Cinematherapy: Sebuah Cara Alternatif Untuk Menjaga Kesehatan Mental

Film tidak hanya sekadar menawarkan hiburan dan pelarian, akan tetapi film juga memiliki kekuatan untuk membantu proses healing seseorang. 

 ***

Menonton film telah menjadi rutinitas kita untuk melepas penat atau sekadar untuk mengikuti topik terkini di kantor. Namun, apakah kita pernah merenungkan lebih dalam tentang manfaat menonton film? Sebuah studi menyatakan bahwa menonton film tidak hanya berkaitan dengan pemenuhan hiburan bagi kita, akan tetapi menonton film juga berpengaruh positif terhadap proses healingMelalui film, kita diajak untuk menikmati cerita yang dramatis dan penggambaran karakter dengan kisah hidupnya secara mendalam. Hal tersebut secara tidak langsung meminta kita untuk merefleksikan kehidupan nyata kita dengan apa yang terjadi di film tersebut. Film pada akhirnya mampu membantu kita dalam menyalurkan emosi yang bekecamuk yang tidak sempat tersalurkan atau bahkan terpendam lama. Film-film yang relate atau dekat dengan kehidupan kita tidak jarang membawa inspirasi atau menambah insight baru bagi kita.

Menonton film untuk menjaga kesehatan mental atau lebih dikenal dengan istilah cinematherapy telah lama menjadi terapi alternatif dari psikoterapi, disamping terapi seni, terapi musik dan terapi tari. Cinematherapy secara luas digunakan sebagai salah satu metode healing, pertumbuhan pribadi seseorang baik secara mental maupun spiritual. Cinematherapy juga berperan dalam membantu seseorang dalam mempelajari dirinya sendiri secara mendalam berdasarkan bagaimana ia merespon karakter atau adegan dalam film tersebut. Pada sebuah studi di Korea menyebutkan bahwa, menonton film ‘My Mother, The Mermaid’ dan drama TV ‘Life Is Beautiful’ berhasil menurunkan tingkat depresi pada kelompok orang dengan depresi. Hal ini diduga karena beberapa alasan, diantaranya ; 1) orang-orang dengan depresi tersebut berempati dengan karakter film, kemudian membantu mereka untuk terbuka dan bercerita tentang cerita masa lalu mereka tanpa perasaan takut atau terancam, 2) orang-orang dengan depresi mampu menemukan hikmah hidup yang positif serta kekuatan diri dari dalam yang cukup kuat dari menonton film tersebut, 3) orang-orang dengan depresi memperlihatkan peningkatan perasaan positif melalui cerita film yang ditontonnya.

 ***

Menonton film bisa menjadi salah satu alternatif pilihan untuk kita dalam menjaga kesehatan mental. Melalui cinematherapy, kita bisa melepaskan emosi-emosi yang terpendam, membantu mengenali dan mempelajari diri sendiri. Ditambah lagi, cinematherapy juga bisa membantu para profesional dalam melakukan terapi bagi orang-orang dengan gangguan mental tertentu.

Tidak ada salahnya bagi kita untuk sesekali menyisihkan waktu untuk menonton film, selain menghibur, menonton film juga bisa menjadi sarana kita untuk berkontemplasi dan merefleksikan diri lebih dalam. Melalui film kita diajak untuk berkomunikasi, karena sekarang ini pun sudah banyak film-film yang dibuat untuk menyampaikan sebuah pesan yang sarat makna dan mudah diterima oleh penontonnya. Dengan menonton film, kita bisa memahami, sekaligus melihat sisi lain dari sebuah permasalahan dan merefleksikannya dengan keadaan kita saat ini. Dengan begitu kita bisa lebih berempati terhadap segala hal dalam hidup, memperluas pemakluman kita terhadap kehidupan itu sendiri. Menonton film mampu membuat kita menjadi pribadi yang memiliki persepsi yang luas, sehingga kita bisa lebih bijaksana terhadap diri sendiri dan orang lain.

Menonton film tidak hanya sekadar update film terkini. Namun, lebih dari itu menonton film bisa menjadi sarana kita untuk kembali waras dan mengenali diri sendiri.

Isnaniar Noorvitri

She writes mostly in relationship and compassion. Meet her at instagram @isnaniarr

Previous
Previous

CURHAT: Saya Masih 16 tahun, Tetapi Saya Terpikir untuk Mengakhiri Hidup

Next
Next

CURHAT : Saya Merasa Cemas dan Insecure Tentang Pendapat Orang Terhadap Diri Saya