CURHAT: Saya Ingin Berhenti dari Kecanduan Menonton Anime dan Film Porno

Curhat

Halo Pijar Psikologi!

Saya seorang pelajar berumur 18 tahun. Akhir-akhir ini saya merasa saya telah mengalami depresi. Semuanya berawal dari kegalauan saya dalam menentukan pendidikan di Universitas dan jurusan kuliah. Dari situ saya seringkali berpikiran negatif terhadap diri sendiri. Saya juga sering merasa tidak percaya diri, minder, tidak ada semangat dan tujuan hidup yang jelas, serta tidak lagi mengerti dan memahami siapa sebenarnya diri saya ini. Hal itu membuat saya akhirnya menghabiskan waktu sehari-hari dengan menonton anime (animasi kartun Jepang). Tidak hanya itu, saya pun kembali pada kebiasaan lama saya yaitu kecanduan menonton film porno sambil onani. Aktivitas menonton anime dan film porno sambil onani tersebut saya lakukan setiap hari dan telah berlangsung selama kurang lebih 3 minggu ini. Kecanduan film porno dan onani sebetulnya sudah 3 bulan saya tinggalkan. Saya tidak lagi melakukannya. Saya pun menonton anime ketika sedang stres atau penat. Namun, karena kegalauan saya tadi akhirnya saya kembali melakukan kedua aktivitas tersebut.

Hal ini awalnya tidak menganggu, tetapi belakangan ini saya semakin tidak bisa mengendalikannya. Apabila saya sudah bosan dengan  menonton anime, maka saya akan menonton film porno dan onani. Begitu pun sebaliknya. Keduanya sudah seperti lingkaran setan yang tidak ada ujungnya dan anehnya saya tidak merasa lelah dan juga tidak merasa puas. Saya terus mencari dan menonton anime karena saya merasa hidup didalamnya. Hal itu sekaligus membuat saya merasa takut bahwa  ada yang salah dengan pikiran saya. Kebiasaan dan kecanduan saya itu berpengaruh dengan kehidupan sosial saya. Saya cenderung menyukai kesendirian, cemas ketika berinteraksi dengan teman, gugup dan takut dalam keramaian, mudah marah, mudah tertekan dan stres, egois, serta tidak ada keinginan atau hasrat selain terhadap anime dan film porno serta onani. Namun, ketika saya sedang berada di luar atau pergi dengan teman, saya sadar bahwa apa yang saya lakukan salah dan saya ingin sekali berubah. Namun, saya merasa tidak yakin dan itu terasa sangat sulit.

Saya mohon bantuan Pijar untuk menyelesaikan masalah yang sedang saya hadapi. Diantaranya:

  1. Apa penyebab saya bisa mempunyai pikiran dan kebiasaan menonton film anime serta film porno dan onani? Bagaimana saya memperbaikinya (tahapan-tahapannya) ?

  2. Bagaimana saya bisa lepas dari kecanduan tersebut dan bisa mempunyai kecanduan terhadap hal yang lebih positif (seperti belajar/membaca buku) ?

  3. Saya merasa kesepian, takut bercerita kepada orang lain karena khawatir cerita dan masalah saya hanya akan membebani orang Bagaimana solusinya ?

  4. Dari kasus saya diatas apakah saya membutuhkan seorang psikolog untuk konseling lebih lanjut ?

Terima kasih atas perhatian dan bantuannya.

Gambaran: Laki-laki, 18 Tahun, Pelajar.


 Jawaban Pijar Psikologi

Terimakasih atas kepercayaanmu untuk bercerita kepada Pijar Psikologi.

Telah berakhirnya masa studi di SMA adalah masa-masa yang kompleks bagi remaja. Masa ini seringkali dianggap para remaja sebagai penentu masa depan karena mulai spesifik memilih minat melalui jurusan di Universitas. Beberapa remaja lainnya mungkin memilih mencari pengalaman bekerja, dan tidak tertutup kemungkinan beberapa orang lainnya memilih untuk santai dan mungkin menghabiskan waktu untuk berlibur terlebih dahulu.

Dari cerita yang kamu sampaikan, kami melihat kamu cukup kewalahan dengan masa-masa ini, sepertinya banyak hal yang ingin kamu segera wujudkan. Namun, memang butuh proses berfikir dan waktu untuk merencanakannya. Perasaan kewalahan, bingung dan lelah tersebut nampaknya sulit kamu ungkapkan pada orang lain. Pilihanmu untuk mau terbuka melalui konsultasi online ini serta tidak memendamnya sendiri adalah langkah yang sangat kami apresiasi, karena pasti bukan hal mudah bagimu untuk menceritakannya. Semoga jawaban kami dapat membantumu ya!

Sebagai seorang individu, manusia memiliki kecenderungan untuk membuat dirinya berada dalam kondisi yang aman dan dilingkupi perasaan bahagia. Kecenderungan ini, membuat manusia membentuk defense mechanism (mekanisme pertahanan diri) saat menghadapi hal-hal yang membuatnya merasa tidak nyaman dan mengancam dirinya. Salah satu bentuk defense mechanism adalah menghindar dari situasi yang sedang dihadapi.

Jika kita kaitkan dengan situasi yang kamu hadapi saat ini, menonton anime dan konten pornografi adalah bentuk dari defense mechanism dari situasi yang sedang kamu hadapi. Hal tersebut dikarenakan akses konten pornografi akan membangkitkan hasrat seksual yang memiliki ciri khas memberikan kelegaan dan kepuasan instan. Kepuasan instan ini digunakan untuk mengganti suasana hati yang sedang tidak nyaman. Akan tetapi karena hal ini merupakan bentuk defense mechanism, kepuasaan yang muncul bersifat semu dan sementara. Ketika perasaan tidak nyaman kembali muncul maka secara otomatis tubuh akan mencari pertolongan untuk dapat meredakan perasaan tersebut melalui akses konten pornografi lagi. Secara tidak sadar, perilaku tersebut terus diulang pada situasi-situasi menekan lainnya.

Baca juga: Masturbasi, Hal Tabu yang Semua Orang Sudah Tahu di sini. 

Dalam hal ini dapat kita pahami bahwa akses anime dan konten pornografi telah kamu jadikan sebagai strategi untuk meredakan berbagai perasaan negatif. Maka dari itu, langkah yang dapat kita ambil untuk keluar dari dua perilaku tersebut adalah:

  1. Menyadari bahwa perilaku ini bukanlah kebutuhan dari dalam dirimu, melainkan strategi yang kurang tepat untuk menghadapi masalah

  2. Berlatih menemukan kegiatan yang membuatmu tidak banyak diam di kamar, keluar rumah dan beraktivitas. Kamu bisa mencoba aktivitas fisik seperti berolahraga.

  3. Salah satu yang memperkuat seseorang mengakses konten pornografi adalah minimnya interaksi dengan orang lain. Oleh karena itu, dengan perlahan kamu bisa mendorong diri untuk dapat membangun lingkungan pertemanan yang membuatmu merasa enjoy dan happy di dalamnya.

  4. Ketika perasaan tidak nyaman membuncah, kamu juga dapat melakukan coping sementara dengan melakukan relaksasi napas. Berikut langkah-langkah dari relaksasi nafas yang dapat dilakukan:

    1. Letakkan satu tangan di perut dan satu tangan di dada

    2. Tutup mata dan tariklah napas dari hidung dan keluarkan melalui mulut secara perlahan

    3. Rasakan pergerakan tangan yang berada di perut sama cepatnya dengan pergerakan tangan yang berada di dada saat menghirup nafas

    4. Lakukan satu hingga dua menit, bayangkan nafas tersebut menyegarkanmu dan abaikan pikiran lain

    5. Biarkan tubuh merasakan dampak dari pernafasan tersebut. Awalnya mungkin akan terasa biasa saja.Namun jika kamu rutin melakukannya, maka perlahan kamu akan cukup merasakan dampaknya. Meskipun perubahannya tidak instan, namun relaksasi nafas mungkin dapat menjadi coping yang mudah saat menghadapi situasi yang memberatkan.

Sembari melakukan 4 poin di atas, kamu juga perlahan menyelesaikan konflik-konflik yang muncul terkait jurusan kuliah yang akan kamu pilih. Hal ini menjadi penting karena mungkin sekali kondisi inilah yang menjadi sumber munculnya 2 perilaku yang ingin kamu hilangkan tersebut. Memilih jurusan kuliah bukanlah perkara yang sepele, sehingga sangat wajar kamu merasakan kegalauan dan terlarut di dalamnya. Oleh karena itu, agar masalah tersebut tidak terus menyita energimu, maka sangat dianjurkan bagimu untuk menceritakan perasaan dan pikiranmu terkait jurusan kuliah kepada sosok yang membuatmu merasa aman dan nyaman. Baik itu orang tua, teman, guru bimbingan konseling dan mungkin sosok-sosok arif yang pernah kamu temui di kehidupanmu.

Dalam keadaan seperti ini mungkin kamu membutuhkan sudut pandang orang lain, atau bahkan mungkin sekali kamu hanya butuh didengar dan merilis semua ketakutan-ketakutanmu. Hal tersebut dikarenakan saat memiliki masalah yang dipendam sendiri, seluruh energi dan pikiran hanya terpusat pada hal tersebut. Sulit sekali rasanya melihat sisi lain yang mungkin merupakan celah untuk keluar dari hal tersebut. Ketika kamu mengeluarkan perasaanmu baik secara lisan maupun tulisan, proses berpikir baru akan berjalan, kemudian perlahan mengarahkanmu pada penyelesaian masalah. Oleh karena itu, kamu tidak perlu takut ceritamu akan membebani orang lain, karena ketika kamu menemukan tempat yang nyaman untuk bercerita maka itu adalah jalan yang telah disediakan semesta untuk dirimu.

Jika dalam satu minggu ke depan kamu masih sangat kewalahan dengan perasaan-perasaan negatif ini, kamu dapat mengunjungi profesional baik itu psikolog maupun psikiater. Kunjungan pada profesional akan membuatmu lebih cepat terbantu. Beberapa puskesmas di Depok dan Jakarta menyediakan layanan psikologi, salah satunya UPT Puskesmas Kec. Sukmajaya Jl. Arjuna Raya No.1, Mekar Jaya, Kota Depok, Jawa Barat. Jangan lupa untuk meluangkan waktumu untuk memeriksakan diri ya!

Terkait pertanyaan bagaimana menumbuhkan candu pada hal positif seperti membaca buku dan sebagainya, kamu perlu menemukan perasaan suka, bahagia dan menikmati dari aktivitas tersebut. Aktivitas yang menumbuhkan perasaan bahagia akan memiliki peluang yang besar untuk diulang, hingga lama kelamaan menjadi kebiasaan.

Baca juga: Memahami Kecanduan: Dari Rasa Senang hingga Sarana Pelarian di sini. 

Kami yakin, kamu adalah sosok yang kuat dan memiliki kemampuan yang baik untuk menyelesaikan tantangan yang kamu miliki, maka kondisi ini pun kami yakin dapat kamu tangani dengan baik. Sehat selalu ya! Semoga dirimu selalu dilimpahi kebahagiaan dan ketenangan!

Terima kasih telah berbagi.

Salam,

Pijar Psikologi.


Catatan: Curhat adalah sesi konsultasi yang disetujui oleh klien untuk dibagikan kepada pembaca agar siapapun yang mengalami masalah serupa dapat belajar dari kisahnya.

Pijar Psikologi

Pijar Psikologi adalah media non-profit yang menyediakan informasi kesehatan mental di Indonesia.

Previous
Previous

Kebahagiaan dan Kerbermaknaan Hidup

Next
Next

Bagaimana Cara Membalas Dendam?