Jurgen Klopp: Menjadi Manajer Tim Sepak Bola Tidak Pernah Hanya Perkara Taktik di Lapangan.

Jurgen Klopp.jfif

“Saatnya mengubah mereka yang meragu untuk kembali percaya.”

 -Jurgen Klopp

Jurgen Klopp: Menjadi Manajer Tim Sepak Bola Tidak Pernah Hanya Perkara Taktik di Lapangan.

Jurgen Norbert Klopp adalah nama lengkap pria yang terkenal dengan pribadi karismatiknya ini. Lahir di Stuttgart, Jerman 16 Juni 1967, Klopp memulai perjalanan karirnya menjadi seorang pemain sepak bola untuk klub TuS Ergenzigen pada tahun 1986. Namun karir bermainnya baru menanjak ketika bermain untuk tim FSV Mainz 05 dengan 325 penampilan dan mencetak 53 gol. Setelah pensiun menjadi pemain, pada tahun 2001, Klopp kemudian memutuskan untuk menjadi pelatih tim yang telah membesarkan namanya ini. Klopp menjadi pelatih Mainz selama 7 tahun sebelum akhirnya keluar lalu melatih salah satu tim besar Jerman, Borussia Dortmund. Bersama Klopp, Dortmund meraih dua kali juara liga Jerman dan satu kali masuk dalam final liga Champions Eropa. Setelah perjalanan panjang bersama klub-klub Jerman, Jurgen Klopp hijrah ke dataran Inggris pada Oktober 2015 untuk menjadi manajer Liverpool FC sampai saat ini1.

Klopp dikenal sebagai pribadi yang penuh dengan passion untuk hal yang menjadi bagian dari sepanjang hidupnya, sepak bola. Menjadi manajer sebuah klub sepak bola, Klopp dikenal sebagai pribadi manajer yang sangat dekat dengan para pemainnya. Tidak hanya membicarakan perihal permainan sepak bola di lapangan, tapi Klopp juga melakukan pendekatan personal yang baik pada semua pemain di tim yang ia tangani. Ini mengapa hampir semua pemain di tim yang pernah ditangani Klopp sangat dekat dan menikmati sisi humanis manajer berkacamata ini. Salah satu pribadinya yang dikenal baik oleh para pemain dan orang terdekatnya adalah pribadi optimistik dan selalu berusaha memiliki pemikiran positif meskipun berada di saat saat terburuk. Kepribadian ini ternyata dengan mudah ditularkan Klopp kepada para pemainnnya.

“Kami akan menunggunya sembuh seperti seorang istri yang setia menunggu suaminya keluar dari penjara.”2

Kalimat itu adalah yang dikatakan Klopp di sebuah konferensi pers ketika kala itu Mats Hummels, kapten Borussia Dortmund didera cedera serius. Pemain sepak bola yang cedera biasanya akan mudah merasa down karena cedera panjang bisa membuat posisi bermainnya terancam di tim. Tapi dengan aliran kata kata positif dari Klopp sebagai seorang manajer, hal ini tentunya membangkitkan semangat sembuh pemain dan memberi keyakinan bahwa posisinya di tim utama tetap akan ada untuk pemain itu ketika nanti ia sembuh dan bisa bermain lagi. Hal yang sama dilakukan Klopp ketika tiba di Liverpool. Salah seorang pemain yang sedang berada dalam performa baiknya, Joe Gomez, didekap cedera di awal kehadiran Klopp di tim berjuluk si Merah ini. Sayangnya, cedera yang didera Gomez membuat Gomez tidak bisa bermain sampai akhir musim pertandingan. Klopp tidak tinggal diam. Saat Gomez kembali ke Melwood, tempat latihan para pemain Liverpool, Klopp sudah menanti kehadiran Gomez. Mereka kemudian duduk bersama dan berbincang. Salah satu yang dikatakan Klopp pada Gomez adalah:

“Jika ada yang bisa saya bantu untukmu, katakan. Jika butuh tempat berbicara, saya akan mendengarkan. Tetaplah berpikir positif. Saya akan dengan senang hati menunggumu kembali bisa bermain.”3

Tidak ada hal lain yang ingin didengar Gomez kala itu selain kata kata penyemangat dari Klopp. Padahal Gomez sendiri belum sempat bermain di hadapan manajer barunya ini.

Optimis berbuah manis pada hasil pertandingan krusial

Selain berpengaruh pada proses pemulihan cedera pemain, sifat positif dan optimistik Klopp berpengaruh besar dalam menentukan hasil pertandingan. Klopp berhasil menanamkan sikap jangan pernah menyerah kepada semua pemainnya di situasi seburuk apapun. Hasilnya, nyata. Liverpool berhasil meraih kemenangan-kemenangan krusial dengan cara dramatis. Pertandingan di liga Inggris di bulan Januari lalu melawan tim Norwich City menjadi salah satu contoh. Lima menit tambahan di akhir babak kedua menjadi drama yang pada akhirnya membuat penonton lawan menangis kecewa. Liverpool yang sudah unggul 4-3 harus dikagetkan dengan gol balasan lawan yang membuat kedudukan imbang menjadi 4-4. Namun apakah itu akhir dari pertandingan meskipun gol balasan terjadi di menit 92? Pemain Liverpool tidak berpikir demikian. Di menit 95, Adam Lallana, pemain tengah Liverpool, memastikan timnya pulang dengan kemenangan di tangan.

Pertandingan krusial lain yang akan sangat diingat tentunya pertandingan emosional ketika Liverpool harus menghadapi Borussia Dortmund untuk perebutan tempat di semifinal piala Liga Europa, 14 April kemarin. Dari tertinggal 2-0 di babak pertama dan kembali tertinggal 3-1 di babak kedua, Liverpool memastikan kemenangan dengan gol di menit 90 yang menjadikan kedudukan akhir 4-3. Liverpool melaju ke semifinal mengalahkan tim kuat Jerman yang dulu juga menjadi asuhan Klopp selama 7 tahun. Jangan pernah menyerah, itu yang terus dikatakan Klopp kepada semua pemainnya ketika jeda istirahat dan sepanjang pertandingan dari pinggir lapangan. Semua berbuah manis.

Terkadang di keadaan-keadaan sulit, tidak mudah menjadi seseorang yang terus memiliki pemikiran positif dan optimis. Namun, harus disadari bahwa pemikiran-pemikiran positif tersebut yang justru menjadi kekuatan kita ketika kita mengalami saat-saat terburuk. Klopp, pada sebuah konferensi pers pasca kekalahan menyakitkan di sebuah pertandingan final, berkata, “Hanya orang bodoh yang mau terus dibawah ketika dia jatuh.”.

Pastikan Anda terus meyakinkan diri Anda ketika Anda jatuh sedalam apapun, bahwa Anda akan tetap bisa bangkit dan bisa menjadi kuat lagi. Yakinkan diri Anda bahwa segelap apapun perjalanan yang sedang Anda lalui, akan ada titik terang di depan Anda. Langit malam selalu dalam keadaan paling gelap beberapa saat sebelum fajar menyingsing di ufuk timur. Selalu berpikir optimis dan positif. Kunci kebangkitan Anda berada pada diri Anda sendiri. Ketika Anda mampu berpikir positif tentang diri Anda, tidak akan ada hal negatif yang bisa menjatuhkan Anda.


Koes Ayunda Zikrina Putri

I write and read about psychology but i talk about football (a lot). Sometimes you may hear me on the radio. Enjoying life as Chief Creative Officer Pijar Psikologi.

Previous
Previous

Chicken Soup For The Soul: Kekuatan Berpikir Positif

Next
Next

Mahasiswa LPDP Peduli Kaum Difabel