Pijar Psikologi #UnderstandingHuman

View Original

Di Balik Gangguan Kepribadian Ganda yang Mungkin Belum Terungkap

“Bagiku, hal yang tersulit bukanlah pengalaman trauma yang sangat parah, melainkan merasakan akibatnya yang kurasakan seumur hidup. Menemukan hal yang sebenarnya terjadi, memahami pengaruh yang menghancurkan jiwaku dan yang paling sulit, mencoba untuk membangun kembali hidupku berdasarkan harapan, kepercayaan, dan kasih sayang.”-Robert B. Oxnam

Apa yang Anda pikirkan ketika mendengar kata ‘kepribadian ganda’? Mungkin Anda akan menyamakan orang dengan kepribadian ganda dengan orang yang mengalami bipolar. Barangkali Anda juga akan mengira orang dengan kepribadian ganda merupakan orang yang ‘labil’ karena ‘berganti-ganti’ kepribadian? Lalu apakah semua orang memiliki kepribadian ganda? Beberapa pertanyaan tersebut mungkin pernah kita dengar di lingkungan sekitar kita. Namun, apakah semua hal itu benar, ataukah mitos belaka?

Orang dengan Gangguan Kepribadian Ganda = Orang dengan Gangguan Bipolar
Mitos. Seringkali Gangguan Kepribadian Ganda disamakan dengan Gangguan Bipolar sebab orang dengan Gangguan Bipolar mengalami perubahan suasana hati yang cepat. Sekali waktu orang dengan Gangguan Bipolar merasa begitu sangat senang, di waktu lain merasa begitu sedih. Padahal Gangguan Kepribadian Ganda dan Gangguan Bipolar jelas sekali berbeda. Sesuai dengan namanya, Gangguan Kepribadian Ganda atau sering disebut juga Gangguan Identitas Disosiatif merupakan gangguan psikologis yang dialami seseorang yang membuat orang tersebut mampu ‘mengembangkan’ kepribadiannya. Tidak hanya dua kepribadian tetapi juga dapat lebih dari itu. Namun, kepribadian-kepribadian tersebut berbeda dan saling berkebalikan antara satu kepribadian dengan kepribadian lainnya. Menjadi memiliki kepribadian yang baik dan yang tidak baik.

Trauma saat masa kanak-kanak menjadi penyebab seseorang mengalami Gangguan Kepribadian Ganda
Fakta. Bliss, seorang ahli psikologi pernah melakukan penelitian terhadap pasien yang mengalami Gangguan Kepribadian Ganda. Dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa penyebab seseorang mengalami Gangguan Kepribadian Ganda adalah trauma yang hebat pada masa kanak-kanak. Hal ini disebabkan oleh penyiksaan fisik yang mereka terima ketika masih anak-anak. Dampak selanjutnya dari trauma yang mereka alami yaitu mereka memiliki kepribadian yang banyak atau Gangguan Kepribadian Ganda. Sebab kebanyakan dari mereka beranggapan bahwa kepribadian yang banyak tersebut menjadi cara untuk mengatasi trauma masa kanak-kanak yang mengganggu mereka.

Semua orang memiliki kepribadian ganda
Mitos. Mungkin teman Anda, bahkan mungkin Anda sendiri sering merasa berbeda ketika berinteraksi dengan setiap orang dan di tempat yang berbeda. Seakan Anda memiliki ‘topeng’ yang berbeda ketika berhadapan dengan orang dan situasi yang berbeda. Dengan demikian Anda menyimpulkan bahwa diri Anda memiliki kepribadian ganda. Padahal untuk mendiagnosa seseorang mengalami gangguan psikologis tidak semudah itu. Pun orang dengan Gangguan Kepribadian Ganda sulit untuk mengingat kejadian yang membuat kepribadian mereka ‘berpindah-pindah’, dari satu kepribadian ke kepribadian lainnya. Orang dengan Gangguan Kepribadian Ganda juga tidak tahu kapan kepribadian tersebut berganti. Untuk itu, tidaklah benar jika semua orang memiliki kepribadian ganda atau mengalami Gangguan Kepribadian Ganda.

Tidak menyadari memiliki Gangguan Kepribadian Ganda
Fakta. Beberapa kasus mengenai Gangguan Kepribadian Ganda mengungkapkan bahwa orang dengan Gangguan Kepribadian Ganda tidak menyadari dirinya memiliki gangguan tersebut. Walau orang dengan Gangguan Kepribadian Ganda telah mengalami gangguan tersebut selama bertahun-tahun bahkan hingga berpuluh tahun. Orang-orang di sekitar mereka pun dapat tidak menyadari jika mereka memiliki Gangguan Kepribadian Ganda. Sebab Gangguan Kepribadian Ganda terjadi secara ‘diam-diam’. Orang dengan Gangguan Kepribadian Ganda biasanya mengubur rahasia terburuk tentang dirinya dan begitu ‘ahli’ menyembunyikan identitas asli mereka.

Gangguan Kepribadian Ganda dapat disembuhkan
Sama seperti beberapa gangguan psikologis lainnya, Gangguan Kepribadian Ganda tidak dapat disembuhkan secara total. Perawatan yang dilakukan pada orang dengan Gangguan Kepribadian Ganda tidak dapat secara total menyembuhkan serta membutuhkan proses yang panjang. Misalnya psikoterapi, tujuan awal perawatan ini untuk memancing memori trauma yang dialami orang dengan Gangguan Kepribadian Ganda. Setelah diketahui trauma apa yang dialami dapat memudahkan proses perawatan selanjutnya. Perawatan-perawatan yang diberikan kepada orang dengan Gangguan Kepribadian Ganda itu pun bertujuan untuk mencegah munculnya gejala gangguan tersebut. Selain itu, dapat membuat orang dengan Gangguan Kepribadian Ganda jauh lebih baik dari sebelum diberikan perawatan sehingga berdampak pada hubungan interpersonalnya.

Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa Gangguan Kepribadian Ganda dapat disebabkan oleh trauma yang dialami ketika anak-anak. Selain itu, seseorang tidak dapat menilai dirinya mengalami Gangguan Kepribadian Ganda hanya karena bersikap berbeda ketika berhadapan dengan orang dan situasi yang berbeda. Serta seringkali orang dengan Gangguan Kepribadian Ganda tidak menyadari dirinya mengalami gangguan tersebut. Untuk itu, lebih perhatian lah terhadap diri Anda dan orang lain.

Referensi:
1Semiun, Yustinus. 2006. Kesehatan Mental 2. Yogyakarta: Penerbit Kanisius
2Oxnam, Robert B. 2007. Pikiran yang Retak. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
3Durand, V. Mark & Barlow, David H. 2013. Essentials of Abnormal Psychology 6th Edition. Belmont: Wadsworth Cengage Learning

Sumber Gambar: http://i.imgur.com/NkDTdy4.jpg