Pijar Psikologi #UnderstandingHuman

View Original

Ibuku, Sahabatku

Anak Anda akan menjadi seperti Anda, jadi bersikaplah sebagaimana Anda ingin mereka bersikap

-David Bly

Ihh, anaknya siapa ya itu? Lucu. Pinter banget

Apakah itu yang terlintas dipikiran Anda ketika melihat anak yang menggemaskan, bertingkah lucu dan cerdas? Sudah menjadi kesimpulan secara umum di masyarakat bahwa orangtua yang memiliki karakter yang baik dan berperilaku sopan maka anaknya tidak akan jauh beda. Begitupun sebaliknya. Seperti pepatah yang sudah sering terdengar, buah yang jatuh tidak akan jauh dari pohonnya. Artinya, karakter seorang anak entah itu sifat atau perilaku kemungkinan besar tidak akan jauh beda dengan orangtuanya.

Sebelum membahas lebih jauh, ada baiknya mengetahui terlebih dahulu apa itu karakter. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain1. Karakter juga bisa disebut sebagai satu kualitas atau sifat yang tetap-terus menerus dan kekal yang dapat dijadikan ciri untuk mengidentifikasikan seorang pribadi, suatu objek atau kejadian2. Karakter yang baik adalah karakter yang berkaitan dengan mengetahui yang baik (knowing the good), mencintai yang baik (loving the good) dan melakukan yang baik (acting the good)3. Dalam pengembangan atau pembentukannya, karakter seseorang dapat dipengaruhi melalui perilaku yang ada di sekitar individu tersebut. Salah satu perilaku yang dapat mempengaruhi karakter seseorang adalah perilaku Ibunya. Seorang Ibu memiliki peran penting dalam pembentukan karakter anak.

Pentingnya peran seorang ibu

Mengapa Ibu memiliki peran penting dalam pembentukan karakter anak? Sebagai seseorang yang mengandung anak selama 9 bulan, Ibu jelas memiliki pengaruh besar baik itu secara psikologis dan medis terhadap seorang anak. Bahkan periode perkembangan manusia yang berlangsung sejak konsepsi hingga kelahiran atau yang disebut sebagai periode pre-natal adalah periode yang dianggap paling menentukan karakter seorang anak. Dianggap paling menentukan karena pada periode pre-natal janin mengalami perkembangan fisik sekaligus juga mengalami perkembangan psikologis4. Pada periode pre-natal terjadi momen penurunan informasi orang tua terutama Ibu kepada sang janin. Informasi tersebut meliputi bentuk fisik, sifat bawaan bahkan minat.

Ibu adalah teman terbaikku!

Anda pasti sudah tau takaran atau kriteria bagaimana seseorang bisa dikatakan sebagai sahabat. Yap, benar sekali. Seseorang bisa dianggap sahabat salah satunya dapat dilihat dari kedekatan atau kelekatannya. Nah, di psikologi sendiri kelekatan sering juga disebut attachment. John Bowlby sebagai tokoh pertama yang memperkenalkan teori attachment menjelaskan kelekatan seorang anak dengan orangtuanya terutama Ibu merupakan sumber kognitif dan emosional anak untuk mengeksplorasi lingkungan dan kehidupan sosialnya. Hubungan kelekatan anak dengan Ibunya juga akan mempengaruhi pola perilaku si anak kelak saat memasuki usia dewasa5.

Pada dasarnya kedekatan seorang anaknya dengan Ibu sudah tidak bisa dipungkiri lagi. Mengandung selama 9 bulan dan selama 2 tahun menyusui menjadi bukti nyata bahwa seorang anak dengan Ibu memiliki kedekatan sudah sejak dalam kandungan dan terus berlanjut nantinya hingga anak menjadi dewasa. Ibu juga memiliki peran penting dalam tumbuh kembangnya seorang anak. Sosok Ibu tumbuh bersama dengan dewasanya seorang anak. Baik itu tumbuh kembang secara fisik maupun psikis dan pastinya karakter seorang anak juga dipengaruhi oleh sosok seorang Ibu. Ibu juga merupakan sosok guru pertama kali di kehidupan seorang anak. Seberapa dekatnya Anda dengan Ibu juga mempengaruhi karakter Anda, coba Anda ingat kembali. Jadi, seberapa dekatkah Anda dengan Ibu? Apakah Anda mirip dengan Ibu, Anda?


Sumber Data Tulisan

[1] Selengkapnya cek laman web http://www.kbbi.web.id/karakter

[2] Selengkapnya dapat dibaca pada buku Kamus Lengkap Psikologi J.P Chaplin

[3] Selengkapnya dapat dibaca pada jurnal psikologi dengan judul Mengapa Pendidikan Karakter? Oleh Ajat Sudrajat FIS Universitas Negeri Yogyakarta

[4] http://kompasiana.com/fatimatulkhasanah.com/pentingnya-perkembangan-masa-prenatal_54f89f5fa3331123098b479b

[5] Selengkapnya dapat dibaca pada buku pintar Pemikiran Tokoh-Tokoh Psikologi dari Klasik sampai Modern yang ditulis oleh Eka Nova Irawan