CURHAT: Saya Kehilangan Semangat Hidup dan Hampir Setiap Hari Menangis Tanpa Sebab

Curhat

Halo Pijar Psikologi!

Akhir-akhir ini saya berpikir untuk pindah jurusan dari jurusan kuliah yang sekarang yaitu farmasi. Saya merasa sering down dan tidak mempunyai semangat hidup. Saya pesimis dan seperti kehilangan arah. Saya juga merasa tertinggal dalam hal kuliah di jurusan farmasi karena ada praktikum yang berat. Saya takut saya mengalami depresi karena hampir tiap hari saya menangis. Padahal, semenjak SD-SMA saya dikenal mampu mengikuti pelajaran akademik, tetapi sekarang daya ingat saya justru menurun, bahkan berhitungpun saya lamban. Saya merasa salah jurusan, atau mungkin saya merasa jauh dari Allah sehingga saya menjadi begini ya? Saya berharap agar saya bisa memiliki semangat hidup lagi, dan kembali menjadi normal. Saya ingin bisa berkonsentrasi dengan pembelajaran selama di kuliah dan juga saya ingin bisa paham bukan sekadar nilai saja.

Gambaran: Perempuan, 19 Tahun, Mahasiswa.


Jawaban Pijar Psikologi

Terima kasih atas kepercayaanmu untuk bercerita di Pijar Psikologi. Halo, bagaimana kabarmu sekarang? Kami berharap kamu merasa lebih baik ya saat balasan ini kamu terima. Kami juga berharap dirimu dan keluarga dalam keadaan sehat dan aman di tengah pandemik ini.

Kami sudah membaca kisah yang kamu bagikan. Kamu mungkin merasa lelah ya dengan permasalahan dan perasaan-perasaan yang kurang menyenangkan yang muncul. Secara pribadi, kami sangat mengapresiasi upayamu untuk mencari bantuan profesional melalui Pijar Psikologi. Tindakanmu tersebut menunjukkan bahwa kamu adalah pribadi yang peduli dan bertanggungjawab atas kesejahteraan dirimu sendiri.

Masa perkuliahan mungkin memang sedikit berbeda dengan masa-masa sekolah. Dalam perkuliahan, suatu ilmu akan dipelajari secara lebih mendalam. Selain itu, dalam perkuliahan juga dituntut kemandirian yang lebih daripada saat bersekolah. Pengaturan waktu yang lebih longgar dan beban tugas yang lebih berat, membuat seorang mahasiswa harus memiliki disiplin dan kemampuan regulasi diri yang baik. Karenanya, dalam masa perkuliahan, sangat wajar jika dirimu menghadapi kesulitan-kesulitan seperti yang kamu ceritakan sebelumnya.

Berikut merupakan beberapa langkah yang dapat kamu lakukan terkait dengan problematika yang sedang kamu hadapi:

(1) Kamu dapat bertanya ataupun meminta penjelasan tambahan dari dosen pengampu mata kuliah apabila merasa ada materi kuliah yang belum kamu pahami dengan baik. Merupakan hakmu sebagai mahasiswa untuk mendapatkan penjelasan dan bantuan akademik terkait pembelajaran.

(2) Buatlah jadwal belajar mandiri yang rutin setiap hari. Manfaatkan jeda kuliah ataupun waktu setelah perkuliahan untuk mengulangi materi-materi yang dipelajari di kelas, terutama yang berkaitan dengan praktikum. Kamu juga dapat secara mandiri membaca literatur-literatur lain yang dapat mendukung materi yang tengah kamu pelajari, misalnya artikel-artikel jurnal.

(3) Belajarlah dalam kelompok dengan teman-teman sekelas ataupun seangkatan. Terkadang, penjelasan rekan-rekan mahasiswa lebih sederhana dan mudah dipahami karena menggunakan “bahasa sehari-hari”. Jangan ragu untuk bertanya kepada teman-temanmu ataupun senior jika kamu tetap merasa kurang paham setelah bertanya dengan dosen dan belajar mandiri.

(4) Sekali-kali, berilah dirimu waktu untuk bersantai dan beristirahat. Selain untuk belajar, pakailah waktu di luar perkuliahan untuk mengerjakan hobimu ataupun menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman. Kamu juga dapat berolahraga ataupun melakukan relaksasi. Melepas kepenatan akan membantumu untuk merasa segar kembali dan siap untuk belajar. Biasanya, materi pelajaran akan sulit masuk ketika seseorang mengalami kelelahan (academic burnout). Nah, masa stay at home  sekarang sangat tepat untuk meluangkan waktu bersantai dan bersitirahat yang cukup.

(5) Beri dirimu apresiasi ketika berhasil memperoleh hasil belajar yang baik ataupun berhasil mengerjakan tugas dengan baik. Apresiasi dapat berupa aktivitas, misalnya kesempatan menonton satu episode film; ataupun berupa materi, misalnya menghadiahkan diri sebuah novel baru.

(6) Jika langkah-langkah di atas ternyata tetap tidak membantumu, konsultasikan keadaanmu dengan Dosen Pembimbing Akademik dan orang tuamu (jika dirasa perlu). Pertimbangkan perolehan nilaimu dan mintalah saran apakah sebaiknya kamu bertahan atau pindah jurusan. Pertimbangkan juga alasan kamu dahulu memilih jurusan Farmasi, relevansinya dengan tujuan atau cita-cita jangka panjangmu, serta jurusan yang hendak kamu pilih jika harus pindah jurusan.

(7) Jika akhirnya tetap memutuskan untuk berpindah jurusan, kamu sebaiknya berkonsultasi pula dengan psikolog, khususnya psikolog sekolah/pendidikan, terdekat di tempat tinggalmu. Jika memungkinkan, sebaiknya dilakukan konsultasi terkait minat dan bakat, sehingga dapat ditentukan jurusan yang kiranya lebih sesuai dengan dirimu.

Kami berharap semoga beberapa saran yang diberikan dapat kamu terapkan dan membantu menyelesaikan permasalahanmu. Pesan kami, tetap bersemangat; jangan bandingkan pencapaianmu dengan orang lain, tetapi bandingkanlah pencapaianmu hari ini dengan pencapaianmu kemarin. Jangan menyerah! Semoga kamu senantiasa diberikan kebahagiaan yang cukup. Stay safe ya!

 

Terima kasih telah berbagi.

Salam,

Pijar Psikologi.


Catatan: Curhat adalah sesi konsultasi yang disetujui oleh klien untuk dibagikan kepada pembaca agar siapapun yang mengalami masalah serupa dapat belajar dari kisahnya.

Pijar Psikologi

Pijar Psikologi adalah media non-profit yang menyediakan informasi kesehatan mental di Indonesia.

Previous
Previous

CURHAT: Suicidal Thought Hampir Selalu Menghampiri Saya Setiap Hari. Apa yang Bisa Saya Lakukan?

Next
Next

CURHAT: Apa yang Bisa Saya Lakukan untuk Mengurangi Rasa Panik?