Perempuan dan Patah Hati

Teruntuk mereka yang ingin memahami hati seorang perempuan. Perempuan yang harapannya terasa hilang, hatinya sedang tersayat, amarah dan rasa bersalah tengah berkecamuk dalam benaknya.

Teruntuk yang sedang melawan semua perasaan menyebalkan yang muncul, hanya karena cinta yang seharusnya indah, harus terasa menyakitkan.

Masih jelas dalam ingatan rasanya bangun dengan mata sembab dan pikiran yang kacau. Sama sekali tidak berniat untuk bangun dari tempat tidur dan bertemu banyak orang. Memilih sendiri dalam ruang yang kedap dan menutup diri. Harus dengan terpaksa ikut tertawa pada obrolan ringan agar nampak “baik-baik saja” di depan banyak orang. Merasa tidak lagi punya tenaga bahkan hanya untuk mengambil air minum di dapur. Ada perasaan yang berat dan dada sering terasa sesak. Semua hari terlihat sama, selalu mendung dan berawan.

Setidaknya itulah yang dirasakan seorang perempuan saat patah hati. Bahkan ada yang jauh lebih buruk. Sebagian dari kami, perempuan, mengijinkan dirinya untuk tenggelam, untuk terkubur dalam-dalam. Kami mengalah dengan rasa sakitnya patah hati dan membiarkan dia melumpuhkan kami. Bahkan tak jarang kami juga berpikir untuk menyerah, menyelesaikan hidup, suicidal thought.

Mengenal Patah Hati Seorang Perempuan

Perempuan cenderung lebih sensitif dan rentan terhadap perasaan emosional pasca sakit hati, bahkan 10 kali lebih mungkin mengalami sindrom patah hati. Walaupun demikian, menurut penelitian perempuan cenderung lebih mudah pulih (fully recovered) dari patah hati. Berbeda dengan laki-laki yang tidak pernah pulih total dari patah hati.

Sebagai perempuan yang sedang patah hati, kami cenderung mengalami perubahan emosional yang ekstrem, kesedihan mendalam, dan bahkan berujung depresi. Perempuan membutuhkan waktu untuk pulih dari semua itu. Kami, perempuan, membutuhkan waktu untuk membuka banyak pintu, bertemu banyak orang, berbicara dengan jujur, dan mendengarkan dengan sabar untuk bisa mengatasi patah hati. Kami berjuang mengumpulkan semua energi untuk melewati masa-masa yang paling buruk dalam hidup hingga kami bisa pulih dari patah hati. Patah hati memang pengalaman yang menyakitkan apalagi bagi perempuan. Namun, bukan tidak mungkin, kami, perempuan tetap bisa pulih total dari patah hati.

Untuk perempuan-perempuan yang sedang patah hati dimanapun kalian berada, dirimu akan pulih.

“Kamu hanya harus jatuh”

Ketika kamu patah hati, mungkin kamu merasa dirimu terjatuh ke dalam jurang yang dalam, atau entah dari ketinggian mana kamu terjatuh. Maka jatuhlah! Biarkan tubuhmu mendarat di tempat terendah itu karena yang diinginkan semesta darimu hanyalah jatuh. Maka jatuhlah! Jangan pernah melawan gravitasi.

“Hadapi. Jangan menghindar”

Semua tidak akan pernah selesai dengan penghindaran dan pengabaian. Maka hadapilah apapun itu. Telanlah semua rasa sakit itu. Jangan pernah mengabaikannya. Rasakan sakitnya seperti halnya menelan obat, awalnya pahit tapi selalu ingat apa efek setelahnya. Tuhanmu lebih tahu dosis yang dapat kamu tolerir.

“Hal pertama yang harus kamu terima adalah dirimu sendiri”

Karena saat kamu menemukan hubunganmu hancur berikut hatimu, kamu akan bertanya-tanya apa yang salah darimu? Apa yang kurang dari jiwamu? Mungkin sebagian orang kemudian menyalahkan dirinya sendiri atas semua yang terjadi. Namun, ingatlah bahwa semua ini bukan melulu tentang siapa yang salah siapa yang benar.

“Benar atau salah kini tiada berarti... biarkanlah”

Tidak penting sekarang untuk kamu tahu siapa yang salah siapa yang benar. Introspeksi diri adalah mutlak dan yang lebih penting lagi adalah fokuskan pada hikmah atau pelajaran yang bisa diambil sebagai penyempurnaan diri ke depan.

Semua hal di dunia ini membutuhkan proses. Tidak ada hal di dunia ini yang terjadi dalam semalam. (Mungkin) Proses yang seperti ini adalah cara berdialog Tuhan denganmu. Dia sedang berbicara denganmu tentang arti hidupmu. Dia mau kamu merasakan sakit ini untuk mengetahui maksud baik dibaliknya. Maka terimalah dirimu yang sedang sakit. Terimalah dirimu yang sedang jatuh. Terimalah dirimu yang sedang terluka, dan terimalah dirimu yang tidak sempurna kemudian maafkanlah dirimu seutuhnya, atas semua kebaikan dan kekuranganmu. Cintailah dirimu sendiri.

Lakukan apa yang membuatmu bahagia

Kembalilah membaca buku jika kamu suka membaca, berkebunlah jika kamu suka berkebun, atau ajaklah teman hanya untuk ngobrol di kafe-kafe lucu. Apapun yang membuat kamu merasa senang dan bahagia. Ini termasuk jika kamu harus menghapus segala bentuk obyek kenangan termasuk menghapus kontak, foto, atau bahkan unfollow media sosial. Lakukanlah!. Itu semua hanyalah fase dan cara yang harus kamu lewati. Mungkin tidak semua orang memilih cara yang sama, mereka punya caranya masing-masing untuk menjadi bahagia.

Dan terakhir...

“Bertumbuhlah”

Semua yang tidak membunuhmu akan membuatmu menjadi lebih kuat” kata Kelly Clarkson. Kamu bisa melewati ini. Kamu hanya harus melewati lorong gelap seperti kereta yang sedang melewati terowongan. Selalu ada harapan, selalu ada kesempatan menjadi manusia baru. Kamu dengan versi yang lebih kuat dari sebelumnya. Bertumbuhlah!

Pada akhirnya, semua perasaan dan emosi yang tidak stabil akibat patah hati akan pulih, termasuk pada perempuan. Mungkin dalam beberapa hari, beberapa bulan, atau beberapa tahun. Semua punya cara dan waktunya masing-masing. “Hanya ada satu hal yang akan benar-benar menyembuhkan hati......waktu.” kata Ted Mosby dalam salah satu serial TV Amerika.

"Hatimu bukan patah. Hati tak akan bisa patah. Yang kamu rasakan adalah sakitnya bertumbuh. Hatimu bertumbuh dalam kebijaksanaan, kelembutan, dan kekuatan, sehingga suatu hari nanti, kamu bisa mencintai dengan lebih hebat."

-Bryant McGill

Isnaniar Noorvitri

She writes mostly in relationship and compassion. Meet her at instagram @isnaniarr

Previous
Previous

Orang Terpenting dalam Hubungan Romantismu

Next
Next

Panic Attack : Sensasi Serangan Jantung secara Psikologis