Curhat: Saya Selingkuh dan Ingin Menebus Rasa Bersalah

Curhat

Saya sering memikirkan masa depan tanpa pasangan saya. Saya merasa bersalah karena telah menyelingkuhi pasangan saya selama tiga hari, namun menyembunyikan itu selama lebih dari dua tahun baru kemudian mengakuinya. Saya menjadi lebih merasa bersalah karena pasangan saya telah lama menunjukkan gejala gangguan mental karena begitu curiga pada saya tanpa alasan apapun. Rasa bersalah ini sudah muncul sejak saya selingkuh sekitar dua tahun lalu, perasaan ini bergejolak tinggi ketika saya mengakui pengalaman tersebut, pasangan saya meledak dan saya menghancurkan barang-barang yang ada di sekitarnya. Saya ingin menjadi pribadi yang bisa menebus rasa bersalah itu. Saya ingin menjadi pribadi yang transparan dan tidak menyembunyikan sesuatu apapun dari pasangan. Saya ingin hubungan saya dengan pasangan kembali berjalan meski akan sangat sakit.

Gambaran Identitas: Wanita, 26 Tahun, Wartawati

Jawaban Pijar Psikologi

Terima kasih sudah mempercayakan bercerita kepada Pijar Psikologi.

Dari cerita Anda boleh saya mengatakan bahwa saat ini ada rasa bingung dan bersalah pada pasangan yang sudah Anda khianati. Ada rasa sedih, kecewa, marah, bersalah pada diri sendiri karena sudah mengecewakan pasangan. Ada rasa takut akan kesepian jika pada akihrnya Anda ditinggalkan karena pasangan merasa kecewa. Ada keinginan untuk Anda menghilangkan perasaan negatif yang dirasakan dan memperbaiki hubungan dengan pasangan. Wah sangat campur aduk ya perasaan tersebut. Saya mencoba memahaminya dari sisi Anda.

Saya mencoba untuk memahami dari sisi pasangan yang sudah dikecewakan kepercayaannya. Boleh saya mengatakan pasangan tersebut merasakan kesedihan telah dikhianati orang yang dicintai dan dipercayai, ada rasa kecewa, marah, tidak terima, dan lain sebagainya. Ada rasa takut ketika kembali dikhianati dan disakiti oleh pasangan yang dinilai  tidak setia sehingga ada kecenderungan untuk selalu curiga dengan kegiatan pasangan.

Cobalah untuk memahami ketakutan dan kegalauan pasangan saat ini. Terima rasa marah, kecewa, sakit hati, sedih, dan frustasinya pada Anda. Dengarkan semua keluh kesahnya soal hubungan ini dan minta maaflah dengan tulus. Tunjukkan keseriusan Anda dalam hubungan dengan perubahan yang nampak (perilaku, misalnya mulai rajin mengabari kegiatan yang sedang Anda lakukan untuk meminimalisir kekecewaan,). Dan bersabar, seperti batu kerasa yang lama-lama melunak karena mendapat tetesan air terus menerus. Kesabaran, perubahan perilaku yang ditunjukkan hati yang tulus pasti akan meluluhkan dan membuat pasangan Anda kembali yakin dengan kesetiaan Anda. Semua butuh proses, karena kepercayaan itu didapatkan bukan hanya diucapkan.

Sediakan waktu berkualitas bersama pasangan dimana Anda bisa saling terbuka dan menceritakan apa yang ada dipikiran masing-masing serta memutuskan bagaimana hubungan Anda selanjutnya. Anda bisa menegosiasikan hal-hal yang sebaiknya Anda lakukan untuk kembali mendapatkan kepercayaan pasangan. Minta komitmen pasangan jika benar memang ingin memaafkan Anda pasangan harus berani mengambil resiko untuk mempercayai Anda kembali dan menghargai perubahan yang Anda lakukan untuknya. Anda juga sebaiknya menyampaikan ketidaknyamana Anda pada pasangan saat pasangan dirasa bersikap berlebihan pada Anda. Bagaimanapun komunikasi adalah kunci keberhasilan hubungan Anda saat ini.

Semoga jawaban ini bisa menjawab pertanyaan dan membawa manfaat. Mohon maaf bila ada kata yang tidak berkenan.

Jika Anda sedih berkepanjangan hingga menganggu produktivitas Anda dalam bekerja, segera hubungi Psikolog terdekat di daerah sekitar Anda. Untuk daerah Jakarta, di Rumah Sakit Umum Daerah juga sudah terdapat psikolog yang berjaga.

Catatan: Curhat, adalah sesi konsultasi yang disetujui oleh klien untuk dibagikan kepada pembaca agar siapapun yang mengalami masalah serupa dapat belajar dari kisahnya. Nama klien dan nama konselor kami anonimkan

Pijar Psikologi

Pijar Psikologi adalah media non-profit yang menyediakan informasi kesehatan mental di Indonesia.

Previous
Previous

Curhat: Saya Dahulu Ceria Namun Bullying Mengubah Segalanya

Next
Next

9 Pilihan Dilematik Saat Quarter Life Crisis