CURHAT: Kedua Orang Tua Saya Sering Bertengkar dan Saya Stres

Curhat

Saya sejak kecil punya masalah keluarga. Papa saya punya wanita simpanan dan mama saya mengetahui. Setelah kejadian itu setiap hari orang tua saya bertengkar di depan saya. Terkadang memukul dan teriakan di depan saya. Tamat SD saya memutuskan sekolah boarding school agar saya terhindar dari itu. Tetapi tetap saja kadang ketika menjenguk saya mereka bertengkar hebat. Saya mempunyai penyakit penyumbatan pembuluh darah di otak akibatnya saya sering kejang-kejang, lelah,sesak nafas dan pingsan.

Tamat SMP saya kembali ke rumah dan ternyata sekarang mama saya yang punya simpanan. Tapi papa saya tak pernah tahu. Mereka selalu bertengkar di hadapan saya dan saya selalu kena imbas kemarahan mereka. Saya pun pernah ditampar karena melerai mereka. Akhirnya karena saya muak. Saya memutuskan untuk kuliah jauh dari rumah tapi sia sia. Saya tetap tahu kalau mama papa saya bertengkar.

Saya tahu mama saya punya pacar. Dan di saat saat saya drop dengan semua sakit dan masalah saya, orang yang saya sayang (pacar) pun meninggalkan saya. Saya merasakan stres luar biasa sampai saya meminum obat antidepresan. Saya pernah mencoba ingin bercerita ke psikiater tapi saya malu dan tak punya uang banyak. Sehingga sampai sekarang saya sering memukul kepala saya agar saya tetap bisa mengontrol keadaan saya. Saya ingin keadaan saya lebih baik. Bagaimana caranya?

Gambaran: Perempuan, 20 tahun, Mahasiswa

Jawaban Pijar Psikologi

Terima kasih atas kepercayaan kamu untuk bercerita di Pijar Psikologi. Saya memahami bahwa ada rasa kecewa yang amat mendalam terhadap kedua orang tuamu dikarenakan kamu seringkali dijadikannya sebagai tempat untuk melampiaskan amarah. Di tengah kesulitanmu untuk menghadapi hal tersebut, kamu juga sedang berjuang dengan penyakit penyumbatan pembuluh darah di otak. Ditambah lagi, kamu juga kehilangan orang yang kamu sayangi sehingga membuatmu berjuang lebih keras lagi untuk tetap bertahan. Perasaan sedih, marah dan kecewa pasti bercampur aduk di kepalamu sampai kamu sendiri tidak tahu harus berbuat apalagi.

Meskipun demikian, kamu perlu mengapresiasi keberanianmu untuk membuka diri disini sebagai langkah awal untuk lebih memahami dirimu. Mengalami perasaan bingung dan tidak tahu lagi harus berbuat apa merupakan respon yang wajar ketika kita dihadapkan dengan situasi yang rumit. Terlebih apabila kita tidak membiasakan diri untuk menghadapinya dan memilih untuk menghindarinya. Dalam menghadapi suatu permasalahan, kita perlu untuk mengenalinya apa yang kita rasakan dan juga apa yang kita hadapi terlebih dahulu untuk kemudian dapat mencari penyelesaiannya. Kamu dapat memulainya dengan mengenali emosi yang kamu rasakan untuk kemudian berusaha untuk menerimanya. Kamu dapat menuliskan suatu jurnal yang berisi tentang emosi yang kamu rasakan, seperti ketika perasaan sedih, marah, kecewa itu muncul, kamu bisa menuliskannya pada buku catatanmu.

Dengan lebih mengenali emosi diri, kamu akan lebih mudah untuk mengelolanya sehingga ketika menghadapi suatu permasalahan akan dapat menghadapinya dengan lebih tenang.

Buatlah sebuah catatan yang berisi waktu peristiwa, emosi yang dirasakan, dan apa yang dilakukan ketika itu. Setelah sekitar satu minggu kamu dapat mencoba untuk melihat kembali catatan yang kamu buat sehingga kamu bisa mengenali hal apa saja yang sekiranya dapat memicu perasaan tertekan dan juga dapat mengenali mana saja cara yang efektif untuk mengatasi perasaan tertekan tersebut. Selain itu, kamu juga dapat membiasakan diri untuk melakukan relaksasi pernafasan di setiap pagi saat bangun tidur dan sebelum tidur.

Kamu dapat menarik nafas secara mendalam kemudian perlahan-lahan menghembuskannya sebanyak tiga kali. Dengan rutin melakukannya, suplai oksigen ke dalam tubuh akan lebih banyak sehingga kamu akan merasa lebih tenang dan dapat berpikir lebih jernih. Hal ini dapat juga kamu lakukan ketika kamu sedang merasa tertekan. Di samping itu, kamu juga perlu untuk tetap menjaga kondisi tubuhmu agar tetap sehat dengan melakukan olahraga dan minum air putih secara rutin. Ketika kesehatan fisik dan psikis sama-sama diperhatikan maka kita akan lebih mudah untuk berpikir ketika menghadapi masalah.

Beberapa tips di atas merupakan cara-cara yang dapat dilakukan sebagai langkah awal untuk lebih mengenali diri sendiri. Saya merekomendasikan kamu untuk bertemu dengan psikolog atau psikiater terdekat di daerahmu. Kamu dapat mencoba untuk datang ke rumah sakit terdekat untuk menemuinya. Selain itu, kamu dapat mencoba untuk menghubungi Fakultas Psikologi di universitas terdekat dan juga di biro-biro psikologi yang ada di kotamu. Dengan membuka diri akan lebih membuatmu merasa jauh lebih nyaman. Berikut ini terdapat link yang bisa dibuka sebagai tambahan referensi. Klik di sini

Heal yourself first. The rest will come later.

Semoga dengan lebih mengenali dirimu sendiri, kamu akan menjadi pribadi yang lebih baik.

Terima kasih telah berbagi.

Salam,

Pijar Psikologi.

Pijar Psikologi

Pijar Psikologi adalah media non-profit yang menyediakan informasi kesehatan mental di Indonesia.

Previous
Previous

Mengapa Kita Ragu untuk Mengekspresikan Cinta?

Next
Next

Dewasa Adalah Tentang Menghargai Tiga Masa Kehidupan