CURHAT: Saya Jobless dan Bingung dengan Masa Depan Saya

Curhat

Halo Pijar Psikologi!

Saya merupakan seorang yang baru saja lulus atau fresh graduate. Saya lulus dan di wisuda pada Mei 2019 dan menganggur sampai saat ini. Sebenarnya saya sebelumnya sudah pernah ikut kerja freelance input data, tetapi saya memutuskan untuk keluar dari pekerjaan tersebut. Hal ini dikarenakan lingkungan kerja yang kurang nyaman, orientasi pekerjaan yang cenderung berpacu dengan target, serta tuntutan untuk terus mengedepankan ketelitian. Sebenarnya, saya ditawari untuk bekerja di tempat teman saudara sepupu saya. Namun, saya menolaknya karena tidak mau bekerja lewat jalur belakang. Di samping itu, saya juga merasa belum menguasai ilmu untuk pekerjaan tersebut. Ketika nanti saya tidak bisa bekerja dengan baik, orang tua dan saudara saya mungkin akan sangat malu. Karena itu, saya ingin mendapatkan pekerjaan berdasarkan hasil usaha saya sendiri, meski ternyata tidak semudah yang saya bayangkan.

Saya bingung harus melakukan apa, saya ingin membahagiakan orang tua dengan bekerja sesuai potensi dan motivasi saya. Namun, saya seperti kurang memiliki semangat untuk belajar dan mencari pekerjaan. Saya ingin membuat usaha tetapi saya juga bingung usaha apa. Kondisi ini lah yang membuat saya merasa kurang motivasi dalam hidup untuk bekerja. Jadi sebaiknya apa yang harus saya lakukan? Terimakasih atas sarannya.

Gambaran: Perempuan, 21 Tahun, Tidak Bekerja.


Jawaban Pijar Psikologi

Terima kasih karena telah mempercayakan Pijar Psikologi untuk menjadi tempatmu berbagi cerita. Bagaimana kabarmu hari ini? Semoga kamu merasa jauh lebih baik sekarang.

Setelah membaca ceritamu, kami bisa memahami kesedihan dan frustrasi yang kamu alami. Perasaan hampa dan tidak berdaya mungkin sering kamu alami akhir-akhir ini. Tampaknya, perasaanmu terluka oleh kenyataan bahwa setelah lulus kuliah, terutama dalam dunia kerja, ada banyak hal yang membuatmu merasa tidak nyaman. Kamu merasa tidak nyaman dengan dirimu atau pun iklim dunia kerja yang ternyata sulit untuk terkondisikan. Namun sebelumnya, kami ingin mengapresisasi karena kamu bersedia untuk terbuka dan menceritakan hal ini, meskipun topik ini sebenarnya sangat sensitif.

Benci dengan keadaan setelah lulus menganggur. Wisuda terlewati, tapi perayaan itu berlangsung sehari. Hari berikutnya adalah hari perburuan atau job hunting. Berburu pekerjaan tentu saja tidak mudah. Tentu saja, proses yang harus dijalani didasarkan pada target yang ingin kamu capai. Misalnya saja motivasimu untuk menyelesaikan studi saat kuliah adalah untuk wisuda di gelombang pertama, kamu tentu sudah memperkirakan waktu untuk menyelesaikan skripsi sebelum wisuda gelombang 1 itu dimulai.

Sayangnya, pada job hunting itu sulit untuk mendapatkan waktu pastinya kapan kita akan diterima. Selain itu, permasalahannya juga dari perusahaan/organisasi tertentu yang diinginkan hingga posisi yang akan ditempati. Ada perusahaan yang ingin untuk dimasuki, tetapi ternyata pada saat kamu lulus belum menawarkan lowongan pekerjaan. Setelah berkelut dengan lowongan kerja, serangkaian proses untuk menjadi “karyawan” pun masih perlu dilalui yaitu pemberkasan, wawancara, leaderless group discussion (LGD) atau focus group discussion (FGD), hingga masa training. Serangkaian proses untuk menyandang status “karyawan” ini memang bukan lah perkara yang mudah. Dilansir dari laman the wall street journal, setidaknya ada 43% fresh graduate yang tidak langsung mendapatkan pekerjaan.

Jobless not hopeless!

Di masa inkubasimu saat ini, kamu perlu lagi untuk mengatur ulang determinasimu untuk masa depanmu. Berbeda dengan berburu di hutan, untuk perburuan pekerjaan, kamu justru tahu kapan lowongan pekerjaan itu dibuka. Karena itu, kamu bisa mengikuti akun job fair yang ada ataupun akun job seeker yang ada di sosial media. Kamu juga bisa menggunakan waktu ini untuk memperbaiki CV (curriculum vitae) yang kamu miliki dengan membuat tampilannya menjadi lebih menarik. Kamu juga bisa mempertimbangkan untuk membuat CV yang berbeda untuk setiap perusahaan yang kamu coba. Di samping memperbaiki CV, kamu bisa membaca profil perusahaan yang menjadi incaranmu juga serta kelebihan dan keuntungannya berada di posisi pekerjaan yang kamu inginkan.

Kamu tentu saja memiliki lini masamu yang berbeda dari teman-temanmu. Perlu diingat bahwa lini masa setiap orang berbeda dan tidak bisa disamaratakan. Kamu memiliki definisi keberhasilanmu sendiri, begitu pula dengan orang lain. Meskipun prosesnya mungkin berat dan harus mempertaruhkan banyak hal, tetaplah semangat untuk meraih apa yang kamu cita-cita kan. Semoga kamu berada dalam kemuliaan hidup dan ketenteraman jiwa.

Terima kasih telah berbagi.

Salam,

Pijar Psikologi.


Catatan: Curhat adalah sesi konsultasi yang disetujui oleh klien untuk dibagikan kepada pembaca agar siapapun yang mengalami masalah serupa dapat belajar dari kisahnya.

Pijar Psikologi

Pijar Psikologi adalah media non-profit yang menyediakan informasi kesehatan mental di Indonesia.

Previous
Previous

CURHAT: Apakah Keinginanku untuk Lari dari Kehidupan Ini Egois?

Next
Next

CURHAT: Akankah Saya Bersikap Seperti Kedua Orang Tua Saya Ketika Menikah Nanti?