh yang sangat kuat untuk memancing rasa ingin membanding-bandingkan. Ketika kita membandingkan diri kita dengan orang lain, itu dapat memicu perasaan rendah diri. Sayangnya perasaan tersebut dapat berdampak besar, padahal hanya berawal dari foto yang mereka lihat di Instagram.

Meskipun begitu kita tidak dapat menutup mata pada kemajuan teknologi. Di samping ketidaknyamanan akan dampak negatif, sosial media juga memberikan banyak sekali manfaat. Lalu, bagaimana kita mengambil kebaikan dari media sosial dengan nyaman?

  1. Filter Postingan di Timeline
    Jika Anda merasa terganggu dengan unggahan foto makanan, kegiatan jalan-jalan, atau travelling, cobalah untuk tidak mengikuti akun yang mengunggah foto-foto tersebut. Jika akun itu adalah teman Anda, mungkin bisa dibicarakan dengan baik. Sementara Anda berusaha untuk tidak menaruh perhatian lebih pada unggahan foto yang Anda anggap mengganggu.

  2. Follow Akun Edukatif Guna Membuka Wawasan
    Media sosial bisa menjadi ladang untuk menambah ilmu pengetahuan. Biasanya hal itu tergantung jenis akun apa yang Anda ikuti. Kalau Anda mengikuti akun media massa online, paling tidak Anda mendapatkan wawasan yang lebih luas. Jika Anda senang musik atau seni, mungkin bisa mengikuti akun berjenis artistik guna memperoleh inspirasi lebih.

  3. Ubah Rasa Cemburu Menjadi Motivasi
    Terkadang foto-foto yang Anda lihat di media sosial membuat Anda berpikir bahwa kehidupan teman-teman Anda lebih baik. Padahal mungkin memang mereka tidak memperlihatkan saja bagian-bagian buruk dari hidupnya. Daripada merasa minder dengan aktivitas yang dilakukan orang lain, lebih baik kita mengambil sisi positifnya. Tiap kali Anda merasa ‘jatuh’ ketika melihat prestasi yang dicapai oleh seseorang, Anda bisa mengubahnya sebagai hal yang memotivasi Anda untuk maju.

  4. Media untuk Mengenal Kebiasaan Orang-Orang Terdekat
    Banyak dari kita yang kurang memperhatikan kebiasaan teman-teman saat di media sosial. Jarak yang jauh memberikan waktu yang terbatas untuk berkumpul dengan orang-orang yang kita sayangi. Anda bisa melihat bagaimana kabar mereka dari media sosial tentang bagaimana kebiasaannya, apa yang sedang ia minati atau dialami saat ini. Bisa saja teman Anda ternyata mempunyai permasalahan yang tidak diceritakan, tetapi Anda bisa mengetahuinya lewat kebiasaannya di media sosial.

  5. Instagram Hanyalah Instagram
    Seperti yang dikatakan Noelle setelah ia sudah berhenti dari kecanduan pada Instagram. Noelle mengerti bahwa kesenangan yang bergantung pada banyaknya “likes” dan “comments” di Instagram adalah hal yang konyol. Anda tidak perlu memerdulikan hal tersebut karena media sosial hanyalah media sosial.

Kemajuan teknologi tidak terelakkan lagi, berbagai macam informasi bisa diakses dimanapun termasuk media sosial. Sekarang tergantung apakah Anda akan mengambil lebih banyak manfaat atau kerugian dari kemajuan jaman. Semoga kiat-kiat diatas dapat menjadikan kita pengguna media sosial yang bijaksana, ya.

Let others know the importance of mental health !

Previous
Previous

Media Sosial, Ajang “Pamer” Diri dan Membandingkan Diri

Next
Next

Mengejar Kesempurnaan dengan Menunda Pekerjaan?