CURHAT: Saya Sedang Stres dan Merasa “Berbeda” dari Orang Lain. Bagaimana Saya Bisa Bangkit Lagi?

Curhat

Saya seorang penyendiri sejak kecil. Saya tidak memiliki kedekatan emosi dengan kedua orang tua dengan keluarga. Orang tua saya setiap hari sibuk mencari nafkah. Kakak-kakak saya sibuk dengan pergaulan mereka. Sejak kecil saya tidak bersosialisasi dengan orang-orang di sekitar saya.

Sampai akhirnya saya tumbuh menjadi orang yang senang menyendiri. Saya tidak tahu cara bersosialisasi dengan masyarakat. Saya seperti kehilangan figur seseorang yang harus saya jadikan teladan dalam bersikap. Ketika saya berusia 21 tahun, saya baru menyadari bahwa saya “berbeda” dengan orang-orang pada umumnya. Saya sempat stress. Tapi saat itu saya berfikir saya masih muda, saya tidak boleh stress, saya meyakini bahwa seiring berjalannya waktu saya bisa berubah.

Tapi ternyata saya salah, saya semakin kesulitan dalam bersosialisasi. Saya semakin jauh dari teman, keluarga bahkan orang tua. Bahkan sekarang saya menarik diri dari pergaulan, dari keluarga. Bisa dibilang saya seperti orang yang anti sosial. Saya stress. Sudah beberapa bulan terakhir saya insomnia. Saya kehilangan semangat untuk beraktifitas. Rasanya saya seperti kehilangan gairah hidup. Saya tidak tahu bagaimana cara mengatasi masalah saya. Saya tidak ada tempat untuk bercerita. Semoga di Pijar Psikologi bisa membantu. Saya tidak mau menyerah. Saya ingin bangkit.

Gambaran: Laki-laki, 24 tahun, Wiraswasta

Jawaban Pijar Psikologi

Terima kasih atas kepercayaan kamu untuk bercerita di Pijar Psikologi.

Saya berusaha untuk memahami apa yang sedang kamu rasakan. Tentu bukan hal yang mudah, ketika kita merasa jauh dari orang yang ada di lingkungan kita, terutama keluarga dan teman-teman. Akan ada perasaan tidak nyaman atau juga ada perasaan merasa sendirian. Namun, saya sangat mengapresiasi kamu yang memiliki harapan untuk bangkit dan tidak pantang menyerah dalam menjalani hidup.

Pada dasarnya, setiap peristiwa yang terjadi dalam hidup dapat menjadi sumber stres. Terutama hal-hal yang membuat kita tertekan. Namun, kita pun dapat memilih, menjadikan hal tersebut sebagai hal yang membuat kita bangkit dengan cara berdamai dengan stres tersebut, atau sebaliknya yaitu menjadi terpuruk akibat peristiwa yang kita alami. Langkah awal untuk berdamai dengan stres adalah dengan menerima setiap peristiwa yang terjadi sebagai bagian dari proses kehidupan yang kita alami.

Ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk berdamai dengan stres, seperti mencari kegiatan yang dapat menimbulkan perasaan positif, mencoba menuliskan perasaan dan pikiran, dan lain sebagainya. Selengkapnya kamu bisa membacanya di artikel yang pernah di bagikan oleh Pijar Psikologi, yaitu:

Berdasarkan cerita kamu, kamu mengatakan bahwa kamu kurang memiliki kesempatan untuk berinteraksi ketika kecil, sehingga kamu cenderung merasa nyaman sendirian dan sulit untuk berosialisasi. Sebenarnya, merasa kesulitan dalam bersosialisasi merupakan hal yang wajar terjadi karena pada awalnya, beberapa individu cenderung mengalami kesulitan dalam berintraksi dengan orang-orang disekitarnya. Hal yang bisa dilakukan adalah dengan terus mencoba. Dengan harapan yang dimiliki, tentunya merupakan modal yang baik yang sudah dimiliki olehmu.

Menjalin pertemanan memang bukan hal yang mudah karena membutuhkan sebuah proses di dalamnya. Membangun sebuah hubungan (pertemanan atau apapun) dapat dimulai dengan melakukan komunikasi. Semua hal tentunya dapat menjadi topik pembicaraan, misalnya mengenai cuaca, mengenai hobi, buku, maupun pertandingan olahrga.

Selain itu, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk mencoba berinteraksi dengan orang lain:

  1. Cobalah untuk mengambil kesempatan untuk berinteraksi dengan orang lain. Misalnya mencoba untuk menawarkan bantuan kecil pada orang lain (menawarkan tisu, memberikan tempat duduk, dll); mencoba untuk mengajak berbicara penjual di kedai makanan atau minuman favorit dengan cara memuji hal baik yang dimilikinya (rasa makanan atau minuman yang enak).

  2. Ikut bergabung dengan komunitas. Mencoba untuk ikut bergabung dengan komunitas yang memiliki kesamaan hobi atau hal-hal yang menarik minat.

  3. Tersenyum. Cobalah untuk memberikan senyuman pada orang lain. Tersenyum bisa menjadi langkah awal untuk melakukan komunikasi. Jika kamu masih membutuhkan konsultasi tatap muka dengan profesional, mengenai kesulitanmu dalam berosialisasi, kamu bisa menemui profesional dengan mendatangi Rumah Sakit yang menyediakan layanan psikologi seperti atau biro psikologi terdekat di kotamu.

Tetap semangat dan yakinlah ketika kita memiliki keinginan yang kuat untuk berubah ke arah yang lebih baik, Tuhan akan selalu membukakan jalan dan memberikan pertolongan.

Terima kasih telah berbagi.

Salam,

Pijar Psikologi.

Pijar Psikologi

Pijar Psikologi adalah media non-profit yang menyediakan informasi kesehatan mental di Indonesia.

Previous
Previous

Mungkinkah Laki-Laki Mengalami Tanda-Tanda Kehamilan

Next
Next

Memahami Kesurupan dari Sudut Pandang Psikologi