Mengapa Virtual Meeting Bisa Menguras Energi?

unsplash-image-jfR5wu2hMI0.jpg

Pandemi Covid-19 nyatanya belum berakhir. Sampai saat ini, kita masih harus berdiam diri di rumah, menghindari perkumpulan dengan orang lain, serta menjaga jarak dengan orang lain. Bermacam kegiatan yang biasanya kita lakukan di luar terpaksa harus dilakukan dari rumah, termasuk sekolah, kuliah, seminar, bekerja, berdiskusi, bahkan untuk sekadar melepas rindu dan berbincang santai dengan teman-teman.

Tidak ada pilihan lain kecuali menggeser aktivitas kita menjadi lewat video call dengan berbagai aplikasi, seperti Zoom, Google Meetings,atau Whatsapp Video Call. Meskipun terlihat sederhana dan praktis, apakah kita sering merasa energi begitu terkuras, sampai-sampai merasa sangat lelah setelah melakukan virtual meeting dalam durasi yang agak panjang?

Untuk mengulik fenomena ini dari sudut pandang Psikologi, mari berkenalan terlebih dahulu dengan fatigue.

Fatigue: Bukan Sekadar Kelelahan Biasa

Dari sudut pandang Psikologi, fatigue adalah keadaan psikis, baik dari segi emosi dan proses berpikir yang berhubungan dengan rasa lelah, motivasi yang berkurang, juga energi yang terkuras. Ia tidak bisa dihilangkan hanya dengan istirahat. Padahal umumnya, istirahat adalah solusi saat kita merasa lelah..

Fatigue bisa juga dilihat sebagai respon manusia terhadap tuntutan dari luar dan luar dirinya yang melebihi kemampuannya. Fatigue juga berkaitan dengan stres, kecemasan, bahkan depresi. Hal yang perlu digaris bawahi, fatigue ini bukan sekadar lelah biasa.

Indy Hurun Ein

Indy sedang menempuh studi di Fakultas Psikologi UIN Jakarta. Indy memiliki kegemaran dalam menulis dan sedang aktif berkecimpung di dunia penulisan artikel dan penelitian terkait Psikologi. Indy dapat dihubungi melalui surel indyhe2001@gmail.com

Previous
Previous

Siapa Saja yang Beresiko Bunuh Diri?

Next
Next

Benarkah Tes Kepribadian Online Bisa Menjadi Cara untuk Mengenali Diri Sendiri?