Inilah Fakta dan Mitos tentang Kaum Hawa yang Harus Anda Ketahui!

“Woman are made to be loved, not understood.”

-Oscar Wild

Pernahkah Anda mendengar bahwa perempuan akan  lebih emosional saat datang bulan? Lalu, benarkah perempuan lebih mudah depresi dari pada laki-laki? Di sekitar kita terdapat banyak kepercayaan mengenai perempuan yang belum kita ketahui kebenarannya. Kini kami akan mengupas mitos dan fakta mengenai perempuan. Barangkali, setelah menyimak beberapa hal ini Anda akan lebih memahami seperti apa sosok perempuan itu.

1.Perempuan lebih emosional saat menstruasi?

Hal ini ada benarnya. Hormon estrogen yang bekerja pada perempuan seringkali tidak stabil, seperti saat menstruasi1. Peningkatan hormon estrogen tersebut membuat suasana hati perempuan berubah-ubah. Selain hormon, gejala fisik seperti kram yang dialami sebagian perempuan membuatnya mudah menggerutu, cemas, marah, dan tersinggung. Namun, perubahan suasana hati itu tidak dialami semua perempuan. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa sebagian perempuan mengaku tidak mengalami  gejala tersebut2. Hal ini juga bergantung pada kemampuan perempuan untuk mengontrol emosinya.

2. Tidur secara teratur dapat menurunkan berat badan perempuan pasca persalinan?

Ini adalah sebuah fakta. Seperti yang kita ketahui, saat seorang perempuan sedang hamil akan mengalami perubahan tubuh, seperti penambahan berat badan. Tidak mengherankan jika perempuan akan melakukan berbagai cara untuk mengembalikan tubuh idealnya. Salah satunya dengan tidur secara teratur karena akan mengaktifkan kembali metabolisme tubuh.  Namun, pasca persalinan, seorang perempuan justru tidak dapat tidur dengan nyenyak dan selama biasanya karena harus menjaga sang bayi. Kurangnya jam tidur membuat tubuh melepaskan hormon-hormon stress atau kortisol yang menyebabkan penambahan berat badan. Jadi, selain tidur secara teratur adalah cara yang tepat untuk menjaga berat badan. Selain itu, juga harus diimbangi dengan pemilihan makanan yang sehat3.

3. Perempuan tidak memiliki hormon testosteron?

Hal ini tidaklah benar. Tubuh manusia memiliki berbagai macam kelenjar yang akan menghasilkan hormon yang membantu  manusia dalam melakukan metabolisme maupun perkembangan serta pertumbuhan tubuh. Pada perempuan terdapat sel ovarium yang menghasilkan tiga hormon penting, yaitu estrogen, progesterone, dan relaksin. Sementara pada laki-laki terdapat sel testis yang menghasilkan hormon androgen, seperti hormon testosteron4. Namun, siapa sangka seorang perempuan pun memiliki hormon testosteron. Walau pada tubuh perempuan tidak memproduksi testosteron sebanyak laki-laki, tetapi tetap memiliki andil bagi seorang perempuan5.  Akan tetapi, jika seorang perempuan memiliki kadar testosteron tinggi atau lebih dikenal dengan hiperandrogenisme bisa menyebabkan berbagai masalah psikologis, fisik, dan fisiologi. Seperti gangguan suasana hati dan pertumbuhan abnormal jaringan otot6. 

4. Mual perempuan hamil akan berpengaruh pada sang calon anak?

Hal ini adalah sebuah mitos belaka. Mual dan muntah tidak berpengaruh pada kondisi anaknya kelak. Sebab mual dan muntah merupakan kondisi umum yang dialami 85% perempuan hamil pada pagi hari sehingga dikenal dengan morning sickness. Kondisi ini biasanya terjadi pada trimester pertama (0-12 minggu) selama  4-9 minggu  kehamilan, dan terparah selama 7-12 minggu kehamilan7. Penyebab morning sickness belum diketahui secara pasti. Namun, para ahli kesehatan mengatakan bahwa peningkatan hormon kehamilan menyebabkan perempuan hamil mengalami morning sickness. Hal ini juga menandakan kehamilan seorang perempuan mengalami kemajuan8. Selain itu, peningkatan hormon progesteron  memperlambat fungsi metabolism sehingga dapat mengganggu sistem pencernaan perempuan hamil9. 

5. Perempuan cenderung lebih memiliki kemungkinan mengalami depresi dibanding laki-laki?

Faktanya, menurut Theodore Satterthwaite, seorang professor di University of Pennsylvania perempuan lebih memiliki kemungkinan mengalami depresi dan gangguan kecemasan. Hal ini akibat hormon estrogen yang mendorong lebih banyak darah ke kepala10. Blood perfusion, sebuah proses pengiriman darah ke jaringan yang menjadi dasar fisiologi semua organ dan sangat penting untuk fungsi otak. Aliran darah otak diketahui lebih besar pada perempuan dibanding laki-laki11. Untuk membuktikan hal tersebut, Satterthwaite, melakukan penelitian pada 922 orang berusia 8-22 tahun dengan menggunakan Magnetic Resonance Imaging (MRI) scan. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa area otak perempuan memiliki peningkatan aliran darah paling tinggi dalam hal emosi dan pengendalian sosial10.

Demikian penjelasan singkat mengenai serba-serbi perempuan. Nah, sudahkah Anda memahami kaum hawa di sekitar Anda? Wanita memang makhluk Tuhan yang istimewa, ya.


Sumber Data Tulisan

http://www.oocities.org/idaparida/sehat/hormon.html , diakses pada tanggal 11 Januari 2016

2Christie, Yohama, dkk. 013. Perbedaan Kesejahteraan Psikologis pada Wanita Lajang Ditinjau dari Tipe Wanita Lajang. Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa, 2, 1.

http://sehatdetoxid.com/cara-menurunkan-berat-badan-setelah-melahirkan-secara-cepat-dan-alami/ , diakses pada tanggal 11 Januari 2016

http://staff.unila.ac.id/gnugroho/files/2012/12/SISTEM-HORMON-MANUSIA.pdf , diakses pada tanggal 11 Januari 2016

https://www.deherba.com/kadar-normal-testosteron-pada-pria-maupun-wanita.html , diakses pada tanggal 11 Januari 2016

6http://health.detik.com/read/2010/09/19/111509/1443136/763/tanda-tanda-perempuan-punya-hormon-testosteron-tinggi , diakses pada tanggal 11 Januari 2016

7Koren, Gideon dan Maltepe, Caroline. 2013. How to Survive Morning Sickness Successfully. Ontario: Motherisk, Division of Clinical Pharmacology and Toxicology and Department of Pediatrics at The Hospital for Sick Children

http://itd.unair.ac.id/index.php/health-news-archive/148-tips-mengusir-morning-sickness, diakses pada tanggal 11 Januari 2016

9Mandasari, Siska Dian. 2014. Morning Sickness pada Ibu Hamil untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah. Makalah. Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang

10 http://timesofindia.indiatimes.com/life-style/health-fitness/health-news/Why-women-suffer-from-depression-more-than-men/articleshow/35631085.cms , diakses pada tanggal 11 Januari 2016

11 https://bbrfoundation.org/brain-matters-discoveries/gender-differences-in-the-adolescent-brain-that-may-link-to-mental-illness , diakses pada tanggal 11 Januari 2016

Featured Image Credit: howiwoulddoit.files.wordpress.com

Apriastiana Dian Fikroti

Introvert, penyuka warna biru, ailuropbilia, penikmat kata dan kopi.

Previous
Previous

Kenali Keluhan Fisik Anda : Penyakit Biasa atau Psikosomatis?

Next
Next

Menyibak Mitos Di Balik Kepribadian Introvert