Pijar Psikologi #UnderstandingHuman

View Original

Dukungan Sosial Terhadap Anggota Keluarga yang Memiliki Gangguan Mental

Setiap orang tentu ingin sehat. Mereka pasti tidak ingin mengalami sakit seperti flu, demam, diabetes, kanker atau penyakit fisik lainnya. Namun, kita tidak pernah tahu jalan yang harus kita tempuh untuk sebuah proses hidup. Manusia memang tidak dapat memilih bagaimana dan seperti apa keadaanya ketika dilahirkan. Termasuk, dalam hal memiliki gangguan mental. Gangguan mental bukanlah takdir yang kita inginkan. Begitu juga dengan mereka, anggota keluarga kita yang memiliki gangguan mental. Tentu tidak pernah terlintas dalam bayangan mereka, apabila mereka memiliki gangguan mental. Apabila itu terjadi pada anggota keluarga kita, lalu apa yang harus kita lakukan sebagai keluarga terdekatnya?

***

Bagi mereka yang memiliki gangguan mental, hidup tidaklah semudah yang dibayangkan. Tidak sedikit dari mereka yang masih dikucilkan, mendapatkan diskriminasi, dijauhi dari keluarga dan kerabatnya atau bahkan dipasung. Rendahnya pemahaman kita terhadap isu-isu kesehatan dan gangguan mental memengaruhi perilaku dan kebiasaan kita dalam menangani permasalahan terkait isu tersebut. Termasuk, ketika ada anggota keluarga yang mengalami gangguan mental.

Baca juga: Stigma dan Rendahnya Pengetahuan Tentang Kesehatan Mental di sini. 

Orang-orang dengan gangguan mental pada umumnya akan kesulitan dalam menjalin hubungan dan mengembangkan interaksi dengan lingkungan. Mereka cenderung memiliki kontak sosial yang terbatas. Tentu saja mereka merasa kesepian dan terisolasi. Untuk itu, mereka membutuhkan dukungan sosial (social support) terutama dari keluarga terdekat. Dukungan dari keluarga dapat diartikan sebagai sikap, tindakan, dan penerimaan terhadap anggota yang mengalami gangguan mental.

Dukungan sosial sangat diperlukan bagi mereka dengan gangguan mental karena dengan adanya dukungan sosial mereka akan merasa lebih dihargai, diperhatikan keberadaan dan eksistensinya. Dengan begitu, mereka akan lebih berbahagia dan jauh dari stres yang terkadang datang dari nihilnya interaksi dari lingkungan sosial. Dukungan sosial dari kita adalah sumber semangat mereka dalam menjalani hidup sehari-hari karena pengaruhnya terhadap kesehatan dan kesejahteraan kita sebagai manusia.

Lalu, seperti apa bentuk-bentuk dukungan yang dapat kita lakukan untuk mereka, anggota keluarga kita yang memiliki gangguan mental?

1.Memberikan Dukungan dengan Menjalin Komunikasi dan Menjauhkan Judgement  

Dalam sebuah penelitian yang mengkaji tentang hubungan antara dukungan sosial dengan kesehatan mental menyebutkan, orang-orang yang memiliki hubungan dan dukungan sosial yang baik serta lebih positif-yaitu dengan menjalin komunikasi- cenderung sehat secara fisik dan mental. Ditambah, mereka yang memiliki dukungan sosial tersebut terhindar dari masalah-masalah terkait kesehatan mental.

Komunikasi merupakan gerbang untuk dapat memperoleh pemahaman dari satu orang ke orang lainnya, dari satu hati ke hati lainnya. Komunikasi terjalin antara dua orang yang sama-sama ingin mendengarkan, bercerita, memberikan tanggapan atas apa yang mereka ceritakan. Inilah yang membuat seseorang merasa dihargai, diakui eksistensinya, diperhatikan, dan sebagainya, sehingga ia cenderung merasa bahagia. Komunikasi dua arah yang positif ini mampu membuat mereka dengan gangguan mental merasa jauh dari perilaku diskriminasi, karena kita menganggapnya sama seperti diri kita yang butuh untuk saling berbagi dan berempati. Dengan begitu, mereka tak akan lagi merasa sendiri.

Perlu diingat bahwa tidak ada orang di dunia ini yang ingin dianggap remeh oleh orang lain. Untuk itu, dalam menjalin komunikasi dengan mereka yang memiliki gangguan mental, ada baiknya menjauhkan prasangka, penilaian dan judgement apapun bahkan perilaku dan gestur yang memandang rendah mereka. Hal yang perlu kita lakukan sebagai bentuk dukungan yaitu dengan mengapresiasi mereka. Karena dukungan juga bisa kita berikan dalam bentuk penghapusan stigma, judgement dan penilaian negatif terhadap mereka, anggota keluarga kita yang memiliki gangguan mental. Kita sebaiknya fokus untuk memberikan apresiasi atas apapun dan bagaimanapun perjuangan mereka untuk bertahan hidup.

Saat kita mengapresiasi mereka maka itu adalah bentuk kita menghargai eksistensi mereka, saat itulah mereka juga akan belajar untuk menghargai diri mereka sendiri. Hal ini berkaitan erat dengan peningkatan self esteem seseorang.

2. Dukung Mereka dengan Memberikan Perhatian dan Pengawasan

Dukungan lainnya yang bisa kita berikan adalah dengan memberikan fasilitas yang menunjang pengembangan diri mereka menjadi lebih positif. Kita bisa memulai dengan memberikan perhatian bagi mereka dengan mempertimbangkan apa dan bagaimana ia bisa merasa lebih baik, termasuk untuk membantu serta mendukung mereka berkonsultasi dengan profesional.

Selain itu, kita juga perlu untuk memberikan pengawasan terhadap apa saja aktivitas mereka, bagaimana pola makannya, memantau perkembangan, atau mengingatkan mereka untuk disiplin dalam menjalani terapi. Satu hal, kita tidak perlu mengekang mereka dengan sederet peraturan yang membebani. Beri kesempatan bagi mereka untuk dapat melakukan aktivitas yang mereka sukai selama itu tidak membahayakan diri mereka sendiri. Hal tersebut mampu menghindarkan mereka dari stres maupun emosi negatif lainnya.

3. Penerimaan yang Tulus dan Tanpa Syarat Adalah Bentuk Dukungan Sosial Tertinggi

Adanya diskriminasi, label, stigma, anggapan dan persepsi negatif terhadap orang-orang dengan gangguan mental menjadikan diskriminasi banyak terjadi di masyarakat. Kita tentu tidak menginginkan hal ini terus terjadi, maka kita perlu menghentikan rantai diskriminasi ini, yaitu dengan memahami mereka dengan gangguan mental lebih dalam. Bahwa yaang mereka perlukan adalah penerimaan dari kita terhadap diri mereka seutuhnya. Apalagi, ketika mereka adalah salah satu anggota keluarga kita. Kita perlu untuk memberikan ruang aman bagi mereka berupa penerimaan yang tulus dan tanpa syarat bagi mereka-anggota keluarga yang memiliki gangguan mental.

Memberikan mereka ruang aman untuk tidak merasa ditolak dan sepenuhnya diterima adalah bentuk dukungan tertinggi yang mereka perlukan. Selain itu, memberikan dukungan dalam wujud kepedulian, pemberian semangat untuk menjalani kehidupan dan menjadi tempat aman bagi mereka untuk menjadi diri sendiri bisa memengaruhi tingkat kepercayaan diri mereka terhadap dirinya maupun tentang hidup seutuhnya. Dengan demikian mereka akan mampu menjalankan fungsi dan peran mereka sebagai manusia dengan baik.

Tak ada seorangpun yang merasa baik-baik saja ketika tidak diterima oleh orang lain dan lingkungannya. Begitu juga dengan orang-orang-anggota keluarga kita dengan gangguan mental. Mereka membutuhkan dukungan dari lingkungan sekitarnya. Melalui dukungan sosial, kita dapat membantu mereka untuk mencapai kesejahteraan hidup yang semestinya didapakan manusia.

***

Sejatinya, dukungan sosial merupakan aspek dasar kehidupan. Mendapati diri memiliki gangguan mental adalah perkara yang berat, kita tidak perlu menambah beban mereka dengan memberikan stigma, menghindar, maupun mendiskriminasinya. Hal yang perlu kita lakukan adalah memberikan dukungan sosial bagi mereka-anggota keluarga dengan gangguan mental berupa dukungan-dukungan positif yang mengarahkan mereka pada pengembangan diri. Dukungan dari orang sekitar bisa jadi hal yang luar biasa apabila kita memahami pentingnya memberikan dukungan tersebut pada mereka dengan gangguan mental.


Sumber gambar: www.unsplash.com