CURHAT: Orang Tua Saya Berkata Bahwa Saya Adalah Anak yang Tidak Berguna
Curhat
Halo Pijar Psikologi!
Pengalaman masa kecil saya tidak menyenangkan. Dari kecil saya sudah mengalami bullying yang dilakukan oleh lingkungan keluarga dan sekolah saya. Dari semenjak saya masuk di sekolah dasar hingga di sekolah menengah saya mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan. Bahkan, saya pernah dikhianati oleh teman sendiri. Kejadian itu membuat saya sekarang ini sulit percaya pada orang lain. Saya tidak percaya apa yang teman-teman katakan. Sekarang ini saya sudah memasuki sekolah menengah dan saya masih kerap dikhianati oleh teman. Di lingkungan keluarga, saya juga tidak pernah mendapatkan dukungan sejak kecil. Saya juga selalu dibanding-bandingkan dengan kakak saya. Hal itulah yang menyebabkan saya menjadi seseorang yang tertutup dan lebih memendam masalah-masalah saya sendiri.
Saya sempat berpikir bahwa saya sebaiknya tidak dilahirkan di dunia ini. Saya merasa sangat kesepian dan harus melewati semuanya sendiri dan itu berat. Puncaknya, orang tua saya pernah berkata bahwa saya adalah anak yang tidak berguna. Semenjak itu saya tidak pernah lupa bagaimana cara orang tua mengatakan hal itu pada saya. Saya selalu mengingat perkataan itu hingga ke setiap penekanan kata-katanya. Jujur saja saya pernah berpikir untuk mengakhiri hidup.
Mohon bantuannya, semoga saya tidak mempunyai keinginan untuk bunuh diri lagi.
Gambaran: Perempuan, 14 Tahun, Pelajar.
Jawaban Pijar Psikologi
Terima kasih atas kepercayaanmu untuk bercerita di Pijar Psikologi.
Halo, bagaimana kabarmu? Apa saja aktivitas yang sudah kamu lakukan hari ini? Apapun itu, semoga kamu merasa jauh lebih baik dari sebelumnya.
Setelah kami membaca ceritamu, kami paham pengalaman masa kecilmu yang diperlakukan tidak semestinya membuatmu kesal, kecewa. Perasaan itu juga muncul ketika kamu dimanfaatkan dan dikhianati oleh teman sendiri. Ditambah lagi dengan sikap orang tua yang sering membandingkanmu dengan kakak. Jika kami bisa membayangkan, betapa besar rasa tidak nyaman yang muncul setiap kali kamu dibanding-bandingkan. Berat memang. Ketika kamu hidup dengan lingkup pergaulan dan sikap orangtua yang mungkin membuatmu tertekan. Seolah-olah kamu menjadi beranggapan bahwa tidak ada hal bagus yang ada dalam dirimu sehingga muncul rasa kurang berharga. Perlakuan dari teman maupun orang tua mungkin membuatmu belum mengalami bagaimana rasanya dihargai dan diapresiasi.
Kami juga melihat bahwa komentar negatif dari orang tua rupanya cukup membekas padamu. Wajar saja jika mungkin kamu merasa terluka dan sakit hati mendengar komentar negatif, apalagi dari orang tuamu sendiri. Bahkan komentar negatif tersebut tetap terbawa dan sepertinya membuatmu semakin tidak percaya diri atau mungkin membuatmu menutup diri dan merasa kesepian. Di sisi lain, ketika kamu merasa kesepian karena merasa tidak berharga, hal itu mungkin akan semakin memperbesar keinginanmu untuk bunuh diri. Satu hal yang ingin kami tunjukkan padamu. Coba lihat kembali kalimat yang kamu tulis di paragraf terakhir:
“semoga saya tidak mempunyai keinginan untuk bunuh diri lagi.”
Apa yang kamu alami, apa yang kamu rasakan sampai saat ini tentu tidak mudah, tetapi kami menangkap adanya harapan dan keinginan untuk bangkit pada kalimat tersebut. Tidak banyak orang seusiamu yang cukup tangguh untuk bertahan, bahkan hanya sekedar berdoa jika berada di posisimu. Oleh karena itu, kami ingin mengapresiasi keinginan dan usahamu untuk berkonsultasi di Pijar Psikologi. Ketika kamu memilih menceritakan pengalamanmu, itu adalah langkah awal untuk menghadapi masalah yang sedang dialami.
Kami akan mencoba membantumu untuk mengenali lagi kondisi diri. Pikiran bunuh diri, rasa tidak berharga, rasa sendiri dan kesepian yang berkepanjangan, serta ketakutan untuk membuka diri adalah gejala-gejala yang saling berkaitan dan kemungkinan menunjuk pada gangguan depresi. Salah satu karakter depresi yang penting untuk diperhatikan adalah menarik diri dari lingkungan sosial yang ditandai dengan sikap menolak untuk terbuka karena adanya rasa takut berhadapan dengan orang lain karena kurangnya rasa percaya akibat pengalaman masa lalu (trust issue). Anggapan bahwa kamu tidak berguna atau tidak perlu dilahirkan ke dunia merupakan bentuk pikiran negatif yang dibentuk berdasarkan pengalaman. Pikiran negatif tersebut berpengaruh terhadap munculnya emosi atau perasaan negatif yang dirasakan seperti merasa kecewa, sedih, atau putus asa. Pikiran dan emosi negatif membuatmu ingin menarik diri karena mungkin rasa percayamu pada orang-orang di sekitarmu tidak sebagus sebelumnya. Akibatnya muncul keinginan untuk bunuh diri.
Meskipun demikian, apa yang kamu alami masih bisa dihadapi. Berikut ini beberapa cara yang bisa kamu coba lakukan untuk membantumu dalam situasimu saat ini.
1. Relaksasi pernapasan
Saat kamu sedang merasakan perasaan negatif, biasanya dapat berdampak pada menegangnya otot tubuh sehingga mungkin kamu akan mengalami nyeri pada beberapa bagian tubuh. Salah satu cara yang mudah untuk mengurangi tegangan sekaligus membantu menstabilkan emosi negatif adalah berlatih relaksasi pernapasan. Langkah-langkah melakukan relaksasi pernapasan, yaitu:
Lihat situasinya, tanyakan pada dirimu “pada siapa, saat aku sedang menghadapiapa?”
Kenali apa yang kamu rasakan dengan menanyakan pada dirimu “apa yang aku rasakan saat ini?”. Berikan nama yang membuatmu mudah mengenalnya. Mungkin marah, cemas, takut, terkejut, atau lainnya. Hal ini bertujuan untuk membantumu fokus dengan perasaan yang ingin kamu stabilkan
Posisikan tubuh senyaman mungkin dan rentangkan bagian tubuh yang terasa berat atau tegang
Ambil napas dan rasakan nafas itu masuk dari hidung dan mengalir ke dalam tubuh
Tahan napas tersebut selama 3 detik, hitung secara perlahan 1 … 2 … 3…
Lepaskan napas perlahan dan rasakan napas itu keluar dari dalam tubuh melalui mulut
Lakukan secara berulang 2-3 kali atau sampai kamu merasa rileks
2. Merubah pola pikir negatif
Saat dirimu banyak memiliki pikiran negatif, cobalah untuk mengurangi pikiran negatif tersebut dengan merubahnya menjadi positif. Berikut ini salah satu hasil konsultasi yang diangkat menjadi artikel pada rubrik curhat Pijar Psikologi yang mirip dengan kondisimu. Artikel ini akan memberimu gambaran untuk mencoba mengurangi pikiran negatif dengan mencari sudut pandang lain: https://pijarpsikologi.org/curhat-saya-merasa-selalu-direndahkan-keluarga-dan-insecure-dengan- teman-teman/
3. Berlatih memaafkan dan menerima diri sendiri
Memaafkan diri sendiri merupakan awal untuk menerima diri apa adanya, memaafkan orang lain dan melanjutkan hidup dengan perasaan yang lebih positif. Salah satu cara untuk berlatih memaafkan diri sendiri adalah melalui teknik meditasi Buddha yang bisa dilakukan ketika berbicara dengan diri sendiri dengan mengucapkan:
“Jika aku telah melukai seseorang, sengaja atau tidak sengaja, aku meminta maaf. Jika siapapun telah melukaiku, sengaja atau tidak sengaja, aku memaafkan mereka. Jika aku telah melukai diriku sendiri, sengaja atau tidak sengaja, aku menawarkan permintaan maaf”
Kamu juga bisa merubah atau membuat kalimatmu sendiri selama hal itu bisa membuatmu merasa nyaman untuk mengucapkannya.
4. Bereksperimen dalam hidupmu
Pengalaman masa lalu membuat kita belajar untuk berhati-hati agar tidak mengalami kesalahan yang sama. Akan tetapi, jika terlalu terpaku pada masa lalu juga tidak memberimu kesempatan untuk belajar hal baru. Salah satu permasalahan yang tengah dihadapi adalah trust issue. Ketika kamu terus-menerus merasa takut dikhianati, maka ada kemungkinan kamu juga akan menganggap setiap orang yang hadir dalam hidupmu akan mengkhianatimu. Padahal belum tentu semua temanmu akan seperti itu. Apa yang dapat membuktikan bahwa orang tersebut tidak mengkhianatimu?
Siapkan dirimu untuk kembali terbuka padateman
Kamu boleh memilih teman yang cukup membuatmunyaman
Mulailah bereksperimen dengan bercerita, menghabiskan waktu dengannya, atau melakukan hal lain yang kamu
Hasil eksperimen dapat kamu lihat melalui bagaimana temanmu merespon ketika kamu terbuka dan apa yang kamu rasakan/pikirkan saat melakukan aktivitas
Sebelum melakukan eksperimen tersebut, ada dua hal yang bisa kamu perhatikan:
Jangan lupa bahwa setiap orang berbeda-beda. Setiap orang akan memberikan respon yang berbeda dari sikapmu. Oleh karena itu, kurang bijaksana ketika kita menyamakan semua orang berdasarkan hasil eksperimen hanya pada satu orang
Lakukan segala sesuatu karena dirimu sendiri. Kamu bisa memilih sikap untuk teman-temanmu, tetapi jangan memaksakan mereka untuk bersikap seperti yang kamu inginkan.
5. Mencari dukungan sosial dan bantuan profesional
Sejalan dengan penjelasan sebelumnya, salah satu faktor munculnya pikiran untuk bunuh diri adalah merasa tidak berharga dan merasa sendiri. Anggapan bahwa diri tidak berdaya dan sendiri termasuk dalam pikiran negatif mungkin membuat kita mengurung diri dengan anggapan yang tidak realistis. Secara tidak sadar, kamu akan mulai menarik diri dan merasa tidak ada orang lain yang akan memahami dirimu.
Sadarilah bahwa dirimu tidak sendiri. Kamu bisa berbagi pengalaman dengan orang-orang yang kamu percaya atau yang membuatmu nyaman. Tidak harus teman dekat atau keluarga. Dukungan sosial juga penting untuk memberimu apresiasi dan membantumu mengklarifikasi pikiran negatif apakah benar seperti itu adanya atau hanya pemikiranmu semata. Kamu pun bisa mulai bereksperimen seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya jika diperlukan. Akan tetapi, hanya kamu sendiri yang dapat menentukan kapan kamu merasa mau dan siap untuk terbuka. Ambil waktu sebanyak yang kamu inginkan, karena proses membuka diri bukan hal yang mudah.
Apabila dirimu masih merasa terganggu dan sulit terlepas dari pemikiran bunuh diri atau perasaan tidak berharga, kamu dapat mempertimbangkan untuk berkonsultasi dengan psikolog di rumah sakit atau biro psikologi terdekat. Konsultasi tersebut dapat membantumu mengenal dan menerima diri, mengurangi pikiran negatif, berlatih untuk membuka diri, maupun menghadapi trust issue agar memperoleh dukungan sosial. Secara bertahap proses tersebut dapat mengurangi keinginan maupun pemikiran untuk bunuh diri. Adapun layanan psikologi yang bisa kamu hubungi di wilayah Bandung, yaitu:
● BPIP Psikologi Universitas Padjajaran (UNPAD)
Alamat : Jl. Ir. H.Djuanda No.438-B, Dago, Coblong, Kota Bandung, 40135 No. Telp : (022) 2533431
Website : http://bpip.psikologi.unpad.ac.id/
● Biro Konsultasi Psikologi Dwipayana
Alamat : Jl. Pager Gunung No.14, Bandung. No. Telp : (022) 2516933
Website : http://dwipayana.com/
Kami juga melampirkan salah satu artikel Pijar Psikologi mengenai pemikiran bunuh diri dan beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk menghadapinya: https://pijarpsikologi.org/mengenal-lebih-dalam-mengenai-suicidal-thought/
Semoga apa yang kami sampaikan dapat bermanfaat untuk membantumu menghadapi permasalahan ini. Kami memahami apa yang sedang kamu rasakan saat ini dan itu tidak mudah. Kami yakin setiap orang pasti pernah mengalami hal serupa atau berada pada kondisi yang serupa. Kuncinya adalah tidak menyerah dan berani untuk bereksperimen. Musuh terbesarmu tidak lain adalah rasa takutmu sendiri, anggapanmu sendiri terhadap dirimu. Perjalanan hidupmu masih panjang, masih banyak kesempatan, masih ada teman-teman yang menerima dan menyayangimu apa adanya, atau hal lain yang menunggumu di masa depan. Jangan pernah berhenti dan tetaplah bergerak untuk dirimu sendiri, karena jika tidak, kamu tidak pernah tahu betapa berharganya dirimu .
Terima kasih telah berbagi.
Salam,
Pijar Psikologi.
Catatan: Curhat adalah sesi konsultasi yang disetujui oleh klien untuk dibagikan kepada pembaca agar siapapun yang mengalami masalah serupa dapat belajar dari kisahnya.