CURHAT: Saya Memiliki Keinginan Bunuh Diri dan Membunuh Orang Lain
Curhat
Saya berkeinginan untuk bunuh diri dan memiliki keinginan untuk membunuh orang lain yang sudah membuat saya marah. Saya ingin pikiran tersebut hilang karena takut saya benar-benar akan melukai diri sendiri atau melukai orang lain. Saya harus bagaimana?
Gambaran: Perempuan, 21 tahun, Mahasiswa.
Jawaban Pijar Psikologi
Terimakasih atas kepercayaan Anda untuk bercerita di Pijar Psikologi.
Pertama-tama saya ingin mengapresiasi keberanian kamu karena sudah menceritakan masalahmu pada kami. Tidak semua orang berani untuk mengungkapkan masalah yang mengganggu pikirannya dan meminta bantuan pada orang lain. Tapi kamu sudah melakukan hal tersebut. Itu sebuah langkah yang bagus sekali.
Setelah membaca cerita yang kamu bagikan pada kami, saya memahami kamu memendam rasa marah yang teramat sangat, sampai ke ubun-ubun, sampai rasanya ingin membunuh orang yang membuat kamu marah. Selain memiliki pikiran ingin membunuh orang lain kamu juga memiliki keinginan untuk mengakhiri hidup kamu sendiri. Kamu merasa muak dengan segala hal yang terjadi pada hidup. Kamu ingin mengakhiri semua hal itu dengan ikut mengakhiri hidupmu. Kamu lelah, kamu ingin hidup tenang dan nyaman.
Saya paham rasanya pasti tidak mudah hidup dengan pikiran dan perasaan yang kamu rasakan saat ini. Kamu takut pemikiran tersebut mengalahkan kamu dan berakibat pada kamu melukai diri sendiri atau orang lain. Satu hal yang saya ingin kamu tahu, bahwa ketakutan kamu akan melukai diri sendiri atau orang lain itu menjadi bukti bahwa sebenarnya kamu tidak ingin melukai siapapun. Masih ada rasa cinta dan kepedulian di dalam dirimu untuk diri sendiri dan orang lain. Rasa cinta dan kepedulian itulah yang mendorongmu untuk mencari pertolongan melalui kami. Kamu sudah melakukan hal yang bagus. Saya paham tidak mudah untuk hidup dengan pemikiran-pemikiran seperti itu yang sering datang tanpa diundang. Kamu sudah berjuang dengan sangat baik sampai saat ini untuk melawan pikiran-pikiran tersebut. Kamu hebat!
Ketahuilah, ketika kamu sedang memiliki pemikiran bunuh diri atau ingin membunuh orang lain, kamu bisa melakukan teknik relaksasi untuk membuat tubuh dan pikiranmu lebih tenang dan nyaman sehingga kamu bisa berpikir lebih jernih setelahnya. Berikut cara yang bisa kamu lakukan dalam relaksasi:
Usahakan tangan dan kaki dalam keadaan relaks
Pejamkan mata, ambil nafas melalui hidung perlahan-lahan, usahan untuk berkonsentrasi pada nafas
Buang nafas melalui mulut sambil membuka mata perlahan
Saat memejamkan mata kamu bisa sambil membayangkanlah hal-hal yang menyenangkan yang pernah kamu lakukan. Tapi kalaupun tidak terpikir tidak apa-apa. Cukup fokus pada nafas saja.
Ulangi prosedur tersebut selama kurang lebih lima menit
Saya memang tidak sedang mengalami hal, perasaan, atau pikiran yang kamu alami sekarang. Namun saya pernah membaca sebuah buku berjudul How I Stayed Alive When My Brain was Trying to Kill Me. Buku itu dibuat oleh seseorang yang pernah melakukan percobaan bunuh diri. Dari buku itu saya memahami bahwa orang yang memiliki pemikiran bunuh diri bukan ingin mengakhiri hidupnya. Ia hanya ingin mengakhiri perasaan kosong, tidak berharga, menderita, bersalah, atau perasaan negatif lainnya yang sedang ia miliki. Dari buku tersebut saya juga memahami bahwa pemikiran ingin bunuh diri bukanlah pikiran yang menetap, biasanya hanya pemikiran sesaat yang bisa datang dan berlalu sama seperti pemikiran lainnya. Karena itu ketika kamu sedang memiliki pemikiran untuk bunuh diri kamu bisa mengalihkan pemikiran ke hal lain sampai pikiran bunuh diri itu berlalu. Atau kamu bisa memfokuskan diri pada emosi yang kamu rasakan yang menyertai pemikiran bunuh diri itu dan membiarkan emosi tersebut keluar.
Coba perhatikan ke dalam diri kamu apa yang kamu rasakan ketika kamu memiliki pikiran ingin bunuh diri? Apakah rasanya sedih? Marah? Kecewa? Keluarkan saja emosi-emosi itu. Caranya bisa dengan menulis buku diary, berteriak, atau bercerita pada orang lain. Kamu juga bisa melakukan apapun untuk mengalihkan diri dari pikiran ingin bunuh diri. Fokuskan diri kamu pada kegiatan itu sehingga kamu memikirkan hal itu. Namun jika pemikiran tersebut semakin kuat carilah orang untuk menemanimu.
Kamu memang tidak menceritakan dengan detail permasalahan yang membuatmu marah. Namun saya menangkap ada rasa marah yang besar yang terpendam di dalam dirimu hingga kamu ingin membunuh orang yang membuatmu marah. Untuk membuatmu merasa lebih lega kamu bisa meluapkan dulu perasaan marah tersebut misalnya dengan memukul bantal, berlari, atau kegiatan fisik lainnya. Keluarkan saja energi marah yang ada di dalam diri sehingga emosi marahnya juga dapat terurai. Seperti pikiran bunuh diri, emosi marah itu juga bukan hal yang menetap. Ia akan berlalu dengan sendirinya jika sudah kita keluarkan dan pikiran untuk membunuh orang lain itu pun juga akan berlalu. Yang perlu kamu lakukan adalah mengenali keberadaannya emosi marah itu di dalam diri kamu dan membiarkannya keluar. Dengan begitu pikiran ingin membunuh orang lain juga akan berlalu. Sekali lagi saya ingin mengapresiasi perjuangan yang sudah kamu lalui sampai sekarang. Kamu sudah berjuang dengan sangat baik. Terimakasih sudah bertahan ya. Saya yakin kamu bisa melalui masa ini dan bangkit menjadi pribadi yang lebih bahagia.
Salam,
Pijar Psikologi