Mengapa Manusia Saling Memberi?

unsplash-image-ktPKyUs3Qjs.jpg

Happier people, give more”, Anonim

Memberi adalah salah satu ekspresi kebahagiaan manusia. Jika sedang merasa bahagia, manusia akan lebih mudah memberi atau menularkan kebaikan pada orang-orang di sekitarnya. Memberi uang, memberi perhatian, atau memberi doa yang baik kepada sahabat. Ada beberapa alasan mengapa manusia saling memberi, baik secara spiritual, sosial, maupun emosional.

Merekatkan Hubungan dengan Orang yang Dicintai

Dengan memberi, hubungan seseorang akan lebih rekat. Memberi juga sebagai simbol kita masih mengingat orang tersebut walaupun jaraknya jauh. Seperti ucapan ulang tahun, mengirim rangkaian bunga, memberi ucapan hari raya, hingga menanyakan kabar sebagai bentuk memberikan perhatian. Meski terpaut jarak, seseorang akan tetap terhubung dan menjadi semakin dekat. Kedekatan hubungan itu yang kemudian membuat seseorang merasa lebih nyaman  dan bisa lebih terbuka.

Mengapa memberikan cokelat pada pasangan saat valentine bisa sangat berarti?  Sebagai makhluk sosial yang masih membutuhkan kehadiran orang lain di sisinya, seseorang perlu saling memberi. Tindakan saling memberi akan meningkatkan kedekatan kita dengan orang lain.  Bayangkan, seorang pasangan yang diistimewakan dengan sebuah cokelat pada hari yang tepat pasti akan bertambah kecintaannya. Sebab, pasangan akan merasa dirinya sangat dihargai dan dimuliakan.

Selain itu, salah satu cara meningkatkan kedekatan hubungan dengan teman adalah dengan memberi sesuatu yang disukainya. Misal, memberi kejutan dan kado di hari ulang tahunnya. Mengapa begitu? Sebab hari ulang tahun merupakan hari yang sangat berarti bagi sebagian besar orang. Pada hari yang berarti itulah kita hadir dan memberikan apa yang menjadi kebahagiaannya. Di situlah kemudian muncul perasaan-perasaan positif dari si penerima hadiah. Teman yang diberi hadiah akan merasa temannya masih peduli dan menyayanginya. Dengan begitu, ia akan berusaha melakukan hal yang serupa dengannya.

“Ada banyak kebaikan yang akan kita dapatkan dari memberi”, Anonim

Menginginkan Kehidupan Orang Lain untuk Menjadi Lebih Baik

Setiap manusia mengharapkan ada sesuatu yang berubah lebih baik saat dirinya memberi. Seperti mengharapkan perilaku seseorang berubah lebih positif terhadap dirinya atau ingin mengubah kehidupan seseorang yang dikenalnya menjadi lebih baik. Banyak di antara orang kaya memberi uang kepada mereka yang kurang mampu dengan harapan mengubah kondisi ekonominya. Namun ada juga mereka yang memberi tanpa alasan tertentu. Mereka hanya akan merasa lebih bahagia ketika memberikan apa yang dibutuhkan orang lain.

Memberi Lebih Membahagiakan Ketimbang Menerima

Banyak orang yang meyakini bahwa dengan memberi, dirinya akan mendapatkan sesuatu yang baik dari alam semesta. Memberi tidak akan pernah membuat dirinya kekurangan. Memberi itu sendiri mampu membuat perasaan seseorang menjadi lebih baik. Sebab, dari perilaku memberi, seseorang membuat orang lain bahagia. Secara otomatis, dengan melihat orang bahagia karena dirinya, ia pun akan bahagia. Menurut penelitian, memberi lebih menjadikan seseorang bahagia daripada mendapatkan. Studi ini menguji anak-anak sebagai subjek penelitian. Terbukti bahwa anak-anak yang berbagi mainan dengan temannya lebih bahagia ketimbang anak yang bermain sendiri.

Mendekatkan Diri dengan Tuhannya

Semua agama mengajarkan kebaikan. Terlepas dari agama yang dianut,  sebagian orang yang memberi juga bertujuan ingin mendekatkan diri dengan Tuhannya. Di dunia ini ada hukum universal yang diyakini setiap orang, bahkan yang tidak memercayai Tuhan sekalipun. Kita meyakini bahwa kejujuran, keadilan, kesejahteraan, dan perdamaian merupakan hal baik yang didampakan setiap orang. Memberi juga salah satu kebaikan yang diyakini setiap orang di dunia.

Merasakan Apa yang Mereka Rasakan

Pernahkan kamu merasa iba melihat seorang pengemis yang tidur di jalanan? Atau merasa belas kasihan dengan orang yang sedang terpuruk karena kehilangan keluarga? Perasaan semacam itu biasa muncul di benak seseorang. Bahkan seakan-akan dirinya ikut merasakan hal yang sama dengan mereka. Sebagian di antara manusia ada yang menangis ketika melihat orang-orang yang tidak memiliki rumah. Tidak sedikit juga yang merasa pilu saat melihat orang dengan kebutuhan khusus. Banyak juga yang tak bisa makan saat menyaksikan saudaranya terbujur kaku di rumah sakit.

Turut merasakan apa yang orang lain rasakan juga merupakan salah satu alasan mengapa manusia suka memberi kepada sesama. Misal, berasal dari perasaan empati ini seseorang kemudian memberikan perhatian. seseorang menaruh kepedulian yang tinggi, sehingga dirinya akan berusaha memberikan apa yang ia bisa.

Ingin Dinilai Baik

Selain ingin merasakan kebahagiaan saat memberi, seseorang juga memiliki keinginan untuk dicintai. Merasa ingin dihargai dan dicintai orang lain adalah hal yang wajar. Berangkat dari keinginan tersebut, seseorang lalu berusaha untuk meningkatkan citra dirinya. Namun, alangkah lebih baik jika seseorang tidak mencitrakan dirinya sendiri terlalu berlebihan. Sebab, banyak orang yang mencitrakan dirinya lebih dari dirinya sendiri justru menjadi masalah. Dari perasaan ingin dinilai baik inilah seseorang kemudian memberi hadiah kepada orang lain, memberi perhatian yang membuat orang lain nyaman, dan masih banyak lagi.

Tahukah kamu bahwa memberi juga menyehatkan otak kita?  Sebuah studi neuroscience, ilmu yang mempelajari tentang otak, melakukan eksperimen kepada beberapa orang mengenai perilaku memberi. Penelitian itu menguji seseorang dengan pertanyaan seperti “Jika kamu memiliki uang, apa yang akan kamu lakukan?” Sebagian orang ada yang menjawab dirinya ingin membagikannya dengan sesama, sebagian lain tidak. Proses itu direkam menggunakan alat scan otak bernama MRI (Magnetic Resonance Imaging) yang bisa melihat aktivitas otak saat menampilkan ekspresi tertentu. Terbukti, orang yang baru berniat memberikan uang yang dimilikinya kepada orang lain memiliki aktivitas otak yang lebih menunjukkan ke arah yang bahagia. Bahkan ada studi lain yang mengatakan bahwa aktivitas otak manusia ketika memberi sesuatu kepada orang lain, sama dengan aktivitas orang ketika memakan cokelat atau bermesraan dengan pasangan. Oleh karena itu, janganlah takut dan ragu untuk saling berbagi.

 “Giving back is as good for you as it is for those you are helping, because giving gives you purpose. When you have a purpose-driven life, you’re a happier person” — Goldie Hawn

Mirza Iqbal

Mirza. Chief Editor at Kognisia.co, His jargon is “money can’t buy happiness, but it can buy ice cream”

Previous
Previous

Direktori Psikologi: Narcissistic Personality Disorder

Next
Next

Di Balik Fake Instagram Account