Pijar Psikologi #UnderstandingHuman

View Original

Ini Dia 4 Kiat Hadapi Fobia

“Kekuatan adalah berani mengalahkan rasa takut” (Mahatma Gandhi)

Fobia merupakan ketakutan yang intens dan kuat terhadap benda-benda, yang biasanya tidak berbahaya dan tidak ditakuti oleh kebanyakan orang.  Fobia mempunyai berbagai macam jenis, seperti fobia di ruang terbuka (agoraphobia), fobia sosial, atau fobia terhadap benda-benda tertentu.

 Jika Anda memiliki ciri – ciri fobia dan ingin berusaha mengurangi fobia tersebut, bahkan menyembuhkannya, satu-satunya cara adalah dengan menghadapinya. Jangan khawatir, menghadapinya pun secara bertahap dan perlahan.  Selain itu,  dalam usaha melakukan penyembuhan sebaiknya didampingi oleh pihak yang ahli seperti psikolog. Namun, Anda tetap bisa melakukannya secara mandiri. Berikut ini kita hadapi fobia yang dapat Anda coba di rumah dengan memulai dari hal yang paling kecil dan nyaman, seperti:

1. Melihat gambar

Menghadapi fobia tentu tidak serta merta sebagaimana penyakit flu yang dapat diberi obat dari dokter kemudia ditunggu beberapa waktu hinga sembuh. Menghadapi fobia membutuhkan proses dan latihan. Untuk menaklukkan fobia, Anda dapat memulai dari hal yang paling kecil dan nyaman. Pada langkah pertama, misalnya Anda dapat mencoba melihat foto atau gambar objek fobia Anda terlebih dahulu.

Pada kali ini, misalnya kita ambil contoh kasus fobia balon. Mintalah keluarga atau Anda untuk membantu Anda menyiapkan foto-foto balon. Jika foto banyak balon terlalu menakutkan, Anda dapat memulai dari foto atau gambar satu balon terlebih dahulu. Hal ini dapat dilakukan variasi, bisa dimulai dari gambar kartun terlebih dahulu sebelum foto nyata. Lakukan hal itu hingga gambar tadi tidak menakutkan lagi bagi Anda dan Anda nyaman melihatnya. Berpindahlah ke tahap yang lebih tinggi saat Anda sudah mampu merasa rileks pada tahap sebelumnya. Jika dirasa paparan terlalu kuat dan menyakitkan, Anda disarankan untuk menghentikannya dan melakukan relaksasi.1

2. Melihat video

Perlahan tapi pasti, seperti menaiki anak tangga ke puncak. Setelah paparan terhadap gambar terasa tidak lagi menakutkan. Anda dapat mencoba tahapan berikutnya yaitu melihat gambar balon melalui video. Tujuannya adalah melihat objek fobia dengan situasi yang lebih nyata. Masih dengan contoh fobia terhadap balon, Anda dapat belajar untuk melihat bentuk balon dengan lebih nyata melalui video. Tetap lakukan secara bertahap dan perlahanan-lahan, dari video dengan satu balon hingga yang berjumlah banyak. Sebagaimana penjabaran sebelumnya, Anda dapat naik ke tahap selanjutnya saat Anda merasa nyaman dengan tahap sebelumnya. Jika rasa tidak nyaman atau takut itu terasa lebih instens. Hentikan latihan ini dan lakukan hal-hal lain yang menyenangkan. Kemudian ulangi kembali latihan tersebut.2

Kekuatan adalah berani mengalahkan rasa takut” (Mahatma Gandhi)

Fobia merupakan ketakutan yang intens dan kuat terhadap benda-benda, yang biasanya tidak berbahaya dan tidak ditakuti oleh kebanyakan orang.  Fobia mempunyai berbagai macam jenis, seperti fobia di ruang terbuka (agoraphobia), fobia sosial, atau fobia terhadap benda-benda tertentu.

 Jika Anda memiliki ciri – ciri fobia dan ingin berusaha mengurangi fobia tersebut, bahkan menyembuhkannya, satu-satunya cara adalah dengan menghadapinya. Jangan khawatir, menghadapinya pun secara bertahap dan perlahan.  Selain itu,  dalam usaha melakukan penyembuhan sebaiknya didampingi oleh pihak yang ahli seperti psikolog. Namun, Anda tetap bisa melakukannya secara mandiri. Berikut ini kita hadapi fobia yang dapat Anda coba di rumah dengan memulai dari hal yang paling kecil dan nyaman, seperti:

1. Melihat gambar

Menghadapi fobia tentu tidak serta merta sebagaimana penyakit flu yang dapat diberi obat dari dokter kemudia ditunggu beberapa waktu hinga sembuh. Menghadapi fobia membutuhkan proses dan latihan. Untuk menaklukkan fobia, Anda dapat memulai dari hal yang paling kecil dan nyaman. Pada langkah pertama, misalnya Anda dapat mencoba melihat foto atau gambar objek fobia Anda terlebih dahulu.

Pada kali ini, misalnya kita ambil contoh kasus fobia balon. Mintalah keluarga atau Anda untuk membantu Anda menyiapkan foto-foto balon. Jika foto banyak balon terlalu menakutkan, Anda dapat memulai dari foto atau gambar satu balon terlebih dahulu. Hal ini dapat dilakukan variasi, bisa dimulai dari gambar kartun terlebih dahulu sebelum foto nyata. Lakukan hal itu hingga gambar tadi tidak menakutkan lagi bagi Anda dan Anda nyaman melihatnya. Berpindahlah ke tahap yang lebih tinggi saat Anda sudah mampu merasa rileks pada tahap sebelumnya. Jika dirasa paparan terlalu kuat dan menyakitkan, Anda disarankan untuk menghentikannya dan melakukan relaksasi.1

2. Melihat video

Perlahan tapi pasti, seperti menaiki anak tangga ke puncak. Setelah paparan terhadap gambar terasa tidak lagi menakutkan. Anda dapat mencoba tahapan berikutnya yaitu melihat gambar balon melalui video. Tujuannya adalah melihat objek fobia dengan situasi yang lebih nyata. Masih dengan contoh fobia terhadap balon, Anda dapat belajar untuk melihat bentuk balon dengan lebih nyata melalui video. Tetap lakukan secara bertahap dan perlahanan-lahan, dari video dengan satu balon hingga yang berjumlah banyak. Sebagaimana penjabaran sebelumnya, Anda dapat naik ke tahap selanjutnya saat Anda merasa nyaman dengan tahap sebelumnya. Jika rasa tidak nyaman atau takut itu terasa lebih instens. Hentikan latihan ini dan lakukan hal-hal lain yang menyenangkan. Kemudian ulangi kembali latihan tersebut.2

3. Berlatih mendekat

Saat dirasa melihat gambar objek melalui media gambar dan video yang menjadi sumber ketakutan tidak lagi menakutkan. Sekarang saatnya beranjak ke fase melihat objek yang nyata. Namun, mulailah dengan jarak yang cukup jauh. Jarak yang menurut Anda nyaman. Lalu perlahan mulailah mendekat. Tidak perlu menuntut diri terlalu tinggi. Mengapresiasi setiap perubahan kecil itu penting.  Perpendek jarak dengan objek sumber fobia saat Anda merasa telah mampu pada jarak sebelumnya. Lakukan hal ini tanpa melakukan sentuhan. Misalnya, mulai melihat balon dari jarak jauh. Jika mulai nyaman, Anda dapat mulai mendekat.3

Sambil memperpendek jarak, cobalah melakukan perlawanan atas pikiran-pikiran negatif Anda dengan melakukan pembuktian terbalik. Apa itu? Pembuktian terbalik merupakan teknik membalik pikiran negatif dengan fakta yang sebaliknya. Contohnya jika pikiran-pikiran negatif seperti balon itu berbahaya dan menakutkan, coba baliklah logika tersebut dengan meyakinkan diri bahwa banyak orang yang bermain balon dan baik-baik saja.

4. Mulai berinteraksi 

Saat berdiri di dekat objek sumber fobia terasa tidak lagi menakutkan. Sekarang saatnya untuk mulai berinteraksi dengan sumber tersebut, seperti menyentuhnya. Contoh jika Anda fobia terhadap ulat. Coba minta bantuan teman Anda untuk meletakkan ulat tersebut pada wadah bening. Kemudian, Anda berlatih secara bertahap untuk memegang wadah berisi ulat tersebut hingga Anda merasa nyaman. Hal ini bisa dilakukan dengan beberapa variasi, seperti menggunakan sarung tangan terlebih dahulu sebelum memegang wadah toplesnya dengan kulit tangan langsung, dan sebagainya. Jika Anda berhasil melewatinya, langkah selanjutnya adalah mencoba untuk menyentuhnya tanpa perantara. Anda dapat memulai dengan sumber fobia yang kecil.

Prinsip ini berlaku untuk semua jenis fobia. Yaitu mulailah sedikit demi sedikit, dari kondisi yang paling nyaman dan kecil. Lalu, berlatihlah dengan keteguhan hati. Latihan dan pengulangan merupakan hal yang penting untuk mengalahkan fobia Anda. Jika Anda mulai merasa tidak nyaman, segera akhiri latihan. Jangan lupa berlatih bersama para ahli untuk hasil yang optimal dan dibawah pengawasan.2

Sumber data tulisan (sertaan daftar pustaka atau footnote)

  1. https://www.psychologytoday.com/blog/the-new-you/201405/three-ways-face-your-phobia

  2. https://www.helpguide.org/articles/anxiety/phobias-and-fears.htm

Sumber foto:

https://www.winnetnews.com/uploads/post/image-ahli-saraf-menemukan-cara-menghilangkan-fobia-di-otak-manusia.png

Saat dirasa melihat gambar objek melalui media gambar dan video yang menjadi sumber ketakutan tidak lagi menakutkan. Sekarang saatnya beranjak ke fase melihat objek yang nyata. Namun, mulailah dengan jarak yang cukup jauh. Jarak yang menurut Anda nyaman. Lalu perlahan mulailah mendekat. Tidak perlu menuntut diri terlalu tinggi. Mengapresiasi setiap perubahan kecil itu penting.  Perpendek jarak dengan objek sumber fobia saat Anda merasa telah mampu pada jarak sebelumnya. Lakukan hal ini tanpa melakukan sentuhan. Misalnya, mulai melihat balon dari jarak jauh. Jika mulai nyaman, Anda dapat mulai mendekat.3

Sambil memperpendek jarak, cobalah melakukan perlawanan atas pikiran-pikiran negatif Anda dengan melakukan pembuktian terbalik. Apa itu? Pembuktian terbalik merupakan teknik membalik pikiran negatif dengan fakta yang sebaliknya. Contohnya jika pikiran-pikiran negatif seperti balon itu berbahaya dan menakutkan, coba baliklah logika tersebut dengan meyakinkan diri bahwa banyak orang yang bermain balon dan baik-baik saja.

4. Mulai berinteraksi 

Saat berdiri di dekat objek sumber fobia terasa tidak lagi menakutkan. Sekarang saatnya untuk mulai berinteraksi dengan sumber tersebut, seperti menyentuhnya. Contoh jika Anda fobia terhadap ulat. Coba minta bantuan teman Anda untuk meletakkan ulat tersebut pada wadah bening. Kemudian, Anda berlatih secara bertahap untuk memegang wadah berisi ulat tersebut hingga Anda merasa nyaman. Hal ini bisa dilakukan dengan beberapa variasi, seperti menggunakan sarung tangan terlebih dahulu sebelum memegang wadah toplesnya dengan kulit tangan langsung, dan sebagainya. Jika Anda berhasil melewatinya, langkah selanjutnya adalah mencoba untuk menyentuhnya tanpa perantara. Anda dapat memulai dengan sumber fobia yang kecil.

Prinsip ini berlaku untuk semua jenis fobia. Yaitu mulailah sedikit demi sedikit, dari kondisi yang paling nyaman dan kecil. Lalu, berlatihlah dengan keteguhan hati. Latihan dan pengulangan merupakan hal yang penting untuk mengalahkan fobia Anda. Jika Anda mulai merasa tidak nyaman, segera akhiri latihan. Jangan lupa berlatih bersama para ahli untuk hasil yang optimal dan dibawah pengawasan.2

Sumber data tulisan (sertaan daftar pustaka atau footnote)

  1. https://www.psychologytoday.com/blog/the-new-you/201405/three-ways-face-your-phobia

  2. https://www.helpguide.org/articles/anxiety/phobias-and-fears.htm

Sumber foto:

https://www.winnetnews.com/uploads/post/image-ahli-saraf-menemukan-cara-menghilangkan-fobia-di-otak-manusia.png