Di Balik Kekuatan Pengaruh Sosial

“Pengaruh adalah kemampuan dari dalam diri kita untuk mengangkat orang lain sehingga sesuai dengan cara pandang kita”

– Joseph Wong

Belakangan ini di Indonesia sedang dihangatkan dengan isu-isu mengenai politik dan penyampaian aspirasi massa. Hal ini melibatkan komunikasi publik yang disampaikan individu atau kelompok untuk masyarakat secara umum. Komunikasi publik ini melibatkan apa yang disebut dengan pengaruh sosial. Apa itu pengaruh sosial? Pengaruh sosial adalah usaha individu atau kelompok untuk mengubah perilaku, sikap, atau perasaan pihak lain1. Tidak jarang individu (atau bahkan mungkin kita sendiri) yang terpengaruh sehingga individu semakin yakin dengan keyakinannya bahkan menjadi berubah 180 derajat. Lalu mengapa pengaruh sosial mampu mengubah pandangan individu? Terdapat lima penjelasan menganai hal ini. Yuk kita simak artikel ini lebih jauh!

1. Konformitas

Konformitas adalah pengubahan sikap atau perilaku untuk memenuhi norma sosial yang baik di lingkungan sekitar. Individu yang konform merasa terganggu jika dirinya berbeda dengan orang lain yang ada di sekitarnya. Hal ini membuat ia cenderung akan mengikuti orang lain meskipun mungkin bertentangan dengan apa yang sebenarnya diyakini. Konformitas menunjukkan adanya sebuah keharusan secara tidak tertulis untuk mengikuti norma sosial. Kecenderungan untuk konform dengan lingkungan sekitar akan meningkat jika individu merasa dekat dengan lingkungan tersebut, misalnya dalam kelompok pertemanan yang akrab.

2. Kepatuhan

Kepatuhan adalah perubahan sikap atau perilaku karena perintah dari individu atau kelompok lain. Tentu saja, kepatuhan ini dipengaruhi oleh posisi individu yang memberi perintah dari atasan, orang yang lebih tua, ahli di bidang tertentu, atau yang lain. Kecenderungan untuk patuh ini akan menguat dengan adanya rasa pertanggungjawaban atas yang memberi perintah dan tanda fisik yang menunjukkan otoritas. Misalnya tongkat komando dalam dunia militer. Selain itu, disebabkan oleh perintah yang diberikan secara berkala dan waktu pengerjaan perintah tersebut singkat. Dengan demikian individu tersebut tidak memiliki cukup waktu untuk berpikir lebih dalam mengenai apa yang diperintahkan.

3. Kesediaan

Kesediaan adalah perubahan sikap atau perilaku karena individu mengharapkan tanggapan positif dari orang lain. Tanggapan positif ini bervariasi mulai dari pujian, balasan material, dan lain-lain. Kesediaan biasanya akan menghilang ketika orang yang memberi imbalan atau tanggapan positif tidak ada lagi sehingga kesediaan ini cenderung bersifat sementara. Apakah ini suatu hal yang buruk? Tidak selalu. Terkadang individu perlu menunjukkan kesediaan ketika sikap atau perilaku yang terang-terangan tidak sesuai untuk ditunjukkan, misalnya untuk menjaga perasaan orang lain.

4. Identifikasi

Proses identifikasi terjadi ketika individu meniru perilaku atau sikap individu atau kelompok lain karena adanya peran sosial. Peran sosial dicontohkan dengan seorang guru yang mengajar karena memang tugasnya untuk mengajar. Di sisi lain, guru tersebut akan bertindak sebagai ayah atau ibu ketika berada dalam lingkungan keluarganya. Identifikasi memiliki beberapa kesamaan dengan konformitas. Perbedaannya terletak pada peran sosial yang melekat padanya.

5. Internalisasi

Individu dikatakan telah menginternalisasi pengaruh sosial jika sesuai dengan apa yang ia percayai dan sesuai dengan sistem nilai yang dianutnya karena hal itu dianggap sebagai sesuatu yang memuaskan. Internalisasi cenderung akan bertahan lama kecuali individu tersebut menganut nilai yang baru. Orang yang telah menginternalisasi akan lebih bertahan meskipun ada imbalan-imbalan yang ditawarkan jika ia mengubah sikap.

Nah, kita sudah tahu mengenai beberapa faktor yang berperan dalam proses pengaruh sosial. Selanjutnya, apa yang dapat kita ambil dari lima penjelasan tersebut? Tentu dalam menentukan sikap yang nantinya akan memengaruhi perilaku, kita perlu mempertimbangkan banyak faktor yang mungkin saja membuat kita tidak objektif.

Benarkah kita mengubah sikap karena hal tersebut benar? Atau karena ada pihak lain yang menekan? Atau supaya kita sejalan dengan orang-orang di lingkungan kita? Yuk, mari pikirkan matang-matang sebelum menentukan sikap! Jangan sampai apa yang kita putuskan sekarang justrtu membuat kita menyesal karena telah memilihnya. Jangan lupa juga untuk memegang prinsip kebaikan dalam setiap sikap dan perilaku yang kita ambil. Yuk, pertimbangkan dengan baik pengaruh yang datang kepada kita!

Sumber Data Tulisan

Referensi kutipan:

http://quoteaddicts.com/topic/social-influence-quotes/

Referensi tulisan:

1Baron, R. A. & Branscombe, N. R. (2012). Social Psychology. Boston: Pearson Education, Inc.

2Azwar, S. (1988). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Featured Image Credit: http://america.aljazeera.com/

Annisa Ayuningtyas

Mahasiswa Fakultas Psikologi UGM

Previous
Previous

Demonstrasi : Mengapa ‘Saya’ Memiliki Cara Berpikir Yang Sama?

Next
Next

Kenali Lebih Mendalam tentang Massa