CURHAT: Bagaimana Caranya agar Saya Bisa Terlepas dari Judi dan Lilitan Hutang?

Curhat

Perasaan saya belakangan ini sangat kacau. Saya mahasiswa di salah satu universitas ternama. Namun, nilai kuliah saya hancur karena saya terlibat judi dan akhirnya terlilit hutang dimana-mana. Orang tua saya belum mengetahui akan hal ini. Parahnya lagi, saya sering menjual barang-barang yang diberikan oleh orang tua untuk membayar hutang. Bagaimana solusi terbaik untuk menghadapi ini?

Gambaran: Laki-laki, 19 tahun, Mahasiswa

Jawaban Pijar Psikologi

Terimakasih atas kepercayaan kamu  untuk bercerita di Pijar Psikologi.

Saya bisa membayangkan bagaimana bingungnya kamu saat ini. Yang bisa saya simpulkan perlu untuk kita bereskan saat ini adalah pengakuan terhadap orang tua dan masalah judi. Saya tidak punya saran lain selain mengakui bahwa saat ini kuliah kamu bermasalah dan kamu terlibat hutang karena kecanduan akan judi. Sampaikan hal ini saat keluargamu dalam kondisi siap untuk berkomunikasi. Mungkin saja keluarga akan kecewa, marah, sedih, atau menyesali hal tersebut. Namun percayalah, mereka akan pelan-pelan memahami dan membantu kamu untuk keluar dari masalah ini. Jadikan pengalaman ini sebagai sebuah konsekuensi dari tindakan yang sudah kamu lakukan selama ini.

Yang jauh lebih penting adalah bagaimana bentuk tanggung jawabmu terhadap apa yang sudah kamu lakukan. Setelah ini, apa yang bisa kamu lakukan sebagai bentuk permintaan maaf pada orang tua? Setelah ini, apa yang bisa kamu lakukan untuk memperbaiki proses kuliahmu? Kamu masih punya waktu untuk memperbaikinya. Mungkin terasa berat untuk mengakui dan memperbaiki semuanya, tapi kehidupan harus terus berjalan. Masih ada semester-semester berikutnya untuk memperbaiki nilai dan mengejar materi yang tertinggal. Syaratnya adalah kamu harus mau berubah. Yakinkan keluarga bahwa kamu bisa berubah sehingga kekecewaan mereka nanti akan terobati.

Saya pikir juga, terkait dengan barang-barang yang sudah terjual, kamu perlu akui hal ini pada keluarga. Tapi ingat, sampaikan pada saat orang tua sudah siap untuk berkomunikasi. Terkait dengan judi, saya harap kamu sudah sampai pada kesimpulan bahwa hal tersebut hanya akan merugikan diri sendiri. Jika memang masih ada hutang tentu itu harus kamu lunasi dan selesaikan. Jangan mulai lagi lembaran hutang yang baru. Yang namanya judi tentu mengiming-imingi seseorang untuk menang. Tapi judi bisa menjadi candu dan membuat penasaran untuk terus mencoba melakukannya. Kamu perlu menghentikan candu tersebut sebelum risikonya jauh lebih buruk dari saat ini. Jangan gadaikan masa depanmu, cita-citamu, juga harapan orang tua dan keluargamu hanya demi kesenangan palsu yang tidak pasti.

Selain itu, mungkin kamu bisa mulai merasakan syukur akan kesempatan untuk bisa kuliah di universitas ternama yang menjadi cita-cita banyak pelajar lain, mempunyai orang tua yang peduli, serta kondisi ekonomi keluarga yang cukup dan juga kesehatan yang baik. Jangan sia-siakan semua yang telah kamu miliki. Jangan juga menyerah pada keadaan, karena pada kenyataannya kamu punya sarana pendukung yang cukup untuk memperbaiki diri. Ingatlah orang tua kamu yang tidak meminta imbalan apa-apa atas semua yang mereka berikan padamu. Saat inilah waktu yang tepat untuk membalas semua kebaikan mereka dengan menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Mungkin balasan saya tidak sesuai harapan kamu, tetapi semoga bisa membantu ya. Lakukan yang terbaik demi diri dan keluarga.

 

Terima kasih telah berbagi.

Salam,

Pijar Psikologi.

Pijar Psikologi

Pijar Psikologi adalah media non-profit yang menyediakan informasi kesehatan mental di Indonesia.

Previous
Previous

Mencoba Belanja dengan Lebih Bijak

Next
Next

Body-Shaming dan Cara Mengatasinya