CURHAT: Pacar Saya Sering Melakukan Kekerasan Verbal pada Saya Hingga Membuat Saya Tertekan

Curhat

Halo Pijar Psikologi!

Saya sangat tertekan karena hubungan percintaan saya dengan pacar. Saya sudah 1 tahun 3 bulan berpacaran dan saya ingin putus. Namun, pacar saya tidak ingin mengakhiri hubungan dan bahkan selalu mengancam saya. Pacar saya memiliki kebiasaan berkata kasar dan itu yang membuat saya sudah tidak sanggup lagi menjalani hubungan dengannya. Pernah suatu hari saya marah lalu dia pun ikut marah hingga mengeluarkan kata-kata kotor yang tidak pantas.

Saya juga pernah memutuskan hubungan dengannya, dan seperti biasanya dia selalu mengancam. Akhirnya saya berniat untuk mencoba memperbaiki hubungan saya. Namun, semuanya terus saja berulang, dia terus-terusan mengulangi perbuatannya yang terbiasa untuk berkata kasar. Suatu kali memang saya yang salah lalu dia berkata kasar pada saya dan saya coba memaafkannya kemudian melanjutkan hubungan kami.

Hubungan itu bertahan hingga suatu hari karirnya mulai cemerlang dan dia berjanji akan menikahi saya. Namun, saya tidak yakin dan entah kenapa perilaku dan kebiasaannya berkata kasar semakin menjadi-jadi. Ketika dia jelas-jelas melakukan kesalahan, lalu saya marahi dia tapi dia malah ikut memarahi saya dan berkata kasar seperti biasanya. Dari situ saya sudah benar-benar tidak kuat lagi menghadapinya. Saya sudah muak dengan sikapnya terhadap diri saya. Lalu, saya memutuskan untuk mengakhiri hubungan, tapi dia malah mengancam saya bahwa apabila saya berniat putus dan meninggalkannya ia mengancam akan menyebarkan foto-foto seksi saya. Dia ingin mempermalukan saya di depan orang tua dan teman-teman saya. Dia juga berkata dia siap menanggung resikonya apabila saya memenjarakan dia.

Saya mohon bantuannya karena saya sudah tidak kuat lagi dengan dirinya. Dia selalu membentak-bentak saya dan berkata “anjing!”, “goblok”, “gak punya otak!, dan lain sebagainya. Saya sempat berpikir bahwa semarah-marahnya saya, saya tidak pernah menyebut dia dengan sebutan hewan dan merendahkan seperti itu. Dia memang lelaki yang setia, dia menghapus semua kontak teman perempuannya di daftar kontak serta sosial medianya untuk membuktikan bahwa dia adalah lelaki yang setia dengan pasangan. Dia memperbolehkan saya mengecek isi chat, pesan dan sosial media dan bahkan ia memberikan semua kata sandi semua sosial medianya. Hanya saja, saya sudah lelah dan tidak sanggup lagi menghadapi dirinya dan kebiasaannya berkata kasar. Saya manusia biasa yang juga punya keterbatasan. Mohon bantuannya. Terima kasih.

Gambaran: Perempuan, 21 Tahun, Pengusaha.


Jawaban Pijar Psikologi

Halo, pertama kami mengucapkan terima kasih atas kesedianmu untuk berbagi dengan kami. Apa yang kamu alami saat ini adalah situasi yang sangat pelik, serba salah, dan sangat membingungkan. Sulit bagimu untuk dengan tegas mengambil sikap terhadap pasangan. Kami bisa membayangkan betapa menekannya hubunganmu dengan pasangan, seolah-olah dirimu sangat kecil dan tidak punya kuasa di hadapan pasangan. Setiap kamu menunjukan kesalahan pasangan, bukannya hal itu menjadi introspeksi baginya tapi malah ia menyalahkan balik. Sepertinya hubungan ini justru menjadi sebuah kurungan yang menjerat dan menekan. Ada keinginan besar untuk melepaskan diri dari hubungan ini. Namun, ada resiko besar yang harus dihadapi, tidak hanya oleh dirimu tapi juga oleh keluarga dan teman-temanmu juga. Meskipun demikian, kami sangat salut karena kamu tidak patah arang dan menyerah begitu saja. Kamu berusaha untuk mencari bantuan. Hal ini sangat kami hargai, karena hal ini menunjukan bahwa meski telah merasakan tekanan yang begitu besar, dirimu masih memiliki kekuatan, keberanian, dan daya juang tersendiri karena tidak semua orang yang berada di posisi serupa memiliki hal itu semua.

Baca juga: Toxic Relationship: Ketika Sebuah Hubungan Tidak Lagi Menghubungkan di sini.

Berbicara mengenai sebuah hubungan, baik hubungan kerja, pertemanan, asmara, maupun keluarga pasti tidak lepas dari interaksi antara satu pihak dengan pihak yang lain. Hubungan yang sehat adalah hubungan yang memiliki komunikasi dua arah secara seimbang, saling menghormati, dan mau berkompromi. Jadi tidak saling merendahkan, menekan, ataupun sewenang-wenang. Ketika dalam suatu hubungan seseorang merasa tertekan, tidak berdaya, hingga tidak memiliki kuasa atas kehendaknya karena pihak yang lain terlalu mendominasi, maka besar kemungkinan orang tersebut mengalami kekerasan. Kekerasan tidak hanya berupa pukulan, tamparan, tendangan, tetapi juga dapat berupa kata-kata dan sikap. Kekerasan dapat terjadi dalam hubungan apapun, tidak terkecuali dalam pacaran. Ketika ini terjadi, maka besar kemungkinan hubungan itu menjadi tidak sehat. Hubungan pacaran yang tidak sehat jika dilanjutkan ke jenjang pernikahan maka besar kemungkinan keluarga yang dibangun pun memiliki hubungan yang tidak sehat pula. Hal ini dikarenakan seringkali kekerasan ini menjadi suatu pola dalam diri seseorang. Dengan menilik hal ini, maka kami bisa memahami keinginanmu untuk mengakhiri hubungan dengan pasangan.

Baca juga: 13 Tanda Kamu Berada Di Hubungan Abusive di sini. 

Akan tetapi, dirimu saat ini terhalang oleh ancaman pasangan untuk menyebar foto seksi milikmu. Terkait dengan hal ini, kami belum bisa memahami tentang apa yang kamu maksud dengan foto seksi. Apakah foto yang dimaksud memperlihatkan pose yang seksi atau menunjukan bagian badan tertentu atau seperti apa. Hal ini perlu diperhatikan untuk menilik resiko yang akan kamu hadapi. Foto yang tidak menampilkan wajah tentu akan memiliki resiko yang lebih kecil, misalnya karena bisa saja kita mengelak. Selain itu, sepengetahuan kami terdapat UU ITE yang dapat menjerat pelaku tindak kriminal siber. Salah satu bentuk tindak kriminal siber adalah revenge porn. Gambaran sederhana dari revenge porn adalah ketika seseorang tidak terima diputuskan, lalu dia membalas dendam dengan menyebarkan gambar telanjang atau video seks dari mantan kekasihnya. Untuk melaporkan pihak terkait, kita perlu mengumpulkan bukti-bukti yang menunjukan bahwa kita diancam gambar atau video kita akan disebarkan.

Saat ini sepertinya hal ini tengah kamu tanggung seorang diri. Semua kamu simpan, agar keluarga dan orang-orang terdekat tidak turut merasakan sakit yang kamu rasakan. Akan tetapi, sepertinya saat ini kamu juga membutuhkan keberadaan orang lain yang dekat denganmu. Terkadang ketika kita mendapatkan ancaman, kita berusaha menanggung resiko ancaman itu seorang diri, karena kita tidak ingin membebani orang lain. Namun, jika ancaman itu dirasa berat dan mengancam keselamatan, maka tidak ada salahnya untuk berbagi dengan orang yang dipercaya, keluarga atau teman misalnya. Dengan berbagi kepada orang lain maka keamanan kita mungkin akan jauh lebih terjamin dibandingkan ketika kita harus menjaga keamanan diri kita seorang diri.

Baca juga: Mengapa Pasanganku Abusive? di sini. 

Berbicara mengenai ancaman, terkadang ancaman itu disertai bukti  nyata, namun tidak jarang pula ancaman itu hanyalah sebatas ucapan atau gertak sambal belaka. Meskipun demikian, kami sangat menyarankan untuk kamu berkonsultasi pada pihak yang ahli dalam bidang ini. Hal ini mengingat bahwa layanan Pijar Psikologi sangatlah terbatas untuk membantumu dalam hal ini.

Lembaga pendampingan yang paling dekat dengan kota tempat tinggalmu saat ini adalah Pusat Pelayanan Terpadu Seruni (PPT Seruni). Lembaga ini bergerak pada pelayanan perlindungan perempuan dan anak yang biasa menangani berbagai macam kasus kekerasan pada perempuan dan anak. PPT Seruni ini beralamat di Jl. Dr. Soetomo 19 A, Semarang dengan nomor telepon (024) 3566517. Salah satu layanan yang diberikan adalah pendampingan psikologis. Semua layanan PPT Seruni diberikan secara gratis. Kami sangat menyarankanmu untuk berkonsultasi ke PPT Seruni agar kamu dapat mendapatkan pendampingan secara lebih komprehensif.

Baca juga: Abusive Relationship: Mengapa Perempuan Memilih Bertahan? di sini. 

Saat ini mungkin dirimu tengah berada dalam situasi yang sulit, tetapi kami melihat ada kekuatan besar dalam dirimu untuk menghadapi ini. Demikian yang dapat kami sampaikan. Semoga apa yang kami sampaikan dapat memberikan manfaat untukmu. Jika ada kata-kata yang kurang, kami mohon maaf.

 

Terima kasih telah berbagi.

Salam,

Pijar Psikologi


Catatan: Curhat adalah sesi konsultasi yang disetujui oleh klien untuk dibagikan kepada pembaca agar siapapun yang mengalami masalah serupa dapat belajar dari kisahnya.

Pijar Psikologi

Pijar Psikologi adalah media non-profit yang menyediakan informasi kesehatan mental di Indonesia.

Previous
Previous

Move On dari Menyalahkan Diri Sendiri

Next
Next

CURHAT: Orang Tua Saya Berkata Bahwa Saya Adalah Anak yang Tidak Berguna