CURHAT: Kesepian Ini Membuat Batin Saya Tersiksa. Saya Harus Bagaimana?
Curhat
Halo Pijar Psikologi!
Saya sudah kesulitan untuk mencari teman sejak SMP. Entah itu yang hanya teman bercanda ataupun teman untuk berbagi cerita. Mungkin ini terjadi karena bukan hanya saya adalah seorang introver, tetapi saya juga seorang dengan gangguan psikosis yakni, skizofrenia paranoid. Terlebih, saya juga tidak begitu dekat dengan orang tua karena perbedaan usia kami yang cukup jauh. Selama ini, saya merasa sangat kesepian dan selalu menyimpan semuanya di dalam hati. Karena kesepian yang mendalam ini, saya pernah mengurung diri di kamar selama 3 bulan dan didiagnosis depresi oleh psikolog saya. Sekarang, saya sudah berhenti pergi ke psikolog dan hanya melanjutkan pengobatan ke psikiater saya. Rasa ini selalu menyiksa saya setiap hari. Mungkin saya terlihat awkward secara sosial, tetapi saya sebenarnya ingin sekali punya teman.
Gambaran : Perempuan, 20 Tahun, Pelajar/Mahasiswa.
Jawaban Pijar Psikologi
Halo, bagaimana kabarmu hari ini? Semoga selalu ada hal baik yang kamu rasakan setiap harinya. Terimakasih sebelumnya, karena telah mempercayakan Pijar Psikologi untuk menjadi tempatmu berbagi cerita.
Sebagai makhluk sosial, bertemu dan berinteraksi dengan orang lain telah menjadi kebutuhan utama kita, terlebih di usia-usia seperti yang kamu jalani saat ini. Berdasarkan teori tahapan perkembangan psikologi, keinginan untuk memiliki relasi dekat dengan orang lain akan meningkat pada usia 20-25 tahun dibandingkan dengan tahapan-tahapan usia sebelumnya. Karena itu, bisa dikatakan bahwa perasaan sepi sangat menyiksa yang kamu rasakan sangat ini, telah membuatmu sangat terganggu dalam menjalani kegiatan sehari-hari. Kamu menjadi individu yang banyak menyimpan apapun sendirian, bahkan ketika kamu hanya ingin sekadar bercanda ataupun ingin bertegur sapa dengan sedikit berbagi cerita.
Namun, setelah membaca tulisanmu, kami melihat kamu memiliki energi yang besar untuk keluar dari keadaanmu saat ini. Hal tersebut bisa dilihat dari keinginanmu yang mau terbuka dan mencari bantuan melalui kami, meskipun awalnya pasti sangat berat bagimu. Semoga balasan ini dapat sedikit membantu meringankan beban di hatimu.
Menurut data yang dikutip dari berita BBC, sebanyak 27% individu di dunia ini menyampaikan bahwa mereka seringkali merasa kesepian. Hal tersebut dapat disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari cuaca, latar belakang usia, kesehatan fisik, mental dan berbagai hal lainnya. Maka dari itu, dapat kita ketahui bahwa perasaan kesepian mudah sekali tercetus akibat banyak hal. Jika dikaitkan dengan apa yang sedang kamu alami, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk mengelola rasa kesepian tersebut, yaitu:
Mengenali dan menyadari perasaan-perasaan yang kamu miliki. Kenali pula, hal- hal yang dapat membuatmu nyaman serta tidak nyaman. Sehingga, jika kamu mulai merasa kesulitan menangani perasaanmu, maka perlu segera mencari bantuan. Baik itu dengan mengunjungi terapis (psikolog atau psikiater) yang dapat membuatmu merasa lebih tenang, ataupun menghubungi orang lain yang membuatmu dapat merasa terbantu oleh kehadirannya.
Meskipun terasa sulit, kamu dan keluarga tetap perlu berlatih untuk melakukan komunikasi aktif. Komunikasikan apa yang ada di pikiran dan perasaanmu kepada orang-orang yang ada di lingkungan terdekatmu. Komunikasikan pada mereka baik itu perasaan sedih, marah atau perasaan senang yang membuatmu merasa kesulitan untuk menanganinya sendiri. Mungkin kamu dapat mengamati orang-orang di dalam keluarga seperti kakak, atau saudara lainnya yang dirasa dapat memahamimu.
Jika saat ini kamu merasa bahwa sulit sekali mencari teman yang bisa diajak bercanda ataupun sekadar berbincang, bisa jadi kamu belum menemukan orang-orang yang memiliki kesenangan yang sama dengan dirimu. Oleh karena itu, kita dapat memulainya dengan pertanyaam apakah saat ini kamu memiliki hobi atau kesenangan tertentu? Atau jika mungkin kamu belum menemukannya, kamu bisa mencoba untuk mengidentifikasi terlebih dahulu. Kesamaan hobi dan kesenangan tertentu akan membuat komunikasi antar individu menjadi lebih intens. Dari hobi yang dimiliki, kamu juga dapat menemukan lingkungan baru (kelompok membaca, kelompok melukis, kelompok mengajar, dan sebagainya) tempat berbagai interaksi mungkin terjadi.
Kamu bisa mencoba melakukan social exercise dengan turut bergabung dengan komunitas tertentu seperti KPSI (Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia). Dengan turut bergabung dengan sebuah kelompok atau komunitas, sangat besar kesempatan bagimu untuk menemukan orang-orang baru yang memiliki semangat untuk beraktivitas bersama. Sebagai bonus, kamu dapat turut membantu individu lain yang mungkin masih berjuang menjadi penyintas dari gangguan yang sedang dihadapinya.
Semoga 4 hal di atas dapat membantumu untuk mengelola rasa kesepian yang kamu hadapi. Merasa kesepian bukanlah sesuatu yang buruk, perasaan tersebut dapat memberikanmu motivasi untuk bersemangat menjalin relasi sekaligus juga untuk evaluasi agar kamu bisa membangun diri menjadi pribadi yang penuh energi. Kemudian, tetaplah mengonsumsi obat yang dianjurkan oleh psikiater, dan ketika kamu butuh bantuan, jangan segan untuk mengunjungi psikolog terdekat. Mungkin beberapa psikolog belum cocok dalam memahami masalahmu, tetapi masih ada pilihan psikolog lain yang dapat dengan tepat memahamimu.
Merasa kesepian pasti menyisakan luka di batin siapa saja yang mengalaminya dan kamu adalah sosok yang kuat yang mampu menghadapinya dengan baik selama ini. Kamu sudah berhasil bertahan dan mau membuka diri untuk berbagi cerita ini pada kami. Semoga dirimu selalu diberikan kebahagiaan dan semangat untuk mencoba berbagai kesempatan di hari-hari selanjutnya.
Terima kasih telah berbagi.
Salam,
Pijar Psikologi.
Catatan: Curhat adalah sesi konsultasi yang disetujui oleh klien untuk dibagikan kepada pembaca agar siapapun yang mengalami masalah serupa dapat belajar dari kisahnya.